Kewalahan Hadapi Lonjakan Kasus COVID-19, China Bangun Rumah Sakit
Minggu, 17 Januari 2021 - 14:37 WIB
Cluster virus juga telah ditemukan di Beijing dan provinsi Heilongjiang dan Liaoning di timur laut dan Sichuan di barat daya.
Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan infeksi terbaru menyebar sangat cepat, .
"Lebih sulit untuk ditangani," bunyi pernyataan yang dikeluarkan komisi itu. "Penularan dari komunitas sudah terjadi saat wabah ditemukan, sehingga sulit untuk dicegah," sambung pernyataan itu seperti dikutip dari VOA, Minggu (17/1/2021).
Komisi tersebut menyalahkan kasus terbaru pada orang atau barang yang datang dari luar negeri. Mereka menyalahkan "manajemen abnormal" dan "perlindungan pekerja yang tidak memadai" yang terlibat dalam impor tetapi tidak memberikan penjelasan lebih lanjut.
"Mereka semua didatangkan dari luar negeri. Itu karena personil yang masuk atau terkontaminasi barang impor cold chain," kata pernyataan itu.
Sementara itu, pemerintah kota Beijing mengatakan para pelancong yang tiba di Ibu Kota China itu dari luar negeri akan diminta untuk menjalani "pemantauan medis" selama seminggu tambahan setelah karantina 14 hari tetapi tidak memberikan penjelasan.
Pemerintah China menuding COVID-19 kemungkinan berasal dari luar negeri. Mereka kemudian mempublikasikan apa yang dikatakannya sebagai penemuan virus Corona pada makanan impor, kebanyakan ikan beku, meskipun para ilmuwan asing skeptis dengan temuan itu.
Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan infeksi terbaru menyebar sangat cepat, .
"Lebih sulit untuk ditangani," bunyi pernyataan yang dikeluarkan komisi itu. "Penularan dari komunitas sudah terjadi saat wabah ditemukan, sehingga sulit untuk dicegah," sambung pernyataan itu seperti dikutip dari VOA, Minggu (17/1/2021).
Komisi tersebut menyalahkan kasus terbaru pada orang atau barang yang datang dari luar negeri. Mereka menyalahkan "manajemen abnormal" dan "perlindungan pekerja yang tidak memadai" yang terlibat dalam impor tetapi tidak memberikan penjelasan lebih lanjut.
"Mereka semua didatangkan dari luar negeri. Itu karena personil yang masuk atau terkontaminasi barang impor cold chain," kata pernyataan itu.
Sementara itu, pemerintah kota Beijing mengatakan para pelancong yang tiba di Ibu Kota China itu dari luar negeri akan diminta untuk menjalani "pemantauan medis" selama seminggu tambahan setelah karantina 14 hari tetapi tidak memberikan penjelasan.
Pemerintah China menuding COVID-19 kemungkinan berasal dari luar negeri. Mereka kemudian mempublikasikan apa yang dikatakannya sebagai penemuan virus Corona pada makanan impor, kebanyakan ikan beku, meskipun para ilmuwan asing skeptis dengan temuan itu.
(ber)
Lihat Juga :
tulis komentar anda