Jepang Temukan Jenis Baru Strain Virus Corona Inggris
Sabtu, 30 Januari 2021 - 21:51 WIB
Jepang menemukan tiga jenis baru strain virus Corona Inggris. Foto/Ilustrasi
TOKYO - Jepang menemukan tiga jenis baru dari jenis virus Corona Inggris , yang sebelumnya tidak terdeteksi di negara itu. Jenis baru strain virus Corona Inggris itu ditemukan pada pasien di Rumah Sakit Universitas Kedokteran dan Gigi Tokyo.
Temuan ini diungkapkan sebuah kelompok penelitian yang mempelajari kasus COVID-19 di rumah sakit.
"Tak satu pun dari tiga pasien yang terinfeksi mutasi strain Inggris telah bepergian ke luar negeri, yang berarti ada kemungkinan besar bahwa varian tersebut menyebar di Jepang," kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Bloomberg, Sabtu (30/1/2021).
Para pasien dirawat di rumah sakit selama periode November hingga akhir Desember, dengan dua diantaranya mengalami gejala COVID-19 yang parah.
Menurut kelompok peneliti strain baru Inggris sebelumnya tidak terdeteksi di Jepang di luar area karantina bandara. Berbagai strain sebelumnya telah ditemukan di Jepang termasuk satu ditemukan pada empat penumpang yang tiba dari Brasil awal bulan ini. Varian yang ditemukan di Afrika Selatan juga terdeteksi di Jepang pada akhir Desember.
Berbicara pada pengarahan hari Jumat kemarin, Hiroaki Takeuchi dari kelompok penelitian, mendesak bahwa tindakan perlu diambil untuk memperkuat perbatasan Jepang guna mencegah datangnya lebih banyak jenis virus baru, seperti dilaporkan stasiun nasional NHK.
Baca juga: Virus Nipah di China dengan Tingkat Kematian 75% Bisa Menjadi Pandemi Baru
Jepang telah menyaksikan lonjakan kasus virus Corona baru sejak awal tahun ini, dengan jumlah infeksi baru terjebak di atas 1.000 per hari di Ibu Kota Tokyo dalam beberapa pekan terakhir. Keadaan darurat yang mencakup 11 prefektur telah ditetapkan untuk tetap berlaku hingga 7 Februari mendatang.
Temuan ini diungkapkan sebuah kelompok penelitian yang mempelajari kasus COVID-19 di rumah sakit.
"Tak satu pun dari tiga pasien yang terinfeksi mutasi strain Inggris telah bepergian ke luar negeri, yang berarti ada kemungkinan besar bahwa varian tersebut menyebar di Jepang," kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Bloomberg, Sabtu (30/1/2021).
Para pasien dirawat di rumah sakit selama periode November hingga akhir Desember, dengan dua diantaranya mengalami gejala COVID-19 yang parah.
Menurut kelompok peneliti strain baru Inggris sebelumnya tidak terdeteksi di Jepang di luar area karantina bandara. Berbagai strain sebelumnya telah ditemukan di Jepang termasuk satu ditemukan pada empat penumpang yang tiba dari Brasil awal bulan ini. Varian yang ditemukan di Afrika Selatan juga terdeteksi di Jepang pada akhir Desember.
Berbicara pada pengarahan hari Jumat kemarin, Hiroaki Takeuchi dari kelompok penelitian, mendesak bahwa tindakan perlu diambil untuk memperkuat perbatasan Jepang guna mencegah datangnya lebih banyak jenis virus baru, seperti dilaporkan stasiun nasional NHK.
Baca juga: Virus Nipah di China dengan Tingkat Kematian 75% Bisa Menjadi Pandemi Baru
Jepang telah menyaksikan lonjakan kasus virus Corona baru sejak awal tahun ini, dengan jumlah infeksi baru terjebak di atas 1.000 per hari di Ibu Kota Tokyo dalam beberapa pekan terakhir. Keadaan darurat yang mencakup 11 prefektur telah ditetapkan untuk tetap berlaku hingga 7 Februari mendatang.
(ber)
tulis komentar anda