Masjid Al-Aqsa Disurvei 3 Dimensi, Diduga Ada Niat Tersembunyi Israel
Jum'at, 15 Januari 2021 - 04:01 WIB
YERUSALEM - Departemen Waqf Islam di Yerusalem, yang bertanggung jawab atas tempat-tempat suci umat Islam, mengungkap aktivitas survei tiga dimensi (3D) terhadap Masjid Al-Aqsa dan kompleks di sekitarnya oleh kelompok tak dikenal. Departemen itu menduga ada niat tersembunyi Israel di balik kegiatan itu.
Departemen Waqf mengatakan otoritas pendudukan Israel memberikan izin kepada kelompok tak dikenal yang mengaku milik perusahaan asing untuk melakukan survei tiga dimensi dan pencitraan halaman Masjid Al-Aqsa menggunakan peralatan pemindaian dan pencitraan canggih.
Media setempat, WAFA, pada Jumat (15/1/2021), melaporkan kelompok-kelompok fanatik Yahudi menggambarkan survei itu sebagai langkah pertama dalam pekerjaan konstruksi untuk kuil yang diduga kuil Yahudi, yang ingin mereka bangun setelah menghancurkan masjid-masjid Islam di kompleks suci itu.
Baca Juga: Kisah Wanita Yahudi Haredi Mengajar Seks Oral di Israel
Departemen Waqf mengatakan bahwa otoritas pendudukan Israel bekerja siang dan malam di sekitar Masjid Al-Aqsa, khususnya di Istana Umayyah, dan melakukan penggalian di bawah masjid dalam upaya mengubahnya menjadi situs Yahudi.
Departemen itu meminta otoritas pendudukan untuk menahan diri dari tindakan memprovokasi krisis dan mengarang insiden di Masjid Al-Aqsa yang mendorong pemukim Yahudi untuk melanggar kesuciannya.
Menurut departemen tersebut, semua kompleks Masjid Al-Aqsa yang bertembok dengan pekarangan, termasuk masjid dan jalan setapaknya, baik di atas maupun di bawah tanah, adalah situs Islam dan tidak akan dibagi dengan pihak lain.
Sebelumnya, Israel telah melakukan penggalian di dekat Dinding Buraq di kompleks Masjid Al-Aqsa yang memicu kemarahan Pemerintah Yordania. Kementerian Luar Negeri Yordania pada pekan lalu mengatakan tindakan penggalian itu sebagai pelanggaran terbaru terhadap Masjid Al-Aqsa.
"Dinding (Buraq) itu adalah bagian dari kompleks Masjid Al-Aqsa," kata juru bicara kementerian tersebut, Daifallah Fayez.
Dia menegaskan bahwa Yordania menolak semua tindakan sepihak Israel di Yerusalem Timur yang diduduki, Kota Tua Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa.
Departemen Waqf mengatakan otoritas pendudukan Israel memberikan izin kepada kelompok tak dikenal yang mengaku milik perusahaan asing untuk melakukan survei tiga dimensi dan pencitraan halaman Masjid Al-Aqsa menggunakan peralatan pemindaian dan pencitraan canggih.
Media setempat, WAFA, pada Jumat (15/1/2021), melaporkan kelompok-kelompok fanatik Yahudi menggambarkan survei itu sebagai langkah pertama dalam pekerjaan konstruksi untuk kuil yang diduga kuil Yahudi, yang ingin mereka bangun setelah menghancurkan masjid-masjid Islam di kompleks suci itu.
Baca Juga: Kisah Wanita Yahudi Haredi Mengajar Seks Oral di Israel
Departemen Waqf mengatakan bahwa otoritas pendudukan Israel bekerja siang dan malam di sekitar Masjid Al-Aqsa, khususnya di Istana Umayyah, dan melakukan penggalian di bawah masjid dalam upaya mengubahnya menjadi situs Yahudi.
Departemen itu meminta otoritas pendudukan untuk menahan diri dari tindakan memprovokasi krisis dan mengarang insiden di Masjid Al-Aqsa yang mendorong pemukim Yahudi untuk melanggar kesuciannya.
Menurut departemen tersebut, semua kompleks Masjid Al-Aqsa yang bertembok dengan pekarangan, termasuk masjid dan jalan setapaknya, baik di atas maupun di bawah tanah, adalah situs Islam dan tidak akan dibagi dengan pihak lain.
Sebelumnya, Israel telah melakukan penggalian di dekat Dinding Buraq di kompleks Masjid Al-Aqsa yang memicu kemarahan Pemerintah Yordania. Kementerian Luar Negeri Yordania pada pekan lalu mengatakan tindakan penggalian itu sebagai pelanggaran terbaru terhadap Masjid Al-Aqsa.
"Dinding (Buraq) itu adalah bagian dari kompleks Masjid Al-Aqsa," kata juru bicara kementerian tersebut, Daifallah Fayez.
Dia menegaskan bahwa Yordania menolak semua tindakan sepihak Israel di Yerusalem Timur yang diduduki, Kota Tua Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa.
(min)
tulis komentar anda