Telepon Gedung Putih Berkali-kali, Pria Ini Ancam Bunuh Presiden Biden
Sabtu, 13 Februari 2021 - 00:00 WIB
Menurut pengaduan tersebut, ketika seorang agen Secret Service menelepon Reeves pada 1 Februari untuk menanyakan tentang ancaman yang dia buat dalam panggilan telepon ke Gedung Putih pada 28 Januari, Reeves mengatakan bahwa dia berencana untuk "memenggal kepala".
Kemudian, beberapa menit kemudian, Reeves menelepon agen Secret Service yang sama dan mengulangi ancaman tersebut. "Reeves menyatakan dia akan membunuh semua orang,” bunyi dokumen pengaduan tersebut. "Dia kemudian menyatakan dia akan membunuh semua orang jika dia memiliki mobil, kemudian senjata, dan izin keamanan sehingga dia bisa cukup dekat
untuk membunuh semua orang.”
Reeves menelepon agen itu lagi pada 1 Februari dan mengancam akan membunuhnya. Pada malam tanggal tersebut, Reeves kembali menelepon Gedung Putih. “Saya akan datang untuk membunuh presiden,” katanya, seperti dalam dokumen pengaduan tersebut. "Saya akan membunuh agen Secret Service, karena saya pemilik seluruh planet ini."
"Reeves kemudian meminta Secret Service AS datang menjemputnya, dan membawanya ke Gedung Putih sehingga dia bisa memukul wajah presiden, duduk di kursinya, dan tinggal di sana sampai dia meninggal," lanjut dokumen pengaduan tersebut seperti dikutip dariNew York Times,Jumat (12/2/2021).
Sesaat setelah pukul 22.00 malam pada 1 Februari, Reeves menelepon Kepolisian Capitol AS dan membuat lebih banyak ancaman.
Keesokan harinya, Reeves kembali menelepon agen Secret Service yang telah diancamnya, dan sekali lagi mengancam akan membunuhnya.
Kemudian, beberapa menit kemudian, Reeves menelepon agen Secret Service yang sama dan mengulangi ancaman tersebut. "Reeves menyatakan dia akan membunuh semua orang,” bunyi dokumen pengaduan tersebut. "Dia kemudian menyatakan dia akan membunuh semua orang jika dia memiliki mobil, kemudian senjata, dan izin keamanan sehingga dia bisa cukup dekat
untuk membunuh semua orang.”
Reeves menelepon agen itu lagi pada 1 Februari dan mengancam akan membunuhnya. Pada malam tanggal tersebut, Reeves kembali menelepon Gedung Putih. “Saya akan datang untuk membunuh presiden,” katanya, seperti dalam dokumen pengaduan tersebut. "Saya akan membunuh agen Secret Service, karena saya pemilik seluruh planet ini."
"Reeves kemudian meminta Secret Service AS datang menjemputnya, dan membawanya ke Gedung Putih sehingga dia bisa memukul wajah presiden, duduk di kursinya, dan tinggal di sana sampai dia meninggal," lanjut dokumen pengaduan tersebut seperti dikutip dariNew York Times,Jumat (12/2/2021).
Sesaat setelah pukul 22.00 malam pada 1 Februari, Reeves menelepon Kepolisian Capitol AS dan membuat lebih banyak ancaman.
Keesokan harinya, Reeves kembali menelepon agen Secret Service yang telah diancamnya, dan sekali lagi mengancam akan membunuhnya.
(min)
tulis komentar anda