Anggota Tim Penyelidik Covid-19 WHO Ingin Periksa Gua Kelelawar di Wuhan

Kamis, 04 Februari 2021 - 22:18 WIB
Peter Daszak, ahli zoologi dan ahli penyakit hewan sebut pekerjaan diperlukan untuk mencoba melacak elemen genetik virus di gua kelelawar di Wuhan, China. Foto/REUTERS
WUHAN - Seorang anggota tim penyelidik Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) m engatakan, pekerjaan diperlukan untuk mencoba melacak elemen genetik virus di gua kelelawar di Wuhan, China. Tim penyelidik itu saat ini masih berada di Wuhan untuk menyelidiki asal usul Covid-19.

Peter Daszak, ahli zoologi dan ahli penyakit hewan, mengatakan, tim di Wuhan telah menerima informasi baru tentang bagaimana virus, yang pertama kali diidentifikasi di kota itu pada akhir 2019, menyebabkan pandemi. Dia tidak menjelaskan lebih lanjut, tetapi mengatakan tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa itu muncul dari laboratorium.

Daszak yang terlibat dalam penelitian tentang asal-usul Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS) dari 2002 hingga 2003, menelusuri akarnya ke kelelawar yang tinggal di sebuah gua di provinsi barat daya Yunnan.

"Penelitian serupa perlu dilakukan jika kita ingin menemukan asal mula satwa liar yang sebenarnya dari Covid-19, kata Daszak, yang juga merupakan presiden Aliansi EcoHealth yang berbasis di New York.

“Pekerjaan semacam itu untuk menemukan kemungkinan sumber kelelawar itu penting karena jika Anda dapat menemukan sumber virus mematikan ini. Anda dapat mengurangi kontak dengan hewan-hewan itu,” sambungnya, seperti dilansir Channel News Asia pada Kamis (4/2/2021).



Dia mengatakan, tim di Wuhan telah menerima informasi baru tentang bagaimana virus itu menyebabkan pandemi, tetapi tidak merinci lebih lanjut.

"Saya melihat gambaran yang datang dari beberapa skenario tampak lebih masuk akal daripada sebelumnya," katanya.

Satu skenario yang sedang diteliti lebih dekat oleh tim adalah kemungkinan bahwa virus tersebut mungkin telah beredar jauh sebelum pertama kali diidentifikasi di Wuhan.

"Itu adalah sesuatu yang kelompok kami lihat dengan sangat intens untuk melihat tingkat penularan komunitas yang mungkin terjadi lebih awal," kata Daszak.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More