Mayoritas Rakyat AS Ingin Trump Segera Dipecat setelah Rusuh US Capitol
Sabtu, 09 Januari 2021 - 16:55 WIB
Kekacauan di Capitol Hill menewaskan seorang perwira polisi dan empat orang lainnya. Serbuan itu dikecam secara luas oleh Demokrat dan Republik.
“Partai Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) berencana memberlakukan tuduhan pelanggaran pada Senin yang dapat menyebabkan pemakzulan kedua terhadap Trump,” ungkap dua sumber yang mengetahui masalah tersebut.
"Jika Presiden tidak meninggalkan jabatan dalam waktu dekat dan dengan sukarela, Kongres akan melanjutkan tindakan kami," tegas Ketua DPR Nancy Pelosi.
Reaksi publik terpecah berdasarkan afiliasi terhadap partai politik, seperti yang terjadi pada hampir setiap isu besar di era Trump.
Sementara hampir semua orang mengutuk kekerasan tersebut, seruan untuk penggulingan Trump sebagian besar datang dari Demokrat.
Secara keseluruhan, mayoritas rakyat Amerika yang mengatakan mereka ingin Trump meninggalkan jabatannya sebelum masa jabatannya berakhir mencakup sekitar sembilan dari setiap sepuluh Demokrat yang disurvei, tetapi hanya dua orang dari sepuluh pendukung Partai Republik.
Sekitar 30% mengatakan presiden harus diberhentikan menggunakan ketentuan dalam Amandemen ke-25 Konstitusi AS, yang memungkinkan wakil presiden dan Kabinet mencopot presiden jika dia tidak dapat menjalankan tugas resminya.
Sebanyak 14% lainnya mengatakan Kongres harus mendakwa dan memberhentikan Trump dari jabatannya, dan 13% mengatakan Trump harus mengundurkan diri begitu saja.
Trump, yang kalah dalam pemilu 3 November dengan selisih sekitar tujuh juta suara, meminta para pendukungnya pada Rabu untuk berpawai ke gedung Kongres. Dia mengatakan kepada para pendukungnya bahwa, "Kalian tidak akan pernah mengambil kembali negara kami dengan kelemahan."
Sebagian kecil masyarakat Amerika atau 12% mengatakan mereka mendukung tindakan orang-orang yang mengambil bagian dalam kerusuhan tersebut.
“Partai Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) berencana memberlakukan tuduhan pelanggaran pada Senin yang dapat menyebabkan pemakzulan kedua terhadap Trump,” ungkap dua sumber yang mengetahui masalah tersebut.
"Jika Presiden tidak meninggalkan jabatan dalam waktu dekat dan dengan sukarela, Kongres akan melanjutkan tindakan kami," tegas Ketua DPR Nancy Pelosi.
Reaksi publik terpecah berdasarkan afiliasi terhadap partai politik, seperti yang terjadi pada hampir setiap isu besar di era Trump.
Sementara hampir semua orang mengutuk kekerasan tersebut, seruan untuk penggulingan Trump sebagian besar datang dari Demokrat.
Secara keseluruhan, mayoritas rakyat Amerika yang mengatakan mereka ingin Trump meninggalkan jabatannya sebelum masa jabatannya berakhir mencakup sekitar sembilan dari setiap sepuluh Demokrat yang disurvei, tetapi hanya dua orang dari sepuluh pendukung Partai Republik.
Sekitar 30% mengatakan presiden harus diberhentikan menggunakan ketentuan dalam Amandemen ke-25 Konstitusi AS, yang memungkinkan wakil presiden dan Kabinet mencopot presiden jika dia tidak dapat menjalankan tugas resminya.
Sebanyak 14% lainnya mengatakan Kongres harus mendakwa dan memberhentikan Trump dari jabatannya, dan 13% mengatakan Trump harus mengundurkan diri begitu saja.
Trump, yang kalah dalam pemilu 3 November dengan selisih sekitar tujuh juta suara, meminta para pendukungnya pada Rabu untuk berpawai ke gedung Kongres. Dia mengatakan kepada para pendukungnya bahwa, "Kalian tidak akan pernah mengambil kembali negara kami dengan kelemahan."
Sebagian kecil masyarakat Amerika atau 12% mengatakan mereka mendukung tindakan orang-orang yang mengambil bagian dalam kerusuhan tersebut.
tulis komentar anda