Rusia: AS Permalukan UE karena Buat Kebijakan yang Bertentangan dengan Eropa
Kamis, 25 Februari 2021 - 22:37 WIB
MOSKOW - Amerika Serikat (AS) mempermalukan Uni Eropa (UE) dengan memberlakukan keputusan politik yang bertentangan dengan kepentingan Eropa. Hal itu diungkapkan juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova.
"Kita dapat melihat bahwa UE, bagian penting dari Eropa, sedang dipermalukan," kata Zakharova dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Tass pada Kamis (25/2/2021).
"Oleh siapa? Oleh mereka yang memaksakan kepentingan mereka pada orang lain, yang bertentangan dengan kepentingan nasional negara-negara tersebut. Oleh mereka yang mengejar kebijakan tertentu, yang diterapkan di UE terutama oleh Washington," sambungnya.
Dia kemudian menuturkan, negara-negara UE tidak mendapat keuntungan dari kebijakan itu. Rusia, jelasnya, juga tidak mendapat keuntungan darinya karena UE dulunya adalah mitra dagang terbesar Moskow.
"Mitra kami dalam hal hubungan kemanusiaan dan mitra energi. Selain itu, kami biasa membangun hubungan untuk demi masa depan. Hubungan ini seharusnya menjadi lebih bermakna dan penting," ungkapnya.
Pernyataan Zakhrova ini datang tidak lama setelah UE memutuskan untuk menjatuhkan sanksi terhadap Rusia, atas penangkapan dan juga hukuman terhadadap kritikus Kremlin, Alexei Navalny.
Sanksi baru UE ini menargetkan para pejabat Rusia yang dianggap bertanggung jawab atas penangkapan dan juga penjatuhan vonis terhadap Navalny.
Lihat Juga: Eks Analis CIA Sebut Biden Mirip Pelaku Bom Bunuh Diri, Wariskan Perang Besar pada Trump
"Kita dapat melihat bahwa UE, bagian penting dari Eropa, sedang dipermalukan," kata Zakharova dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Tass pada Kamis (25/2/2021).
"Oleh siapa? Oleh mereka yang memaksakan kepentingan mereka pada orang lain, yang bertentangan dengan kepentingan nasional negara-negara tersebut. Oleh mereka yang mengejar kebijakan tertentu, yang diterapkan di UE terutama oleh Washington," sambungnya.
Dia kemudian menuturkan, negara-negara UE tidak mendapat keuntungan dari kebijakan itu. Rusia, jelasnya, juga tidak mendapat keuntungan darinya karena UE dulunya adalah mitra dagang terbesar Moskow.
"Mitra kami dalam hal hubungan kemanusiaan dan mitra energi. Selain itu, kami biasa membangun hubungan untuk demi masa depan. Hubungan ini seharusnya menjadi lebih bermakna dan penting," ungkapnya.
Pernyataan Zakhrova ini datang tidak lama setelah UE memutuskan untuk menjatuhkan sanksi terhadap Rusia, atas penangkapan dan juga hukuman terhadadap kritikus Kremlin, Alexei Navalny.
Sanksi baru UE ini menargetkan para pejabat Rusia yang dianggap bertanggung jawab atas penangkapan dan juga penjatuhan vonis terhadap Navalny.
Lihat Juga: Eks Analis CIA Sebut Biden Mirip Pelaku Bom Bunuh Diri, Wariskan Perang Besar pada Trump
(esn)
tulis komentar anda