Terlupakan dan Kurang Dikenal, Ini 10 Pahlawan Super Melawan Genosida
Senin, 18 Januari 2021 - 06:32 WIB
BANYAK orang berpikir bahwa tokoh kemanusiaan terbesar dalam sejarah adalah Oskar Schindler, pengusaha Jerman yang menyelamatkan lebih dari 1.200 orang Yahudi dari horor Holocaust . Suatu prestasi yang kemudian melahirkan sebuah buku dan film pemenang Oscar. Namun ternyata masih ada sejumlah nama pahlawan kemanusian yang tanpa pamrih melawan kejamnya genosida. Siapa saja mereka? Berikut di antaranya:
1. Truus Wijsmuller-Meyer (Aktivis Belanda Penyelamat 10.000 anak Yahudi)
Truus Wijsmuller-Meyer mungkin adalah tokoh kemanusiaan terpenting yang belum pernah kita dengar. Meijer (meninggal 30 Agustus 1978) adalah aktivis kemanusiaan Belanda yang menyelamatkan anak-anak dan orang dewasa Yahudi sebelum dan selama Perang Dunia II. (Baca: Tersangka Genosida Rawanda Ditahan di Paris Setelah Buron 20 Tahun)
Bersama dengan orang lain yang terlibat dalam Kindertransport sebelum perang, dia menyelamatkan nyawa lebih dari 10.000 anak Yahudi, dari anti-Semitisme dan kekejaman Nazi. Setelah perang ia bertugas di dewan Kota Amsterdam. Atas usahanya itu, dia diakui sebagai "Orang yang Bertindak Patut di Antara Bangsa" oleh Israel.
2. Solomon Schonfeld (Rabi Inggris Penyelamat 3.500 orang Yahudi)
Rabbi Solomon Schonfeld adalah seorang Rabbi (Pemimpin keagamaan Yahudi) Inggris yang disebut-sebut paling luar biasa sebagai seorang aktivis kemanusiaan. Meski demikian, perannya sebagai salah satu pahlawan Holocaust kurang dikenal atau terlupakan.
Pada 1938 saat Nazi merajalela, Solomon mengaku sangat gelisah dan ingin melakukan sesuatu. Schonfeld kemudian menjalankan misi pribadinya untuk menyelamatkan sebanyak mungkin orang Yahudi.
Pertama, dia meminta Kantor Pusat Inggris mencetak 500 visa untuk pejabat sinagoga dan keluarga mereka — sebuah tindakan yang menyelamatkan sekitar 1.300 nyawa. Tidak puas dengan hal itu, dia kemudian membawa 500 anak Yahudi ke Inggris untuk menghindari genosida Nazi. Total dia disebut telah menyelamatkan 3.500 orang Yahudi. (Baca juga: Ekspor Mobil RI Dijegal Filipina, Ini Sikap Pemerintah)
3. Khushdeva Singh (Dokter Sikh Penentang Diskriminasi dalam Pemisahan India)
Ketika Inggris meninggalkan India pada 1947, India di ambang perang saudara. Para ekstremis Hindu dan Muslim saling bunuh. Untuk mencegah kekerasan, pemerintah membagi negara itu menjadi dua negara bagian, Muslim Pakistan dan Hindu India yang kemudian dikenal sebagai pemisahan (partisi) India.
Khushdeva Singh (1902- 1985) adalah seorang dokter dan pekerja sosial India, yang dikenal atas kontribusinya terhadap pengobatan tuberkulosis di India. Ia adalah pendiri Masyarakat Kesejahteraan Kusta, Patiala untuk rehabilitasi pasien kusta di wilayah tersebut.
Dia sebagai seorang humanis dengan visi sekuler; ia diketahui telah memperlakukan beberapa Muslim selama pemisahan India. Pada 1957, Pemerintah India menganugerahinya dengan Padma Shri, penghargaan sipil India tertinggi keempat atas pengabdiannya.
