Rusia Siap-siap Uji Coba 'Senjata Kiamat' dari Kapal Selam Nuklir
Sabtu, 13 Februari 2021 - 00:00 WIB
MOSKOW - Rusia sedang mempersiapkan uji coba drone bawah air Poseidon canggih dari kapal selam bertenaga nuklir Belgorod. Drone Poseidon tersebut selama ini digambarkan majalah Amerika Serikat (AS); National Interest, sebagai " senjata kiamat ".
Kode nama dari Rusia untuk senjata itu adalah "Status-6", dan oleh NATO dinamai sebagai "Kanyon". Drone bawah air Poseidon dapat dilengkapi dengan hulu ledak konvensional dan nuklir, yang memungkinkannya untuk mencapai berbagai target, termasuk kelompok kapal induk, benteng pantai, dan infrastruktur musuh.
"Persiapan untuk menguji drone bawah air Poseidon di atas kapal selam bertenaga nuklir Project 09852 Rusia bernama Belgorod sedang berlangsung," tulis surat kabar Rusia; Izvestia, yang dilansir Sputniknews, Jumat (12/2/2021).
Kapal selam bertenaga nuklir itu diharapkan menjadi pengangkut eksperimental pertama dari drone Poseidon terbaik Rusia.
Laporan Izvestia muncul setelah Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengumumkan keberhasilan penyelesaian uji coba dronebawah air Poseidon yang melibatkan kapal selam berbahan bakar diesel.
Pengumuman itu menyusul pemberitahuan dari direktur jenderal perusahaan pembuat kapal Rusia, Sevmash; Mikhail Budnichenko, tentang tes senjata itu dari kapal selam pada awal Januari 2021.
Tes dilakukan di tengah laporan bahwa Angkatan Laut Rusia akan menerima sekitar 30 kendaraan bawah air tak berawak Poseidon pada tahun 2027.
Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan dronebawah air Poseidon pada tahun 2018, dengan menggambarkannya sebagai salah satu dari setengah lusin sistem strategis baru yang dimaksudkan untuk memastikan kemampuan Rusia untuk merespons jika terjadi agresi nuklir oleh AS atau sekutunya.
Menurut presiden Putin, drone bawah air tersebut mampu melakukan perjalanan di kedalaman yang luar biasa, memiliki jangkauan antarbenua, dan dapat mencapai kecepatan beberapa kali lebih besar dari kebanyakan kapal selam dan torpedo modern.
Kode nama dari Rusia untuk senjata itu adalah "Status-6", dan oleh NATO dinamai sebagai "Kanyon". Drone bawah air Poseidon dapat dilengkapi dengan hulu ledak konvensional dan nuklir, yang memungkinkannya untuk mencapai berbagai target, termasuk kelompok kapal induk, benteng pantai, dan infrastruktur musuh.
"Persiapan untuk menguji drone bawah air Poseidon di atas kapal selam bertenaga nuklir Project 09852 Rusia bernama Belgorod sedang berlangsung," tulis surat kabar Rusia; Izvestia, yang dilansir Sputniknews, Jumat (12/2/2021).
Kapal selam bertenaga nuklir itu diharapkan menjadi pengangkut eksperimental pertama dari drone Poseidon terbaik Rusia.
Laporan Izvestia muncul setelah Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengumumkan keberhasilan penyelesaian uji coba dronebawah air Poseidon yang melibatkan kapal selam berbahan bakar diesel.
Pengumuman itu menyusul pemberitahuan dari direktur jenderal perusahaan pembuat kapal Rusia, Sevmash; Mikhail Budnichenko, tentang tes senjata itu dari kapal selam pada awal Januari 2021.
Tes dilakukan di tengah laporan bahwa Angkatan Laut Rusia akan menerima sekitar 30 kendaraan bawah air tak berawak Poseidon pada tahun 2027.
Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan dronebawah air Poseidon pada tahun 2018, dengan menggambarkannya sebagai salah satu dari setengah lusin sistem strategis baru yang dimaksudkan untuk memastikan kemampuan Rusia untuk merespons jika terjadi agresi nuklir oleh AS atau sekutunya.
Menurut presiden Putin, drone bawah air tersebut mampu melakukan perjalanan di kedalaman yang luar biasa, memiliki jangkauan antarbenua, dan dapat mencapai kecepatan beberapa kali lebih besar dari kebanyakan kapal selam dan torpedo modern.
(min)
tulis komentar anda