Armenia Terancam Kudeta Militer, Jet Tempur Berdengung di Ibu Kota
Jum'at, 26 Februari 2021 - 08:23 WIB
YEREVAN - Krisis politik di Armenia berubah menjadi kekacauan setelah ribuan pendukung dan anti-pemerintah Perdana Menteri (PM) Nikol Pashinyan sama-sama turun ke jalan, hari Kamis. Situasi semakin tegang ketika jet-jet tempur berdengung keras di Ibu Kota Armenia, Yerevan.
Kubu militer menentang PM Nikol Pashinyan, yang membuat negara pecahan Soviet ini terancam kudeta militer .
PM Pashinyan ikut turun ke jalan di ibu kota, memimpin aksi para pendukungnya yang beteriak;” Perdana Menteri Nikol!”.
Pashinyan mengatakan negaranya memang terancam oleh percobaan kudeta militer setelah pihak angkatan bersenjata menuntutnya mengundurkan diri.
Krisis politik ini terjadi di tengah perpecahan reaksi publik atas penanganan pemerintah terhadap perang tahun lalu dengan Azerbaijan untuk memperebutkan wilayah Nagorno-Karabakh.
Beberapa jam setelah staf umum militer Armenia membuat seruan mengejutkan agar pemerintahnya mundur, Pashinyan mengumpulkan sekitar 20.000 pendukung di pusat ibu kota untuk menentang apa yang dia katakan sebagai upaya untuk menggulingkannya.
Tak mau kalah, kubu oposisi mengumpulkan sekitar 10.000 pendukungnya tidak jauh dari sana kubu pro-pemerintah. Mereka mulai memasang tenda dan membangun barikade di luar parlemen saat mereka berjanji untuk mengadakan demonstrasi sepanjang waktu.
Para pengunjuk rasa kubu oposisi terdengar meneriakkan "Nikol, dasar pengkhianat!" dan "Nikol, mundur!"
Kubu militer menentang PM Nikol Pashinyan, yang membuat negara pecahan Soviet ini terancam kudeta militer .
PM Pashinyan ikut turun ke jalan di ibu kota, memimpin aksi para pendukungnya yang beteriak;” Perdana Menteri Nikol!”.
Pashinyan mengatakan negaranya memang terancam oleh percobaan kudeta militer setelah pihak angkatan bersenjata menuntutnya mengundurkan diri.
Krisis politik ini terjadi di tengah perpecahan reaksi publik atas penanganan pemerintah terhadap perang tahun lalu dengan Azerbaijan untuk memperebutkan wilayah Nagorno-Karabakh.
Beberapa jam setelah staf umum militer Armenia membuat seruan mengejutkan agar pemerintahnya mundur, Pashinyan mengumpulkan sekitar 20.000 pendukung di pusat ibu kota untuk menentang apa yang dia katakan sebagai upaya untuk menggulingkannya.
Tak mau kalah, kubu oposisi mengumpulkan sekitar 10.000 pendukungnya tidak jauh dari sana kubu pro-pemerintah. Mereka mulai memasang tenda dan membangun barikade di luar parlemen saat mereka berjanji untuk mengadakan demonstrasi sepanjang waktu.
Para pengunjuk rasa kubu oposisi terdengar meneriakkan "Nikol, dasar pengkhianat!" dan "Nikol, mundur!"
Lihat Juga :
tulis komentar anda