Kapal China Buntuti Kapal Malaysia di Laut China Selatan
Jum'at, 17 April 2020 - 22:51 WIB
Kapal itu diapit oleh kapal penjaga pantai China saat bergerak dalam pola berbentuk hash yang konsisten dengan melakukan survei, seperti yang terjadi selama ketegangan di perairan Vietnam tahun lalu.
West Capella tidak terlihat pada data pelacakan, tetapi sumber-sumber keamanan mengatakan kapal itu berada di daerah tersebut. Inisiatif Transparansi Maritim Asia (AMTI), sebuah think tank yang berbasis di Washington DC, telah mengisyaratkan kehadirannya di sana sejak Oktober.
Greg Poling, direktur AMTI, mengatakan China menggunakan taktik intimidasi seperti yang terjadi di perairan Vietnam yang kaya sumber daya, tempat perusahaan energi Spanyol Repsol telah menarik setidaknya dua proyek dalam beberapa tahun terakhir menyusul tekanan dari China.
"Beijing tidak ingin berkelahi di sini tetapi ingin mengintimidasi," katanya. "China tidak melambat sama sekali meskipun ada pandemi virus Corona," imbuhnya.
Vietnam mengajukan protes resmi dengan China bulan ini menyusul tenggelamnya kapal nelayan Vietnam yang katanya telah ditabrak oleh kapal pengawas maritim China di perairan yang disengketakan.
Pergerakan kapal survei China minggu ini datang pada saat China telah mengirimkan bantuan medis ke negara-negara Asia Tenggara termasuk Malaysia, yang telah melaporkan lebih dari 5.000 kasus infeksi virus Corona.
China mengklaim hampir semua Laut China Selatan yang kaya energi, juga merupakan rute perdagangan utama setiap tahun. Filipina, Brunei, Vietnam, Malaysia, dan Taiwan pun mengklaim hal yang sama.
West Capella tidak terlihat pada data pelacakan, tetapi sumber-sumber keamanan mengatakan kapal itu berada di daerah tersebut. Inisiatif Transparansi Maritim Asia (AMTI), sebuah think tank yang berbasis di Washington DC, telah mengisyaratkan kehadirannya di sana sejak Oktober.
Greg Poling, direktur AMTI, mengatakan China menggunakan taktik intimidasi seperti yang terjadi di perairan Vietnam yang kaya sumber daya, tempat perusahaan energi Spanyol Repsol telah menarik setidaknya dua proyek dalam beberapa tahun terakhir menyusul tekanan dari China.
"Beijing tidak ingin berkelahi di sini tetapi ingin mengintimidasi," katanya. "China tidak melambat sama sekali meskipun ada pandemi virus Corona," imbuhnya.
Vietnam mengajukan protes resmi dengan China bulan ini menyusul tenggelamnya kapal nelayan Vietnam yang katanya telah ditabrak oleh kapal pengawas maritim China di perairan yang disengketakan.
Pergerakan kapal survei China minggu ini datang pada saat China telah mengirimkan bantuan medis ke negara-negara Asia Tenggara termasuk Malaysia, yang telah melaporkan lebih dari 5.000 kasus infeksi virus Corona.
China mengklaim hampir semua Laut China Selatan yang kaya energi, juga merupakan rute perdagangan utama setiap tahun. Filipina, Brunei, Vietnam, Malaysia, dan Taiwan pun mengklaim hal yang sama.
(ber)
Lihat Juga :
tulis komentar anda