Iran Eksekusi Empat Orang Etnis Arab Terkait Serangan Bersenjata
Selasa, 02 Maret 2021 - 14:45 WIB
TEHERAN - Iran mengeksekusi empat orang etnis Arab pada Senin (1/3) karena dituduh melakukan serangan bersenjata.
Kantor Berita Aktivis Hak Asasi Manusia (HRANA), situs berita yang dijalankan secara kolektif oleh pembela hak asasi manusia Iran itu menyebut keempat orang itu bernama Ali Khasraji, Hossein Silawi, Nasser Khafajian dan Jassem Heydari.
Khasraji, Silawi dan Khafajian telah dijatuhi hukuman mati terkait serangan bersenjata di satu kantor polisi di Ahwaz, ibu kota provinsi Khuzestan yang kaya minyak, pada 2017.
Garda Revolusi Iran mengatakan pada saat itu dua petugas polisi tewas dalam serangan tersebut.
“Ketiga orang itu menjadi sasaran penyiksaan dan perlakuan buruk lainnya, yang mengakibatkan tulang rusuk atau tangan mereka patah," papar pernyataan kelompok hak asasi manusia Amnesty International yang berbasis di London.
“Para petugas keamanan dan intelijen berulang kali memaksa mereka dalam penyiksaan untuk membuat pernyataan yang memberatkan diri sendiri, yang disiarkan tak lama setelah penangkapan mereka pada Mei 2017 dan kemudian digunakan pengadilan untuk menghukum mereka,” ungkap Amnesty.
“Tahanan keempat yang dieksekusi, Heydari, telah didakwa dengan pemberontakan bersenjata," papar Amnesty.
Kantor Berita Aktivis Hak Asasi Manusia (HRANA), situs berita yang dijalankan secara kolektif oleh pembela hak asasi manusia Iran itu menyebut keempat orang itu bernama Ali Khasraji, Hossein Silawi, Nasser Khafajian dan Jassem Heydari.
Khasraji, Silawi dan Khafajian telah dijatuhi hukuman mati terkait serangan bersenjata di satu kantor polisi di Ahwaz, ibu kota provinsi Khuzestan yang kaya minyak, pada 2017.
Garda Revolusi Iran mengatakan pada saat itu dua petugas polisi tewas dalam serangan tersebut.
“Ketiga orang itu menjadi sasaran penyiksaan dan perlakuan buruk lainnya, yang mengakibatkan tulang rusuk atau tangan mereka patah," papar pernyataan kelompok hak asasi manusia Amnesty International yang berbasis di London.
“Para petugas keamanan dan intelijen berulang kali memaksa mereka dalam penyiksaan untuk membuat pernyataan yang memberatkan diri sendiri, yang disiarkan tak lama setelah penangkapan mereka pada Mei 2017 dan kemudian digunakan pengadilan untuk menghukum mereka,” ungkap Amnesty.
“Tahanan keempat yang dieksekusi, Heydari, telah didakwa dengan pemberontakan bersenjata," papar Amnesty.
tulis komentar anda