Biden Sapu Bersih Kebijakan Trump Terkait Pandemi COVID-19
Jum'at, 22 Januari 2021 - 00:44 WIB
Lihat juga: Biden Batalkan Kebijakan Trump Melalui Perintah Eksekutif
Itu termasuk mengamanatkan masker pada properti federal dan menghentikan penarikan diri dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), serta masalah-masalah seperti bergabung kembali dengan perjanjian iklim Paris dan mengakhiri larangan perjalanan di beberapa negara mayoritas Muslim.
Sepuluh perintah baru yang akan ditandatangani oleh Biden pada hari Kamis adalah membentuk dewan pengujian COVID-19 untuk meningkatkan pengujian, mengatasi kekurangan pasokan, menetapkan protokol untuk pelancong internasional dan mengarahkan sumber daya ke komunitas minoritas yang terpukul parah.
Biden telah berjanji untuk memberikan 100 juta dosis vaksin virus Corona selama 100 hari pertamanya menjabat. Rencananya bertujuan untuk meningkatkan vaksinasi dengan membuka kelayakan bagi lebih banyak orang seperti guru dan pegawai toko.
Selain itu, dia akan mengeluarkan arahan pada hari Kamis waktu setempat termasuk niat untuk bergabung dengan fasilitas vaksin COVAX yang bertujuan untuk mengirimkan vaksin ke negara-negara miskin. Hal itu diungkapkan kepala penasihat medis Biden, Anthony Fauci, kepada dewan eksekutif WHO.
Trump telah menghentikan pendanaan ke WHO dan berencana untuk menarik diri dari grup tersebut pada Juli.
Namun Fauci mengatakan kepada ABC News bahwa bergabung kembali dengan WHO adalah langkah penting dalam membantu memerangi wabah COVID-19.
“Ini akan menjadi sangat penting. Saat Anda menghadapi pandemi global, Anda harus memiliki konektivitas internasional,” katanya.
Ia yakin AS dapat mengisi ulang respons vaksinnya bahkan ketika beberapa negara bagian dan lokal mengatakan mereka kehabisan dosis yang tersedia.
Itu termasuk mengamanatkan masker pada properti federal dan menghentikan penarikan diri dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), serta masalah-masalah seperti bergabung kembali dengan perjanjian iklim Paris dan mengakhiri larangan perjalanan di beberapa negara mayoritas Muslim.
Baca Juga
Sepuluh perintah baru yang akan ditandatangani oleh Biden pada hari Kamis adalah membentuk dewan pengujian COVID-19 untuk meningkatkan pengujian, mengatasi kekurangan pasokan, menetapkan protokol untuk pelancong internasional dan mengarahkan sumber daya ke komunitas minoritas yang terpukul parah.
Biden telah berjanji untuk memberikan 100 juta dosis vaksin virus Corona selama 100 hari pertamanya menjabat. Rencananya bertujuan untuk meningkatkan vaksinasi dengan membuka kelayakan bagi lebih banyak orang seperti guru dan pegawai toko.
Selain itu, dia akan mengeluarkan arahan pada hari Kamis waktu setempat termasuk niat untuk bergabung dengan fasilitas vaksin COVAX yang bertujuan untuk mengirimkan vaksin ke negara-negara miskin. Hal itu diungkapkan kepala penasihat medis Biden, Anthony Fauci, kepada dewan eksekutif WHO.
Trump telah menghentikan pendanaan ke WHO dan berencana untuk menarik diri dari grup tersebut pada Juli.
Namun Fauci mengatakan kepada ABC News bahwa bergabung kembali dengan WHO adalah langkah penting dalam membantu memerangi wabah COVID-19.
“Ini akan menjadi sangat penting. Saat Anda menghadapi pandemi global, Anda harus memiliki konektivitas internasional,” katanya.
Ia yakin AS dapat mengisi ulang respons vaksinnya bahkan ketika beberapa negara bagian dan lokal mengatakan mereka kehabisan dosis yang tersedia.
Lihat Juga :
tulis komentar anda