4. Mehmet Celal Bey (Gubernur Turki Penentang Genosida)
Pada 1915, Kekaisaran Ottoman melakukan genosida pertama di abad ke-20 dengan memusnahkan 1,5 juta orang Armenia. Ribuan warga Armenia dideportasi. Mehmet Celal Bey adalah seorang negarawan Turki kelahiran Ottoman dan saksi kunci Genosida Armenia.
Selama kariernya sebagai politisi, Celal Bey menjabat sebagai gubernur provinsi Ottoman yang terkait dengan kota Erzurum, Aleppo, Ayd, Edirne, Konya, dan Adana. Ia juga menjabat sebagai menteri dalam negeri dan menteri
pertanian serta walikota Istanbul.
Celal Bey dikenal karena telah menyelamatkan banyak nyawa selama Genosida Armenia dengan menentang perintah deportasi, yang merupakan awal dari kelaparan dan pembantaian.
Akibatnya, dia dicopot dari jabatannya sebagai gubernur di Aleppo dan dipindahkan ke Konya, di mana dia kembali dipecat karena terus menghalangi deportasi. Karena tindakannya itu ia sering disebut sebagai Oskar Schindler (pahlawan genosida Jerman) dari Turki. (Baca juga: Patung Kuno dengan Hiasan Kepala Mirip Star Wars Ditemukan di Meksiko)
5. llijaz Pilav (Dokter Penyelamat Muslim Bosnia dari Pembantaian Srebrenica)
Pada 1992, pasukan Serbia menyerbu Bosnia sehingga mengakibatkan sekitar 50.000 warga muslim Bosnia mengungsi ke Kota Srebrenica. Pilav adalah seorang politisi dan tenaga medis Bosnia yang bertugas di dewan kota Srebrenica dan bekerja seorang dokter umum pada permulaan Perang Bosnia pada 1992.
Ketika perang meletus di Srebrenica, setiap hari pengungsi dengan luka mengerikan berdatangan dan sangat membutuhkan perawatan. Pilav dan anak buahnya bekerja tanpa tidur selama berhari-hari, di bawah tembakan mortir.
Meskipun baru berusia 28 tahun saat itu dan tidak memiliki pelatihan formal sebagai ahli bedah, Pilav melakukan 3.500 operasi yang berhasil selama pengepungan tentara Serbia. Dia dengan heroik bekerja untuk menyelamatkan nyawa banyak muslim Bosnia.
6. Van Chhuon (Petani yang Selamatkan Banyak Nyawa dari Genosida Pol Pot)
Pada 1975, Khmer Merah dipimpin Pol Pot mengambil alih Kamboja dan membagi penduduk dalam komune-komune (kelompok). Satu komune terdiri 10 desa. Setiap kepala desa wajib melapor ke kepala komune.
Sebelum Khmer Merah berkuasa, Van Chhuon adalah salah satu orang termiskin di Kamboja meski menjabat sebagai kepala desa di komune. Sebagai kepala suku, Chhuon dapat dengan mudah menyelamatkan keluarganya dan menyerahkan anggota komune ke rezim namun itu tidak dilakukannya. (Baca juga: Gorila di Kebun Binatang San Diego Tertular Virus Corona)
Sebaliknya, Chhuon mencegah orang-orangnya kelaparan dengan menunjukkan kepada mereka cara menyembunyikan makanan. Dia menyembunyikan buronan dan berbohong kepada tentara tentang keberadaan mereka. Dia secara pribadi masuk penjara untuk membela nyawa salah satu penduduk desanya. Selama genosida rezim Pol Pot, Van Chhuon diklaim menyelamatkan banyak nyawa.
7. Carl Wilkens (Aktivis Kemanusiaan Penyelamat Anak Yatim Genosida Rwanda)
Carl Wilkens adalah misionaris Kristen Amerika Serikat (AS) dan mantan kepala Adventist Development and Relief Agency International di Rwanda. Pada 1994, dia satu-satunya orang AS yang memilih tetap tinggal saat genosida Rwanda terjadi.
