Melbourne Mulai Lockdown, Tak Ada Kerumunan di Australia Open

Minggu, 14 Februari 2021 - 04:04 WIB
Di antara pekerjaan "penting", bertanding di Australia Open, acara tenis Grand Slam pertama tahun ini yang berlangsung hingga 21 Februari, terus berlanjut. Namun para penggemar dilarang menonton sampai Rabu.

Ribuan orang terpaksa meninggalkan pertandingan tengah malam sebelum tengah malam pada Jumat.

Para pemain merindukan keramaian penonton.

“Itu agak mengganggu, dalam beberapa hal menyedihkan. Saya hanya mencoba fokus pada permainan saya,” ungkap Elina Svitolina setelah memenangkan pertandingan ronde ketiganya.

Penguncian terjadi tepat ketika Melbourne bersiap akhir pekan terbesar dalam hampir setahun, dengan perayaan Tahun Baru Imlek, Hari Valentine, dan kerumunan Australia Open.

Melbourne tahun lalu mengalami penutupan selama 111 hari, salah satu yang paling ketat dan terpanjang di dunia pada saat itu. Langkah itu untuk membendung wabah virus corona yang menyebabkan lebih dari 800 kematian.

“Ini adalah akhir pekan tersibuk dalam setahun bagi kami. Saya duduk di sini dan melakukan 178 panggilan telepon yang memilukan untuk melihat apakah saya bisa membuat mereka memesan ulang,” ujar Will Baa, pemilik Lover, restoran di distrik trendi Windsor.

“Hanya semoga saja itu hanya berlangsung dalam waktu singkat lima hari,” papar dia.

Secara lebih luas, Australia dinilai paling sukses di dunia dalam mengatasi pandemi. Hal ini karena lockdown ketat dan perbatasan yang ditutup untuk semua kecuali beberapa pelancong.

Dengan jumlah penduduk 25 juta, telah terjadi sekitar 22.200 kasus komunitas dan 909 kematian.

Selandia Baru pada Sabtu melaporkan satu kematian seorang pasien dengan COVID-19. Kasus itu belum termasuk dalam total 25 kematian akibat COVID-19 di negara itu.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More