230 Anak Kena Penyakit Langka Terkait Covid-19 di Eropa, Dua Meninggal

Minggu, 17 Mei 2020 - 06:01 WIB
Anak-anak juga menunjukkan minimal dua gejala lanjutan yakni ruam atau tanda radang di sekitar mulus, tangan atau kaki, syok atau tekanan darah rendah, masalah jantung, kelainan pendarahan, dan masalah pencernaan akut.

Definisi kasus itu tergolong pada anak yang terjangkit Covid-19 atau diduga memiliki kontak dengan pasien Covid-19, dan tidak memiliki mikroba penyebab radang.

“Kita sejauh ini hanya sangat sedikit tahu tentang sindrom radang ini,” ujar epidemiologis WHO Maria Van Kerkhove.

Di Prancis, tim dokter menyatakan bocah sembilan tahun meninggal sepekan lalu di kota Marseille setelah mengalami sindrom mirip penyakit Kawasaki dan memiliki kontak dengan virus corona meski tak mengalami gejalanya.

Bocah itu masuk rumah sakit pada 2 Mei setelah didiagnosa demam berdarah. Kembali ke rumah, dia mengalami sakit jantung parah dan dibawa kembali ke rumah sakit Timone, Marseille, hingga dia meninggal dunia. (Baca Juga: 2.575 Orang Jadi Kelinci Percobaan 5 Kandidat Vaksin Covid-19 China)

Peneliti Prancis melaporkan gejala mirip penyakit Kawasaki pada 17 anak yang dibawa ke rumah sakit di Paris antara 27 April dan 7 Mei. Padahal pada periode yang sama sebelumnya, rata-rata hanya ada satu kasus.

ECDC sepakat memasukkan sindrom itu sebagai kemungkinan komplikasi Covid-19 dan harus dilaporkan sebagai bentuk kewaspadaan di wilayah Eropa. (Baca Juga: Umat Islam Singapura Tidak Naik Haji Tahun Ini karena Covid-19)
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(sya)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More