Tes Vaksin Covid-19 di Inggris Paling Cepat Diketahui Hasilnya Juni
Sabtu, 16 Mei 2020 - 18:01 WIB
LONDON - Hasil tes pertama vaksin Covid-19 pada manusia di Inggris bisa diketahui paling cepat pada Juni. Kabar itu diungkapkan Sir John Bell, profesor kedokteran di Universitas Oxford dan anggota gugus tugas virus corona pemerintah Inggris.
Sejak tes dimulai pada akhir April, ratusan orang telah disuntik dengan vaksin itu. Sekitar 1.110 orang diperkirakan mengikuti uji coba tersebut.
Tim riset berharap memproduksi 1 juta dosis vaksin pada September. Adapun salah satu kepala penasehat sains pemerintah Inggris menyatakan udara segar dan sinar matahari menjadi langkah pelindung terhadap Covid-19.
Profesor Alan Penn, anggota Grup Penasehat Ilmiah untuk Kedaruratan menyatakan, “Sains menyarankan bahwa berada di luar dalam sinar matahari, dengan ventilasi bagus, keduanya pelindung kuat terhadap penyebaran virus.”
Dia menambahkan, penggunaan luar ruangan adalah salah satu bentuk aktivitas dengan risiko terendah.
Para pakar di London School of Hygiene and Tropical Medicine menyatakan partikel virus sangat encer di udara segara dan hancur oleh sinar ultraviolet serta pengeringan (hilangnya kelembaban).
Langkah pelindung lainnya adalah dalam benda yang biasa ditemukan di banyak toko yakni obat kumur atau mouthwash.
Para peneliti menyatakan mouthwash dapat mengurangi penyebaran Covid-19 pada tahap awal infeksi dengan merusak membrane lipid luar yang mengelilingi virus, sehingga menetralkannya. (Baca Juga: 2.575 Orang Jadi Kelinci Percobaan 5 Kandidat Vaksin Covid-19 China)
“Beberapa mouthwash mengandung bahan pembunuh virus yang secara efektif menargetkan lipid yang membungkus virus,” papar Profesor Valerie O’Donnell, co-direktur Institut Riset Sistem Kekebalan Universitas Cardiff.
“Riset tentang ini diperlukan sebagai hal yang penting untuk menentukan potensi penggunaannya untuk melawan virus baru ini,” ujar dia. (Baca Juga: Umat Islam Singapura Tidak Naik Haji Tahun Ini karena Covid-19)
Sejak tes dimulai pada akhir April, ratusan orang telah disuntik dengan vaksin itu. Sekitar 1.110 orang diperkirakan mengikuti uji coba tersebut.
Tim riset berharap memproduksi 1 juta dosis vaksin pada September. Adapun salah satu kepala penasehat sains pemerintah Inggris menyatakan udara segar dan sinar matahari menjadi langkah pelindung terhadap Covid-19.
Profesor Alan Penn, anggota Grup Penasehat Ilmiah untuk Kedaruratan menyatakan, “Sains menyarankan bahwa berada di luar dalam sinar matahari, dengan ventilasi bagus, keduanya pelindung kuat terhadap penyebaran virus.”
Dia menambahkan, penggunaan luar ruangan adalah salah satu bentuk aktivitas dengan risiko terendah.
Para pakar di London School of Hygiene and Tropical Medicine menyatakan partikel virus sangat encer di udara segara dan hancur oleh sinar ultraviolet serta pengeringan (hilangnya kelembaban).
Langkah pelindung lainnya adalah dalam benda yang biasa ditemukan di banyak toko yakni obat kumur atau mouthwash.
Para peneliti menyatakan mouthwash dapat mengurangi penyebaran Covid-19 pada tahap awal infeksi dengan merusak membrane lipid luar yang mengelilingi virus, sehingga menetralkannya. (Baca Juga: 2.575 Orang Jadi Kelinci Percobaan 5 Kandidat Vaksin Covid-19 China)
“Beberapa mouthwash mengandung bahan pembunuh virus yang secara efektif menargetkan lipid yang membungkus virus,” papar Profesor Valerie O’Donnell, co-direktur Institut Riset Sistem Kekebalan Universitas Cardiff.
“Riset tentang ini diperlukan sebagai hal yang penting untuk menentukan potensi penggunaannya untuk melawan virus baru ini,” ujar dia. (Baca Juga: Umat Islam Singapura Tidak Naik Haji Tahun Ini karena Covid-19)
(sya)
tulis komentar anda