WHO: Virus Corona Mungkin Tak Akan Pernah Pergi

Jum'at, 15 Mei 2020 - 23:01 WIB
Pakar kedaruratan WHO Mike Ryan. Foto/REUTERS
JENEWA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan virus corona penyebab Covid-19 dapat menjadi endemik seperti HIV.

WHO memperingatkan semua upaya memprediksi berapa lama virus itu akan tetap beredar. WHO juga menyerukan upaya skala besar untuk menghadapinya.

“Penting untuk menempatkan ini di meja: virus ini mungkin menjadi virus endemic berikutnya dalam komunitas kita, dan virus ini mungkin tak akan pernah pergi,” papar pakar darurat WHO Mike Ryan.

“Saya pikir penting agar kita realistis dan saya tidak berpikir siapa pun dapat memprediksi kapan penyakit ini akan hilang. Saya pikir tak ada janji untuk ini dan tak ada tanggal. Penyakit ini mungkin akan menjadi masalah panjang atau mungkin juga tidak,” kata Ryan.

Meski demikian, dia menyatakan dunia memiliki beberapa kontrol tentang bagaimana menangani penyakit ini, meski itu membutuhkan upaya massif bahkan jika vaksin telah ditemukan.



Lebih dari 100 potensi vaksin sedang dikembangkan, termasuk beberapa dalam uji coba klinik, tapi para pakar menegaskan sulitnya menemukan vaksin yang efektif melawan virus corona.

Ryan menyatakan vaksin ada untuk penyakit lain seperti campak yang belum juga hilang.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menambahkan, “Lintasannya ada di tangan kita dan ini masalah semua orang dan kita semua harus berperan menghentikan pandemi ini.”

Ryan menyatakan kontrol ketat diperlukan di level nasional, regional dan global. Dia menyatakan membuka perbatasan darat lebih kurang risikonya dibandingkan melonggarkan perjalanan udara yang merupakan tantangan berbeda.

“Kita perlu pada pemikiran bahwa memerluka nwaktu untuk mengatasi pandemi ini,” papar epidemiologis WHO Maria van Kerkhove. (Baca Juga: Covid-19 Mengganas di Rusia, 10.598 Orang Terinfeksi dalam 24 Jam)

Saat ini pemerintah di penjuru dunia berupaya membuka lagi ekonomi meski wabah corona masih ada. Virus itu telah menginfeksi 4,3 juta orang dan menewaskan 291.000 orang. (Baca Juga: Ilmuwan Whistleblower Covid-19 AS Beber Respons Kacau Pemerintah Trump)
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(sya)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More