Lagi, Israel Kirim Sistem Rudal Iron Dome ke AS
Senin, 04 Januari 2021 - 08:01 WIB
Israel tertarik untuk menjual sistem Iron Dome ke luar negeri tetapi tanpa mengungkap teknologi eksklusif yang membuatnya berfungsi, karena informasi semacam itu dapat digunakan oleh musuh negara untuk mengalahkan sistem tersebut.
Pada bulan Maret, militer AS menyuarakan keprihatinan atas fakta bahwa mereka tidak menerima akses ke kode sumber yang mendasarinya. Hal itu yang membuat militer Amerika hanya melakukan pembelian tambahan dalam jumlah kecil.
Pihak Rafael mengatakan kepada The Times of Israel pada bulan September bahwa perusahaan tersebut secara aktif menegosiasikan penjualan tambahan kepada militer Amerika dan yakin kekhawatiran yang diangkat pada bulan Maret tidak lagi relevan. (Baca juga: Duel dengan Buronan di Kamar Mandi Gereja, Pastor Ini Terbunuh Pistolnya Sendiri )
Pada Agustus lalu, Rafael mengumumkan bahwa mereka bermitra dengan kontraktor pertahanan Amerika; Raytheon, untuk membuka jalur produksi Iron Dome di Amerika Serikat—sebuah tanda bahwa kesepakatan lebih lanjut AS akan segera terjadi.
Sistem Iron Dome, yang pertama kali dikembangkan di Israel tetapi diperluas secara signifikan dengan dana AS, telah digunakan secara operasional selama hampir satu dekade di Israel, terutama untuk melawan roket jarak pendek yang ditembakkan dari Jalur Gaza, Palestina. Selain itu, senjata tersebut juga dioperasikan di sepanjang perbatasan Suriah.
Iron Dome mewakili tingkat terendah dari barisan pertahanan udara multi-level negara Yahudi itu, yang mencakup sistem David's Sling untuk melawan rudal jarak menengah, dan sistem Arrow-2 dan Arrow-3 untuk melawan rudal jarak jauh.
Pada bulan Maret, militer AS menyuarakan keprihatinan atas fakta bahwa mereka tidak menerima akses ke kode sumber yang mendasarinya. Hal itu yang membuat militer Amerika hanya melakukan pembelian tambahan dalam jumlah kecil.
Pihak Rafael mengatakan kepada The Times of Israel pada bulan September bahwa perusahaan tersebut secara aktif menegosiasikan penjualan tambahan kepada militer Amerika dan yakin kekhawatiran yang diangkat pada bulan Maret tidak lagi relevan. (Baca juga: Duel dengan Buronan di Kamar Mandi Gereja, Pastor Ini Terbunuh Pistolnya Sendiri )
Pada Agustus lalu, Rafael mengumumkan bahwa mereka bermitra dengan kontraktor pertahanan Amerika; Raytheon, untuk membuka jalur produksi Iron Dome di Amerika Serikat—sebuah tanda bahwa kesepakatan lebih lanjut AS akan segera terjadi.
Sistem Iron Dome, yang pertama kali dikembangkan di Israel tetapi diperluas secara signifikan dengan dana AS, telah digunakan secara operasional selama hampir satu dekade di Israel, terutama untuk melawan roket jarak pendek yang ditembakkan dari Jalur Gaza, Palestina. Selain itu, senjata tersebut juga dioperasikan di sepanjang perbatasan Suriah.
Iron Dome mewakili tingkat terendah dari barisan pertahanan udara multi-level negara Yahudi itu, yang mencakup sistem David's Sling untuk melawan rudal jarak menengah, dan sistem Arrow-2 dan Arrow-3 untuk melawan rudal jarak jauh.
(min)
tulis komentar anda