Suku mayoritas Hutu banyak melakukan pembantaian terhadap suku minoritas Tutsi, termasuk melakukannya di panti-panti asuhan. Suatu hari, saat ada sebuah panti asuhan akan dihancurkan, Carl datang dan mencoba melindungi anak-anak panti.
Melihat aksinya, para milisi Hutu memutuskan menunda pembantaian selama beberapa jam. Wilkens menuju ke kantor Perdana Menteri dan memohon kepada para milisi untuk menyelamatkan hidup 400 anak panti asuhan. Berkat usaha Wilkens, panti asuhan dievakuasi dan anak-anak mendapat kesempatan hidup.
8. Nicholas Winton (Pialang Saham yang Selamatkan Anak-anak Cekoslowakia)
Pada 1938, pialang saham dan aktivis kemanusiaan Inggris Nicholas Winton sedang mempersiapkan liburan ski musim dingin, ketika seorang teman memintanya datang ke Praha, Cekoslowakia yang saat itu dikuasai rezim Nazi. Meninggalkan rencananya, Winton malah menghabiskan Natal dengan berjalan-jalan di sekitar kamp anak-anak Yahudi di kota Praha yang dinilainya cukup menyedihkan.
Winton mengawasi penyelamatan 669 anak, kebanyakan dari mereka adalah orang Yahudi dari Cekoslowakia pada malam menjelang Perang Dunia II. Winton mencarikan rumah penampungan untuk anak-anak Cekoslowakia dan mengatur perjalanan mereka yang aman ke Inggris. Operasi ini kemudian dikenal sebagai Czech Kindertransport (bahasa Jerman untuk "transportasi anak-anak").
9. Rainer Schubert (Selamatkan 100 Orang Keluar dari Kekejaman Rezim Jerman Timur)
Periode 1960-1989 kawasan Eropa Timur adalah tempat yang sangat tidak menyenangkan. Cekoslowakia telah direbut oleh tangan Soviet, dan Jerman terbagi menjadi Jerman Barat serta Jerman Timur yang dipisahkan sebuah tembok Berlin. Tapi tidak semua orang mudah takut.
Bagi Rainer Schubert, Tembok Berlin menawarkan kesempatan untuk tetap berpegang pada komunisme. Sebagai salah satu penyelundup manusia, Schubert mahir membantu warga keluar dari cengkeraman kediktatoran partai di Jerman Timur. (Baca juga: Ahli Temukan Fakta Baru tentang Harimau Tasmania yang Sudah Punah)
Meskipun hidup pada masa ketika melakukan satu perjalanan terlarang ke Jerman Barat, Schubert tetap menjalankan operasinya selama tiga tahun. Pada saat itu ia menyelamatkan hampir 100 orang dari kehidupan yang menyedihkan. Pada 1975, penguasa Jerman Timur menghukum Schubert dengan penjara 9 tahun.
10. Raul Silva Henriquez (Kardinal Chile)
Penyelamat Banyak Korban Pembantaian Rezim Pinochet) Raúl Silva Henríquez menjabat Uskup Agung Santiago ibu kota Chile dari 1961 sampai 1983. Pada 11 September 1973, Augusto Pinochet menggulingkan presiden Chile terpilih Salvadore Allende. Lepas hal itu penyiksaan dan pembunuhan membayangi para pembangkang.
Sebagian besar penentang rezim melarikan diri dari negara itu namun tidak bagi Uskup Agung Kardinal Raul Silva Henriquez. Ia membentuk sebuah kelompok untuk membantu orang-orang selamat dari pembantaian.
Komite Kerjasama untuk Perdamaian (The Committee for Cooperation for Peace) menawarkan bantuan keuangan, bantuan hukum, dan perlindungan bagi mereka yang diincar rezim. Dengan kepahlawannya, Henriquez membantu puluhan ribu orang melarikan diri dari genosida rezim Pinochet.
