Mampu Produksi 100 Juta Dosis, China Bangun Pabrik Vaksin Terbesar Dunia

Jum'at, 15 Mei 2020 - 07:25 WIB
Dia menjelaskan, pandemi ini mengajarkan banyak pelajaran menyakitkan tentang pentingnya sistem kesehatan nasional dan regional yang kuat. “Tren saat ini, lebih dari lima miliar orang tidak bisa mendapatkan akses terhadap pelayanan esensial tersebut pada 2030,” katanya.

Ghebreyesus menegaskan, respons terhadap Covid-19 harus terus berlanjut karena negara harus meletakkan fondasi untuk kesehatan, keselamatan, dan dunia yang adil. “Dunia membelanjakan USD7,5 triliun untuk perawatan kesehatan setiap tahun atau hampir 10% dari PDB global. Tapi, justru investasi terbaik dalam mendukung kesehatan dan mencegah penyakit menjadi hal penting untuk menyelamatkan kehidupan dan menghemat uang,” katanya. (Baca juga: Kasus Baru Bermunculan, Seluruh Penduduk Wuhan Akan Jalani Tes Corona)

Deputi Sekjen PBB Amina Mohammed mengungkapkan, semua bangsa harus bersama-sama memberikan prioritas kepada negara yang rentan. Dia menyerukan, program utang baru bagi negara miskin untuk memulihkan ekonomi. “Pentingnya upaya untuk melindungi dan menstimulasi ekonomi,” paparnya.

Direktur Jenderal Organisasi Buruh Internasional (ILO) Guy Ryder menegaskan, sekitar 305 juta pekerjaan tetap di dunia hilang di seluruh dunia pada akhir Juni karena Covid-19. “Jika dibandingkan 22 juta pekerjaan yang hilang saat krisis keuangan pada 2008-2009, Anda bisa membandingkan perbedaannya,” katanya.

Ryder juga mengungkapkan, banyak pihak melupakan kalau 60% pekerja global atau sekitar 3,3 miliar pekerjaan adalah sektor informal, terutama perempuan. Saat lockdown, sektor tersebut sangat terkena dampaknya. “Itu terjadi di negara dengan sistem perlindungan sosial yang lemah,” katanya. Untuk itu, Ryder menekankan perlunya kerja sama internasional. (Muh Shamil/Andika Hendra M)
(ysw)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More