Militer Myanmar Jamin Pemilu Baru, Demonstran Blokir Layanan Kereta

Rabu, 17 Februari 2021 - 02:02 WIB
Suu Kyi, 75, menghabiskan hampir 15 tahun dalam tahanan rumah atas upayanya mengakhiri kekuasaan militer.

Dia menghadapi tuduhan mengimpor enam radio walkie-talkie secara ilegal dan ditahan hingga Rabu (17/2).

Pengacaranya mengatakan pada Selasa bahwa polisi telah mengajukan dakwaan kedua karena melanggar Undang-Undang Penanggulangan Bencana Alam.

Kudeta tersebut memicu kemarahan dari negara-negara Barat dan Amerika Serikat (AS) hingga menerapkan beberapa sanksi terhadap para jenderal.

Namun China telah mengambil pendekatan yang lebih lembut, dengan alasan stabilitas harus menjadi prioritas di negara tetangganya.

Meski demikian, China bergabung dengan anggota Dewan Keamanan PBB lainnya untuk menyerukan pembebasan Suu Kyi.

Pada Selasa, Duta Besar China untuk PBB Chen Hai mengatakan, “Situasinya sama sekali bukan apa yang ingin dilihat China."

Dia menepis rumor keterlibatan China dalam kudeta itu sebagai "sepenuhnya tidak masuk akal."

Chen, dalam wawancara dengan media yang diposting di halaman Facebook mengatakan China mempertahankan hubungan persahabatan baik dengan para tentara dan mantan pemerintah serta belum "diinformasikan sebelumnya tentang perubahan politik."
(sya)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More