Sumber: www.listverse.com
Lihat Juga: Pejabat Israel Murka ICC Rilis Surat Perintah Penangkapan Netanyahu, Pakar Hukum Memujinya
1. Truus Wijsmuller-Meyer (Aktivis Belanda Penyelamat 10.000 anak Yahudi)
Truus Wijsmuller-Meyer mungkin adalah tokoh kemanusiaan terpenting yang belum pernah kita dengar. Meijer (meninggal 30 Agustus 1978) adalah aktivis kemanusiaan Belanda yang menyelamatkan anak-anak dan orang dewasa Yahudi sebelum dan selama Perang Dunia II. (Baca: Tersangka Genosida Rawanda Ditahan di Paris Setelah Buron 20 Tahun)
Bersama dengan orang lain yang terlibat dalam Kindertransport sebelum perang, dia menyelamatkan nyawa lebih dari 10.000 anak Yahudi, dari anti-Semitisme dan kekejaman Nazi. Setelah perang ia bertugas di dewan Kota Amsterdam. Atas usahanya itu, dia diakui sebagai "Orang yang Bertindak Patut di Antara Bangsa" oleh Israel.
2. Solomon Schonfeld (Rabi Inggris Penyelamat 3.500 orang Yahudi)
Rabbi Solomon Schonfeld adalah seorang Rabbi (Pemimpin keagamaan Yahudi) Inggris yang disebut-sebut paling luar biasa sebagai seorang aktivis kemanusiaan. Meski demikian, perannya sebagai salah satu pahlawan Holocaust kurang dikenal atau terlupakan.
Pada 1938 saat Nazi merajalela, Solomon mengaku sangat gelisah dan ingin melakukan sesuatu. Schonfeld kemudian menjalankan misi pribadinya untuk menyelamatkan sebanyak mungkin orang Yahudi.
Pertama, dia meminta Kantor Pusat Inggris mencetak 500 visa untuk pejabat sinagoga dan keluarga mereka — sebuah tindakan yang menyelamatkan sekitar 1.300 nyawa. Tidak puas dengan hal itu, dia kemudian membawa 500 anak Yahudi ke Inggris untuk menghindari genosida Nazi. Total dia disebut telah menyelamatkan 3.500 orang Yahudi. (Baca juga: Ekspor Mobil RI Dijegal Filipina, Ini Sikap Pemerintah)
3. Khushdeva Singh (Dokter Sikh Penentang Diskriminasi dalam Pemisahan India)
Ketika Inggris meninggalkan India pada 1947, India di ambang perang saudara. Para ekstremis Hindu dan Muslim saling bunuh. Untuk mencegah kekerasan, pemerintah membagi negara itu menjadi dua negara bagian, Muslim Pakistan dan Hindu India yang kemudian dikenal sebagai pemisahan (partisi) India.
Khushdeva Singh (1902- 1985) adalah seorang dokter dan pekerja sosial India, yang dikenal atas kontribusinya terhadap pengobatan tuberkulosis di India. Ia adalah pendiri Masyarakat Kesejahteraan Kusta, Patiala untuk rehabilitasi pasien kusta di wilayah tersebut.
Dia sebagai seorang humanis dengan visi sekuler; ia diketahui telah memperlakukan beberapa Muslim selama pemisahan India. Pada 1957, Pemerintah India menganugerahinya dengan Padma Shri, penghargaan sipil India tertinggi keempat atas pengabdiannya.
4. Mehmet Celal Bey (Gubernur Turki Penentang Genosida)
Pada 1915, Kekaisaran Ottoman melakukan genosida pertama di abad ke-20 dengan memusnahkan 1,5 juta orang Armenia. Ribuan warga Armenia dideportasi. Mehmet Celal Bey adalah seorang negarawan Turki kelahiran Ottoman dan saksi kunci Genosida Armenia.
