Wisata Seks Dubai, Buah Normalisasi Hubungan UEA dengan Israel
Rabu, 06 Januari 2021 - 00:16 WIB
Sekitar 50.000 orang Israel telah mengunjungi UEA sejak perjanjian normalisasi hubungan ditandatangani pada bulan September 2020.
Perkembangan baru adalah bahwa iklan dan poster turis tentang Dubai menyembunyikan kenyataan gelap, yang diwakili oleh kelompok pria Israel yang berangkat ke tujuan liburan baru dengan pemikiran prostitusi. Mereka mengisi kantong mereka dengan ribuan dollar dan dengan sedikit atau tanpa hati nurani menghabiskan waktu mereka di UEA berpindah dari satu wanita ke wanita lain.
Telah menjadi jelas bahwa turis Israel mana pun di Dubai dapat naik ke kamar hotel untuk menghadiri pesta, membayar USD1.000 dan terjun ke dalam kolam kelaliman. Semua ini terjadi secara terbuka, sementara otoritas UEA menutup mata terhadap turis yang menghabiskan seminggu di Dubai untuk tujuan "wisata seks".
Orang lain yang terlibat dalam bisnis kotor di Dubai ini mengatakan dia pergi ke Bucharest enam kali, tetapi sekarang yakin dengan pasti bahwa Dubai telah menjadi rumah bordil terbesar di dunia dengan hotel pantainya yang besar dan mewah. Ia mencontohkan, pada sore hari, puluhan perempuan duduk di kursi warna-warni di luar restoran dan bar di sekitar kompleks.
Data yang tersedia dari turis-turis Israel yang kembali dari UEA menunjukkan bahwa mereka dikenai biaya antara 1.800-2.000 dirham (USD600). Mereka telah menemukan "pasar daging" baru dan beroperasi tanpa hambatan di UEA, seolah-olah mereka berkeliaran di sekitar Bucharest, Burgas, atau Bangkok.
Seorang jurnalis Israel yang bertemu dengan pria muda yang berangkat ke Dubai mengungkapkan bahwa percakapannya termasuk pernyataan seksual yang memalukan yang sulit diterima, tetapi mencerminkan apa yang terjadi di UEA saat ini. Bisa duduk dan makan di samping kolam renang sambil menonton adegan hiruk pikuk aktivitas seksual.
"Ini melibatkan campuran alkohol, gadis-gadis dan pesta seks, dan mereka memilih apa pun yang mereka suka di iPad atau ponsel," jelas seorang warga Israel yang juga tak disebutkan namanya.
"Semuanya terbuka, seperti menu dengan topping pizza. Ada juga kartu yang menawarkan layanan prostitusi mobil di Dubai, terutama dengan gadis-gadis keturunan Eropa Timur yang menjadi pekerja seks di Dubai. Layanan semacam itu harganya 1.000 dirham, kira-kira USD300."
Orang-orang Israel pergi ke kelab malam di Dubai, lanjut dia, dan ada pelacur yang bergaul dengan semua orang. "Mereka terlihat seperti model, seperti gadis Instagram dengan pakaian renang. Mereka semua bertemu di lobi hotel yang dipenuhi 100 hingga 150 gadis yang bekerja di 'pasar daging' di Dubai, seperti AS. Setiap orang menghabiskan NIS 50.000, sekitar USD15.000 , selama seminggu. Itu banyak uang. Pada hari tertentu, saya membawa 5 anak perempuan ke penthouse hotel."
Para wisatawan seks Israel telah mengungkapkan bahwa hotel Dubai menampung pelacur dari seluruh dunia, termasuk Brazil, Rusia, Peru dan Bolivia, dan harganya lebih dari USD700 semalam. (Baca juga: Pramugari Cantik Tewas di Bak Mandi Hotel, Diduga usai Diperkosa Beramai-ramai )
Perkembangan baru adalah bahwa iklan dan poster turis tentang Dubai menyembunyikan kenyataan gelap, yang diwakili oleh kelompok pria Israel yang berangkat ke tujuan liburan baru dengan pemikiran prostitusi. Mereka mengisi kantong mereka dengan ribuan dollar dan dengan sedikit atau tanpa hati nurani menghabiskan waktu mereka di UEA berpindah dari satu wanita ke wanita lain.
Telah menjadi jelas bahwa turis Israel mana pun di Dubai dapat naik ke kamar hotel untuk menghadiri pesta, membayar USD1.000 dan terjun ke dalam kolam kelaliman. Semua ini terjadi secara terbuka, sementara otoritas UEA menutup mata terhadap turis yang menghabiskan seminggu di Dubai untuk tujuan "wisata seks".
Orang lain yang terlibat dalam bisnis kotor di Dubai ini mengatakan dia pergi ke Bucharest enam kali, tetapi sekarang yakin dengan pasti bahwa Dubai telah menjadi rumah bordil terbesar di dunia dengan hotel pantainya yang besar dan mewah. Ia mencontohkan, pada sore hari, puluhan perempuan duduk di kursi warna-warni di luar restoran dan bar di sekitar kompleks.
Data yang tersedia dari turis-turis Israel yang kembali dari UEA menunjukkan bahwa mereka dikenai biaya antara 1.800-2.000 dirham (USD600). Mereka telah menemukan "pasar daging" baru dan beroperasi tanpa hambatan di UEA, seolah-olah mereka berkeliaran di sekitar Bucharest, Burgas, atau Bangkok.
Seorang jurnalis Israel yang bertemu dengan pria muda yang berangkat ke Dubai mengungkapkan bahwa percakapannya termasuk pernyataan seksual yang memalukan yang sulit diterima, tetapi mencerminkan apa yang terjadi di UEA saat ini. Bisa duduk dan makan di samping kolam renang sambil menonton adegan hiruk pikuk aktivitas seksual.
"Ini melibatkan campuran alkohol, gadis-gadis dan pesta seks, dan mereka memilih apa pun yang mereka suka di iPad atau ponsel," jelas seorang warga Israel yang juga tak disebutkan namanya.
"Semuanya terbuka, seperti menu dengan topping pizza. Ada juga kartu yang menawarkan layanan prostitusi mobil di Dubai, terutama dengan gadis-gadis keturunan Eropa Timur yang menjadi pekerja seks di Dubai. Layanan semacam itu harganya 1.000 dirham, kira-kira USD300."
Orang-orang Israel pergi ke kelab malam di Dubai, lanjut dia, dan ada pelacur yang bergaul dengan semua orang. "Mereka terlihat seperti model, seperti gadis Instagram dengan pakaian renang. Mereka semua bertemu di lobi hotel yang dipenuhi 100 hingga 150 gadis yang bekerja di 'pasar daging' di Dubai, seperti AS. Setiap orang menghabiskan NIS 50.000, sekitar USD15.000 , selama seminggu. Itu banyak uang. Pada hari tertentu, saya membawa 5 anak perempuan ke penthouse hotel."
Para wisatawan seks Israel telah mengungkapkan bahwa hotel Dubai menampung pelacur dari seluruh dunia, termasuk Brazil, Rusia, Peru dan Bolivia, dan harganya lebih dari USD700 semalam. (Baca juga: Pramugari Cantik Tewas di Bak Mandi Hotel, Diduga usai Diperkosa Beramai-ramai )
tulis komentar anda