Anggap Pengkhianat, Massa Pro-Trump Hendak Gantung Wapres Pence di Capitol
Senin, 11 Januari 2021 - 06:35 WIB
Dalam rekaman audio yang baru dirilis media setempat, para perusuh terdengar berteriak; "Dimana Mike Pence?" saat mereka bergegas melewati gedung, sementara yang lain menuntut kepala Pence ditombak.
Menurut laporan CNN, Pence yang ketakutan dan keluarganya—istrinya Karen Pence, putri Charlotte dan saudara laki-lakinya anggota Kongres Greg Pence—mendengar nyanyian perusuh saat mereka dievakuasi dari gedung, dan mengkhawatirkan nyawa mereka.
Wakil Presiden Mike Pence bukanlah satu-satunya target pembunuhan dari beberapa perusuh. Seorang perusuh bersenjata yang ditangkap dan teks yang ditemukan di ponselnya mengungkap rencananya untuk mengeksekusi Ketua DPR Nancy Pelosi dengan cara menembaknya atau menabraknya dengan mobil.
"Saya mendengar setidaknya tiga perusuh berbeda di Capitol mengatakan bahwa mereka berharap menemukan Wakil Presiden Mike Pence dan mengeksekusinya dengan menggantungnya di pohon Gedung Capitol sebagai pengkhianat,” tulis Jim Bourg, editor Reuters News Pictures di Washington DC dalam sebuah tweet, yang dilansir Senin (11/1/2021). (Baca juga: Berbahaya, Jenderal Tertinggi AS Didesak Blokir Trump dari Kode Nuklir )
“Itu adalah kalimat umum yang diulangi. Banyak lagi yang hanya bicara tentang bagaimana seharusnya Wakil Presiden dieksekusi," ujarnya.
Wartawan lain, koresponden The Independent di Washington, Andrew Feinberg, mengatakan bahwa ancaman tersebut lebih dari sekadar Mike Pence.
"Ada banyak foto perusuh pro-Trump yang membawa borgol fleksibel ala penegak hukum," tulis Feinberg di Twitter.
“Para perusuh mencari @VP (Mike Pence), @SpeakerPelosi (Nancy Pelosi, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat) dan @SenSchumer (Senator Chuck Schumer, Senator New York dan Pemimpin Senat Demokrat)."
"Ini menimbulkan pertanyaan apakah ada rencana terorganisir untuk menyandera," imbuh dia.
Cleveland Grover Meredith Jr, seorangperusuh yang ditangkap polisi federal, diketahui mengirim pesan teks yang mengatakan bahwa dia berniat menembakkan peluru ke Pelosi yang disiarkan langsung di televisi. Pesan lain yang dikutip CNN menyatakan dia menuju ke Washington dengan amunisi beberapa ton.
Menurut laporan CNN, Pence yang ketakutan dan keluarganya—istrinya Karen Pence, putri Charlotte dan saudara laki-lakinya anggota Kongres Greg Pence—mendengar nyanyian perusuh saat mereka dievakuasi dari gedung, dan mengkhawatirkan nyawa mereka.
Wakil Presiden Mike Pence bukanlah satu-satunya target pembunuhan dari beberapa perusuh. Seorang perusuh bersenjata yang ditangkap dan teks yang ditemukan di ponselnya mengungkap rencananya untuk mengeksekusi Ketua DPR Nancy Pelosi dengan cara menembaknya atau menabraknya dengan mobil.
"Saya mendengar setidaknya tiga perusuh berbeda di Capitol mengatakan bahwa mereka berharap menemukan Wakil Presiden Mike Pence dan mengeksekusinya dengan menggantungnya di pohon Gedung Capitol sebagai pengkhianat,” tulis Jim Bourg, editor Reuters News Pictures di Washington DC dalam sebuah tweet, yang dilansir Senin (11/1/2021). (Baca juga: Berbahaya, Jenderal Tertinggi AS Didesak Blokir Trump dari Kode Nuklir )
“Itu adalah kalimat umum yang diulangi. Banyak lagi yang hanya bicara tentang bagaimana seharusnya Wakil Presiden dieksekusi," ujarnya.
Wartawan lain, koresponden The Independent di Washington, Andrew Feinberg, mengatakan bahwa ancaman tersebut lebih dari sekadar Mike Pence.
"Ada banyak foto perusuh pro-Trump yang membawa borgol fleksibel ala penegak hukum," tulis Feinberg di Twitter.
“Para perusuh mencari @VP (Mike Pence), @SpeakerPelosi (Nancy Pelosi, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat) dan @SenSchumer (Senator Chuck Schumer, Senator New York dan Pemimpin Senat Demokrat)."
"Ini menimbulkan pertanyaan apakah ada rencana terorganisir untuk menyandera," imbuh dia.
Cleveland Grover Meredith Jr, seorangperusuh yang ditangkap polisi federal, diketahui mengirim pesan teks yang mengatakan bahwa dia berniat menembakkan peluru ke Pelosi yang disiarkan langsung di televisi. Pesan lain yang dikutip CNN menyatakan dia menuju ke Washington dengan amunisi beberapa ton.
Lihat Juga :
tulis komentar anda