Selama kariernya sebagai politisi, Celal Bey menjabat sebagai gubernur provinsi Ottoman yang terkait dengan kota Erzurum, Aleppo, Ayd, Edirne, Konya, dan Adana. Ia juga menjabat sebagai menteri dalam negeri dan menteri
pertanian serta walikota Istanbul.
Celal Bey dikenal karena telah menyelamatkan banyak nyawa selama Genosida Armenia dengan menentang perintah deportasi, yang merupakan awal dari kelaparan dan pembantaian.
Akibatnya, dia dicopot dari jabatannya sebagai gubernur di Aleppo dan dipindahkan ke Konya, di mana dia kembali dipecat karena terus menghalangi deportasi. Karena tindakannya itu ia sering disebut sebagai Oskar Schindler (pahlawan genosida Jerman) dari Turki. (Baca juga: Patung Kuno dengan Hiasan Kepala Mirip Star Wars Ditemukan di Meksiko)
5. llijaz Pilav (Dokter Penyelamat Muslim Bosnia dari Pembantaian Srebrenica)
Pada 1992, pasukan Serbia menyerbu Bosnia sehingga mengakibatkan sekitar 50.000 warga muslim Bosnia mengungsi ke Kota Srebrenica. Pilav adalah seorang politisi dan tenaga medis Bosnia yang bertugas di dewan kota Srebrenica dan bekerja seorang dokter umum pada permulaan Perang Bosnia pada 1992.
Ketika perang meletus di Srebrenica, setiap hari pengungsi dengan luka mengerikan berdatangan dan sangat membutuhkan perawatan. Pilav dan anak buahnya bekerja tanpa tidur selama berhari-hari, di bawah tembakan mortir.
Meskipun baru berusia 28 tahun saat itu dan tidak memiliki pelatihan formal sebagai ahli bedah, Pilav melakukan 3.500 operasi yang berhasil selama pengepungan tentara Serbia. Dia dengan heroik bekerja untuk menyelamatkan nyawa banyak muslim Bosnia.
6. Van Chhuon (Petani yang Selamatkan Banyak Nyawa dari Genosida Pol Pot)
Pada 1975, Khmer Merah dipimpin Pol Pot mengambil alih Kamboja dan membagi penduduk dalam komune-komune (kelompok). Satu komune terdiri 10 desa. Setiap kepala desa wajib melapor ke kepala komune.
Sebelum Khmer Merah berkuasa, Van Chhuon adalah salah satu orang termiskin di Kamboja meski menjabat sebagai kepala desa di komune. Sebagai kepala suku, Chhuon dapat dengan mudah menyelamatkan keluarganya dan menyerahkan anggota komune ke rezim namun itu tidak dilakukannya. (Baca juga: Gorila di Kebun Binatang San Diego Tertular Virus Corona)
Sebaliknya, Chhuon mencegah orang-orangnya kelaparan dengan menunjukkan kepada mereka cara menyembunyikan makanan. Dia menyembunyikan buronan dan berbohong kepada tentara tentang keberadaan mereka. Dia secara pribadi masuk penjara untuk membela nyawa salah satu penduduk desanya. Selama genosida rezim Pol Pot, Van Chhuon diklaim menyelamatkan banyak nyawa.
7. Carl Wilkens (Aktivis Kemanusiaan Penyelamat Anak Yatim Genosida Rwanda)
Carl Wilkens adalah misionaris Kristen Amerika Serikat (AS) dan mantan kepala Adventist Development and Relief Agency International di Rwanda. Pada 1994, dia satu-satunya orang AS yang memilih tetap tinggal saat genosida Rwanda terjadi.
Suku mayoritas Hutu banyak melakukan pembantaian terhadap suku minoritas Tutsi, termasuk melakukannya di panti-panti asuhan. Suatu hari, saat ada sebuah panti asuhan akan dihancurkan, Carl datang dan mencoba melindungi anak-anak panti.
