Iran Dapat Memperkaya Uranium hingga Kemurnian 60% Jika Diperlukan
Selasa, 23 Februari 2021 - 05:05 WIB
TEHERAN - Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan Iran mungkin memperkaya uranium hingga kemurnian 60% jika negara itu membutuhkannya.
Dia menegaskan Iran tidak akan pernah menyerah pada tekanan Amerika Serikat (AS) atas aktivitas nuklirnya.
Kesepakatan nuklir Iran 2015 dengan enam kekuatan dunia telah dilanggar sejak Amerika Serikat mundur pada 2018. Kesepakatan itu membatasi Iran hanya dapat memperkaya uranium pada kemurnian 3,67%, jauh di bawah kemurnian 20% yang dicapai sebelum kesepakatan dan jauh di bawah 90% yang bisa untuk senjata nuklir.
“Tingkat pengayaan uranium Iran tidak akan dibatasi hingga 20%. Kami akan meningkatkannya ke tingkat apa pun yang dibutuhkan negara. Kami dapat meningkatkannya menjadi 60%," ujar Khamenei yang menaikkan taruhan dalam perselisihan dengan pemerintahan Presiden AS Joe Biden mengenai masa depan kesepakatan nuklir.
Lihat infografis: Akhirnya Arab Saudi Bolehkan Perempuan Jadi Tentara
“Pihak Amerika dan Eropa dalam kesepakatan itu telah menggunakan bahasa yang tidak adil terhadap Iran. Iran tidak akan menyerah pada tekanan. Sikap kami tidak akan berubah, ” tegas Khamenei.
Pemerintahan Biden mengatakan pekan lalu bahwa pihaknya siap berbicara dengan Iran tentang kedua negara yang kembali ke perjanjian nuklir 2015 yang ditinggalkan mantan presiden AS Donald Trump.
Iran, yang telah kembali memperkaya hingga 20% dalam upaya nyata untuk meningkatkan tekanan pada Amerika Serikat, telah berselisih dengan Washington mengenai pihak mana yang harus mengambil langkah terlebih dulu untuk menghidupkan kembali perjanjian itu.
Dia menegaskan Iran tidak akan pernah menyerah pada tekanan Amerika Serikat (AS) atas aktivitas nuklirnya.
Kesepakatan nuklir Iran 2015 dengan enam kekuatan dunia telah dilanggar sejak Amerika Serikat mundur pada 2018. Kesepakatan itu membatasi Iran hanya dapat memperkaya uranium pada kemurnian 3,67%, jauh di bawah kemurnian 20% yang dicapai sebelum kesepakatan dan jauh di bawah 90% yang bisa untuk senjata nuklir.
“Tingkat pengayaan uranium Iran tidak akan dibatasi hingga 20%. Kami akan meningkatkannya ke tingkat apa pun yang dibutuhkan negara. Kami dapat meningkatkannya menjadi 60%," ujar Khamenei yang menaikkan taruhan dalam perselisihan dengan pemerintahan Presiden AS Joe Biden mengenai masa depan kesepakatan nuklir.
Lihat infografis: Akhirnya Arab Saudi Bolehkan Perempuan Jadi Tentara
“Pihak Amerika dan Eropa dalam kesepakatan itu telah menggunakan bahasa yang tidak adil terhadap Iran. Iran tidak akan menyerah pada tekanan. Sikap kami tidak akan berubah, ” tegas Khamenei.
Pemerintahan Biden mengatakan pekan lalu bahwa pihaknya siap berbicara dengan Iran tentang kedua negara yang kembali ke perjanjian nuklir 2015 yang ditinggalkan mantan presiden AS Donald Trump.
Iran, yang telah kembali memperkaya hingga 20% dalam upaya nyata untuk meningkatkan tekanan pada Amerika Serikat, telah berselisih dengan Washington mengenai pihak mana yang harus mengambil langkah terlebih dulu untuk menghidupkan kembali perjanjian itu.
Lihat Juga :
tulis komentar anda