Nasib Suu Kyi: Bintang Demokrasi, Tutup Mata Genosida Rohingya, Dikudeta Militer

Senin, 01 Februari 2021 - 13:13 WIB
Panglima Militer Jenderal Min Aung Hlaing mengatakan pemerintah sipil membuat "kesalahan yang tidak dapat diterima" menjelang pemilu, sebuah peringatan kedua dalam dua hari tentang potensi bias dalam kecurangan pemungutan suara. Suu Kyi, melalui Facebook, menyerukan semua pihak tenang dan mendesak para pemilih untuk tidak diintimidasi.

9 November 2020

NLD mengklaim kemenangan telak dalam pemilu parlemen. Juru bicara NLD, Myo Nyunt, mengatakan perolehan kursi parlemen oleh NLD diharapkan melampui 390.

11 November 2020

Oposisi utama, Partai Pembangunan dan Solidaritas Persatuan (USDP) yang didukung militer, menuntut pemilihan ulang dan menyerukan bantuan militer untuk memastikan keadilan. USDP menuduh ada kecurangan dalam pemungutan suara pemilu.

13 November 2020

NLD mengatakan akan berupaya membentuk pemerintahan persatuan nasional setelah hasil pemilu resmi menunjukkan bahwa mereka dengan mudah memenangkan kursi parlemen yang cukup untuk membentuk pemerintahan berikutnya.

26 Januari 2021

Juru bicara militer Angkatan Darat Brigadir Jenderal Zaw Min Tun memperingatkan pihaknya akan "mengambil tindakan" jika sengketa pemilu tidak diselesaikan dan menolak untuk mengesampingkan adanya kudeta, meminta komisi pemilu untuk menyelidiki daftar pemilih yang dikatakan mengandung ketidaksesuaian.

28 Januari 2021
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More