Facebook ‘Memusuhi’ Australia, Heboh Karena Halaman Berita Jadi Gelap
Jum'at, 19 Februari 2021 - 16:43 WIB
SYDNEY - Facebook menghadapi reaksi keras dari para penerbit dan politisi setelah memblokir news feeds di Australia .
Perselisihan antara Facebook dan pemerintah Australia pun meningkat seiring upaya penerapan undang-undang (UU) yang mengharuskan Facebook berbagi pendapatan dari berita.
Facebook menghapus sejumlah halaman milik pemerintah dan badan amal negara bagian Australia serta dari organisasi berita domestik dan internasional. Langkah Facebook itu hanya tiga hari sebelum peluncuran program vaksinasi COVID-19 nasional Australia.
Meskipun tindakan tersebut terbatas pada Australia, penerbit Eropa bersama para politisi Inggris dan Kanada menggambarkannya sebagai upaya menekan pemerintah yang mungkin mempertimbangkan tindakan serupa.
Lihat infografis: Jumlah Kapal Militer yang Beroperasi, AL China Ungguli AS
“Tindakan Facebook untuk tidak berteman dengan Australia hari ini, memutus layanan informasi penting tentang layanan kesehatan dan darurat, sama sombongnya dengan mereka mengecewakan,” tulis Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison di halaman Facebook-nya sendiri.
"Tindakan ini hanya akan mengonfirmasi kekhawatiran yang diungkapkan semakin banyak negara tentang perilaku perusahaan Teknologi Besar yang berpikir bahwa mereka lebih besar dari pemerintah dan berbagai aturan seharusnya tidak berlaku untuk mereka," papar Morrison.
Menteri Warisan Kanada Steven Guilbeault sedang menyusun undang-undang untuk membuat berbagai platform membayar untuk menggunakan konten media. Dia mengatakan, “Langkah Facebook sangat tidak bertanggung jawab."
Perselisihan antara Facebook dan pemerintah Australia pun meningkat seiring upaya penerapan undang-undang (UU) yang mengharuskan Facebook berbagi pendapatan dari berita.
Facebook menghapus sejumlah halaman milik pemerintah dan badan amal negara bagian Australia serta dari organisasi berita domestik dan internasional. Langkah Facebook itu hanya tiga hari sebelum peluncuran program vaksinasi COVID-19 nasional Australia.
Meskipun tindakan tersebut terbatas pada Australia, penerbit Eropa bersama para politisi Inggris dan Kanada menggambarkannya sebagai upaya menekan pemerintah yang mungkin mempertimbangkan tindakan serupa.
Lihat infografis: Jumlah Kapal Militer yang Beroperasi, AL China Ungguli AS
“Tindakan Facebook untuk tidak berteman dengan Australia hari ini, memutus layanan informasi penting tentang layanan kesehatan dan darurat, sama sombongnya dengan mereka mengecewakan,” tulis Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison di halaman Facebook-nya sendiri.
"Tindakan ini hanya akan mengonfirmasi kekhawatiran yang diungkapkan semakin banyak negara tentang perilaku perusahaan Teknologi Besar yang berpikir bahwa mereka lebih besar dari pemerintah dan berbagai aturan seharusnya tidak berlaku untuk mereka," papar Morrison.
Menteri Warisan Kanada Steven Guilbeault sedang menyusun undang-undang untuk membuat berbagai platform membayar untuk menggunakan konten media. Dia mengatakan, “Langkah Facebook sangat tidak bertanggung jawab."
tulis komentar anda