WHO: Jumlah Orang yang Divaksin Lebih Banyak Dari Total Kasus Covid-19
Minggu, 07 Februari 2021 - 15:11 WIB
JENEWA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menuturkan bahwa Secara global, jumlah vaksinasi terhadap Covid-19 sekarang telah melampaui jumlah infeksi yang dilaporkan. Tetapi, WHO menyebut, tetapi lebih dari tiga perempat vaksinasi hanya ada di 10 negara.
“Di satu sisi, itu adalah kabar baik dan pencapaian luar biasa dalam jangka waktu yang singkat,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Ghebreyesus, seperti dilansir Anadolu Agency pada Minggu (7/2/2021).
"Tapi, lebih dari 75 persen dari vaksinasi itu hanya di 10 negara yang menyumbang hampir 60 persen dari PDB global. Sekitar 130 negara, dengan 2,5 miliar orang, belum mendaftarkan satu dosis pun," sambungnya.
Dia mengatakan semua pemerintah harus melindungi rakyat mereka dan bahwa beberapa negara telah memvaksinasi sebagian besar penduduk mereka yang berisiko lebih rendah terkena penyakit parah atau kematian.
Baca Juga: Wanita Telanjang Ini Sebabkan Listrik Padam 3 Jam di Hotel Las Vegas
“Tapi begitu negara-negara dengan vaksin telah memvaksinasi pekerja kesehatan mereka sendiri dan orang tua, cara terbaik untuk melindungi penduduk mereka yang lain adalah dengan berbagi vaksin sehingga negara lain dapat melakukan hal yang sama,” kata Tedros.
Baca Juga: AS Segera Cabut Penetapan Houthi Yaman sebagai Kelompok Teroris
“Itu karena semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk memvaksinasi mereka yang paling berisiko di mana-mana, semakin besar kesempatan kita memberikan virus untuk bermutasi dan menghindari vaksin,”sambungnya. T
edros kemudian memperingatkan bahwa kecuali dunia menekan penyebaran virus di seluruh tempat, maka dunia tidak akan bisa kembali ke keadaan normal. Baca Juga: Ribuan Tenaga Kesehatan Ikuti Vaksinasi Covid-19 di Istora Senayan
“Di satu sisi, itu adalah kabar baik dan pencapaian luar biasa dalam jangka waktu yang singkat,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Ghebreyesus, seperti dilansir Anadolu Agency pada Minggu (7/2/2021).
"Tapi, lebih dari 75 persen dari vaksinasi itu hanya di 10 negara yang menyumbang hampir 60 persen dari PDB global. Sekitar 130 negara, dengan 2,5 miliar orang, belum mendaftarkan satu dosis pun," sambungnya.
Dia mengatakan semua pemerintah harus melindungi rakyat mereka dan bahwa beberapa negara telah memvaksinasi sebagian besar penduduk mereka yang berisiko lebih rendah terkena penyakit parah atau kematian.
Baca Juga: Wanita Telanjang Ini Sebabkan Listrik Padam 3 Jam di Hotel Las Vegas
“Tapi begitu negara-negara dengan vaksin telah memvaksinasi pekerja kesehatan mereka sendiri dan orang tua, cara terbaik untuk melindungi penduduk mereka yang lain adalah dengan berbagi vaksin sehingga negara lain dapat melakukan hal yang sama,” kata Tedros.
Baca Juga: AS Segera Cabut Penetapan Houthi Yaman sebagai Kelompok Teroris
“Itu karena semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk memvaksinasi mereka yang paling berisiko di mana-mana, semakin besar kesempatan kita memberikan virus untuk bermutasi dan menghindari vaksin,”sambungnya. T
edros kemudian memperingatkan bahwa kecuali dunia menekan penyebaran virus di seluruh tempat, maka dunia tidak akan bisa kembali ke keadaan normal. Baca Juga: Ribuan Tenaga Kesehatan Ikuti Vaksinasi Covid-19 di Istora Senayan
(esn)
tulis komentar anda