Lagi, Israel Kirim Sistem Rudal Iron Dome ke AS

Senin, 04 Januari 2021 - 08:01 WIB
Perangkat sistem pertahanan rudal Iron Dome Israel saat dimuat di kapal untuk dikirim ke Amerika Serikat. Foto/Kementerian Pertahanan Israel
TEL AVIV - Israel mengirim yang kedua dari dua sistem pertahanan rudal Iron Dome (Kubah Besi) ke Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) . Pasokan senjata penangkis misil musuh ini diumumkan Kementerian Pertahanan rezim Zionis pada Minggu.

Kementerian itu berharap bisa menjual lebih banyak baterai Iron Dome ke Amerika di masa depan.

(Baca Juga : Kemlu Didesak Sampaikan Protes Diplomatik Terhadap Pemilik Drone Bawah Air )



"Saya yakin bahwa sistem itu akan membantu Angkatan Darat AS dalam melindungi pasukan Amerika dari ancaman balistik dan udara serta dari ancaman yang berkembang di daerah di mana pasukan AS dikerahkan dalam berbagai misi," kata Menteri Pertahanan Benny Gantz dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Times of Israel, Senin (4/1/2021).(Baca: Militer AS Dipasok Sistem Rudal Iron Dome Israel )

Pada Agustus 2019, AS setuju untuk membeli dua baterai sistem pertahanan rudal Iron Dome—masing-masing mencakup peluncur dan rudal yang dibuat oleh Rafael Advanced Systems Ltd., rangkaian radar yang dibuat oleh kontraktor pertahanan ELTA, dan pusat komando dan kendali yang dikembangkan oleh perusahaan mPrest—untuk mempertahankan pasukan Amerika dari serangan udara.

(Baca Juga : Penemuan Drone Jadi Bukti Perairan Indonesia Tempat Adu Kekuatan Militer AS-China )

Pasokan yang pertama dikirimkan pada bulan September."Dan sudah menjalani proses penerapan di AS," imbuh Kementerian Pertahanan Israel.

Menurut kementerian itu, baterai kedua dimasukkan ke kapal menuju AS selama akhir pekan. Video pemuatan perangkat sistem rudal itu juga dirilis kementerian tersebut.

(Baca Juga : Perang Pecah, Iran Tak Akan Bedakan Pangkalan AS dan Negara Arab )

Israel tertarik untuk menjual sistem Iron Dome ke luar negeri tetapi tanpa mengungkap teknologi eksklusif yang membuatnya berfungsi, karena informasi semacam itu dapat digunakan oleh musuh negara untuk mengalahkan sistem tersebut.

Pada bulan Maret, militer AS menyuarakan keprihatinan atas fakta bahwa mereka tidak menerima akses ke kode sumber yang mendasarinya. Hal itu yang membuat militer Amerika hanya melakukan pembelian tambahan dalam jumlah kecil.

Pihak Rafael mengatakan kepada The Times of Israel pada bulan September bahwa perusahaan tersebut secara aktif menegosiasikan penjualan tambahan kepada militer Amerika dan yakin kekhawatiran yang diangkat pada bulan Maret tidak lagi relevan. (Baca juga: Duel dengan Buronan di Kamar Mandi Gereja, Pastor Ini Terbunuh Pistolnya Sendiri )

Pada Agustus lalu, Rafael mengumumkan bahwa mereka bermitra dengan kontraktor pertahanan Amerika; Raytheon, untuk membuka jalur produksi Iron Dome di Amerika Serikat—sebuah tanda bahwa kesepakatan lebih lanjut AS akan segera terjadi.

Sistem Iron Dome, yang pertama kali dikembangkan di Israel tetapi diperluas secara signifikan dengan dana AS, telah digunakan secara operasional selama hampir satu dekade di Israel, terutama untuk melawan roket jarak pendek yang ditembakkan dari Jalur Gaza, Palestina. Selain itu, senjata tersebut juga dioperasikan di sepanjang perbatasan Suriah.

Iron Dome mewakili tingkat terendah dari barisan pertahanan udara multi-level negara Yahudi itu, yang mencakup sistem David's Sling untuk melawan rudal jarak menengah, dan sistem Arrow-2 dan Arrow-3 untuk melawan rudal jarak jauh.
(min)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More