IAEA Temukan Jejak Uranium di Dua Situs Nuklir Iran

Sabtu, 20 Februari 2021 - 04:02 WIB
Ketujuh diplomat itu mengatakan mereka mengharapkan badan tersebut untuk memanggil Iran karena gagal menjelaskan jejak yang ditemukan di kedua situs tersebut, serta atas kegagalan berkelanjutan untuk menjelaskan materi yang ditemukan sebelumnya di situs lain di Teheran, Turqazabad.

Para diplomat mengatakan masih belum jelas apakah Dewan Gubernur IAEA yang beranggotakan 35 negara, yang bertemu seminggu setelah laporan triwulanan, akan mengambil tindakan yang mengutuk Iran. Beberapa orang mengatakan fokusnya adalah pada upaya menyelamatkan kesepakatan 2015 dengan membawa Washington kembali ke dalamnya.

"Semua orang menunggu Amerika," kata seorang diplomat seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (20/2/2021).



Duta Besar Iran untuk IAEA, Kazem Gharibabadi, menolak berkomentar, begitu pula IAEA sendiri.

Namun seorang pejabat senior Iran berkata: “Kami tidak menyembunyikan apa pun. Itulah mengapa kami mengizinkan pengawas mengunjungi situs-situs itu."

Badan intelijen AS dan IAEA percaya Iran memiliki program senjata nuklir terkoordinasi dan rahasia yang dihentikan pada tahun 2003, yang dibantah oleh Iran. Kesepakatan nuklir 2015 secara efektif menarik garis di bawah masa lalu itu, tetapi Iran masih diminta untuk menjelaskan bukti kegiatan atau materi masa lalu yang tidak diumumkan kepada IAEA.

(ian)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More