Nasib Suu Kyi: Bintang Demokrasi, Tutup Mata Genosida Rohingya, Dikudeta Militer

Senin, 01 Februari 2021 - 13:13 WIB
Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) memenangkan pemilihan umum (pemilu) dengan telak dan Suu Kyi mengambil alih kekuasaan dalam peran yang dibuat khusus sebagai penasihat negara. Dia bersumpah untuk menyelesaikan berbagai konflik etnis di negara itu, menarik investasi asing dan melanjutkan reformasi yang dimulai oleh mantan jenderal Thein Sein.

Baca Juga: Virus Nipah di China dengan Tingkat Kematian 75% Bisa Menjadi Pandemi Baru

Oktober 2016

Militan Rohingya menyerang tiga pos perbatasan polisi di Negara Bagian Rakhine, menewaskan sembilan petugas polisi. Militer Myanmar kemudian melakukan operasi keamanan, mengakibatkan sekitar 70.000 orang meninggalkan wilayah itu menuju negara tetangga Bangladesh.

25 Agustus 2017

Militan Rohingya melancarkan serangan di seluruh Rakhine, memicu kampanye yang dipimpin militer yang mendorong lebih dari 730.000 warga Rohingya yang didominasi Muslim ke Bangladesh. PBB mengatakan kampanye pembunuhan massal, pemerkosaan, dan pembakaran dilakukan dengan "niat genosida" telah terjadi. Namun Suu Kyi mengatakan "teroris" berada di balik "gunung es kesalahan informasi".

Baca Juga: Produktivitas Sawit Indonesia Kalah dari Malaysia, Ini Penyebabnya

Januari 2019

Pertempuran baru dimulai di Rakhine antara pasukan pemerintah Myanmar dan Tentara Arakan (AA), sebuah kelompok pemberontak yang mencari otonomiwilayah yang lebih besar. Suu Kyi mendesak tentara untuk "menghancurkan" para pemberontak.

11 November 2019
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More