Melihat aksinya, para milisi Hutu memutuskan menunda pembantaian selama beberapa jam. Wilkens menuju ke kantor Perdana Menteri dan memohon kepada para milisi untuk menyelamatkan hidup 400 anak panti asuhan. Berkat usaha Wilkens, panti asuhan dievakuasi dan anak-anak mendapat kesempatan hidup.
8. Nicholas Winton (Pialang Saham yang Selamatkan Anak-anak Cekoslowakia)
Pada 1938, pialang saham dan aktivis kemanusiaan Inggris Nicholas Winton sedang mempersiapkan liburan ski musim dingin, ketika seorang teman memintanya datang ke Praha, Cekoslowakia yang saat itu dikuasai rezim Nazi. Meninggalkan rencananya, Winton malah menghabiskan Natal dengan berjalan-jalan di sekitar kamp anak-anak Yahudi di kota Praha yang dinilainya cukup menyedihkan.
Winton mengawasi penyelamatan 669 anak, kebanyakan dari mereka adalah orang Yahudi dari Cekoslowakia pada malam menjelang Perang Dunia II. Winton mencarikan rumah penampungan untuk anak-anak Cekoslowakia dan mengatur perjalanan mereka yang aman ke Inggris. Operasi ini kemudian dikenal sebagai Czech Kindertransport (bahasa Jerman untuk "transportasi anak-anak").
9. Rainer Schubert (Selamatkan 100 Orang Keluar dari Kekejaman Rezim Jerman Timur)
Periode 1960-1989 kawasan Eropa Timur adalah tempat yang sangat tidak menyenangkan. Cekoslowakia telah direbut oleh tangan Soviet, dan Jerman terbagi menjadi Jerman Barat serta Jerman Timur yang dipisahkan sebuah tembok Berlin. Tapi tidak semua orang mudah takut.
Bagi Rainer Schubert, Tembok Berlin menawarkan kesempatan untuk tetap berpegang pada komunisme. Sebagai salah satu penyelundup manusia, Schubert mahir membantu warga keluar dari cengkeraman kediktatoran partai di Jerman Timur. (Baca juga: Ahli Temukan Fakta Baru tentang Harimau Tasmania yang Sudah Punah)
Meskipun hidup pada masa ketika melakukan satu perjalanan terlarang ke Jerman Barat, Schubert tetap menjalankan operasinya selama tiga tahun. Pada saat itu ia menyelamatkan hampir 100 orang dari kehidupan yang menyedihkan. Pada 1975, penguasa Jerman Timur menghukum Schubert dengan penjara 9 tahun.
10. Raul Silva Henriquez (Kardinal Chile)
Penyelamat Banyak Korban Pembantaian Rezim Pinochet) Raúl Silva Henríquez menjabat Uskup Agung Santiago ibu kota Chile dari 1961 sampai 1983. Pada 11 September 1973, Augusto Pinochet menggulingkan presiden Chile terpilih Salvadore Allende. Lepas hal itu penyiksaan dan pembunuhan membayangi para pembangkang.
Sebagian besar penentang rezim melarikan diri dari negara itu namun tidak bagi Uskup Agung Kardinal Raul Silva Henriquez. Ia membentuk sebuah kelompok untuk membantu orang-orang selamat dari pembantaian.
Komite Kerjasama untuk Perdamaian (The Committee for Cooperation for Peace) menawarkan bantuan keuangan, bantuan hukum, dan perlindungan bagi mereka yang diincar rezim. Dengan kepahlawannya, Henriquez membantu puluhan ribu orang melarikan diri dari genosida rezim Pinochet.
Sumber: www.listverse.com
Lihat Juga: Pejabat Israel Murka ICC Rilis Surat Perintah Penangkapan Netanyahu, Pakar Hukum Memujinya
(ysw)
tulis komentar anda