Koalisi Arab Saudi Gempur Ibu Kota Yaman, Balas Serangan Houthi
Jum'at, 01 Januari 2021 - 01:01 WIB
SANAA - Pesawat-pesawat tempur pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi menyerang beberapa sasaran di Sanaa, ibu kota Yaman yang dikuasai Houthi pada Kamis (31/12).
Serangan itu sebagai pembalasan atas serangan Houthi di kota pelabuhan selatan Aden pada hari sebelumnya, saat para pejabat pemerintahan yang didukung oleh Saudi tiba di sana.
(Baca Juga : Tak Puas dengan Nilai Ujian, Siswa di Arab Saudi Tembak Mati Gurunya )
Koalisi menuduh gerakan Houthi melakukan serangan di bandara Aden dan serangan kedua di istana presiden.
“Serangan udara koalisi Saudi menghantam bandara Sanaa dan beberapa situs lain di dalam dan sekitar kota,” ungkap penduduk setempat. (Baca Juga: Sydney Memulai Perayaan Tahun Baru Dunia Saat 2021 Tiba)
Warga menyatakan, “Ledakan keras terdengar dan pesawat tempur terbang di atas kepala selama beberapa jam.” (Lihat Infografis: Antisipasi Covid-19, Jangan Keluar Rumah saat Malam Tahun Baru!)
Televisi Masirah yang dikelola Houthi mengatakan pesawat-pesawat itu menghantam setidaknya 15 lokasi di berbagai distrik di ibu kota. Belum ada laporan tentang korban. (Lihat Video: Kecelakaan Maut di Tol Cipali, Kakak dan Adik Tewas)
Serangan udara koalisi telah menewaskan ribuan orang, termasuk banyak warga sipil, selama perang di Yaman.
Tetapi mereka semakin jarang dalam beberapa tahun terakhir karena konflik telah mencapai jalan buntu, dengan Houthi yang bersekutu dengan Iran mengendalikan sebagian besar pusat populasi.
Adapun pemerintah Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi yang diakui secara internasional dan didukung Saudi dan kekuatan Barat, berbasis di Aden.
Perang utama merupakan perebutan kekuasaan antara pemerintah Hadi dan separatis selatan di Aden. Arab Saudi mencoba menyatukan mereka untuk fokus memerangi Houthi.
Sedikitnya 22 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam serangan pada Rabu di bandara Aden. Serangan itu terjadi tepat ketika anggota kabinet baru Hadi tiba dari Arab Saudi.
Serangan kedua dilakukan di istana Maasheq, tempat mereka dibawa ke tempat aman.
Pernyataan koalisi mengatakan aliansi itu telah menjatuhkan drone Houthi yang sarat bahan peledak yang menargetkan istana.
"Serangan teroris putus asa yang menargetkan istana Maasheq menegaskan tanggung jawab teroris, milisi Houthi yang didukung Iran atas serangan di Bandara Internasional Aden," tegas pernyataan koalisi Saudi.
Tidak ada reaksi langsung dari Houthi, yang sebelumnya membantah bertanggung jawab atas serangan bandara tersebut.
Kelompok bantuan Medecins Sans Frontieres (MSF) mengatakan 19 orang dirawat karena luka di rumah sakitnya di Aden.
“Rudal itu menghantam gerbang terminal dan kami hanya beberapa meter jauhnya. Kami menarik orang-orang berteriak, lalu saya menyadari bahwa saya sendiri terluka,” ujar Nasser Mubarak, salah satu korban selamat.
Serangan itu sebagai pembalasan atas serangan Houthi di kota pelabuhan selatan Aden pada hari sebelumnya, saat para pejabat pemerintahan yang didukung oleh Saudi tiba di sana.
(Baca Juga : Tak Puas dengan Nilai Ujian, Siswa di Arab Saudi Tembak Mati Gurunya )
Koalisi menuduh gerakan Houthi melakukan serangan di bandara Aden dan serangan kedua di istana presiden.
“Serangan udara koalisi Saudi menghantam bandara Sanaa dan beberapa situs lain di dalam dan sekitar kota,” ungkap penduduk setempat. (Baca Juga: Sydney Memulai Perayaan Tahun Baru Dunia Saat 2021 Tiba)
Warga menyatakan, “Ledakan keras terdengar dan pesawat tempur terbang di atas kepala selama beberapa jam.” (Lihat Infografis: Antisipasi Covid-19, Jangan Keluar Rumah saat Malam Tahun Baru!)
Televisi Masirah yang dikelola Houthi mengatakan pesawat-pesawat itu menghantam setidaknya 15 lokasi di berbagai distrik di ibu kota. Belum ada laporan tentang korban. (Lihat Video: Kecelakaan Maut di Tol Cipali, Kakak dan Adik Tewas)
Serangan udara koalisi telah menewaskan ribuan orang, termasuk banyak warga sipil, selama perang di Yaman.
Tetapi mereka semakin jarang dalam beberapa tahun terakhir karena konflik telah mencapai jalan buntu, dengan Houthi yang bersekutu dengan Iran mengendalikan sebagian besar pusat populasi.
Adapun pemerintah Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi yang diakui secara internasional dan didukung Saudi dan kekuatan Barat, berbasis di Aden.
Perang utama merupakan perebutan kekuasaan antara pemerintah Hadi dan separatis selatan di Aden. Arab Saudi mencoba menyatukan mereka untuk fokus memerangi Houthi.
Sedikitnya 22 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam serangan pada Rabu di bandara Aden. Serangan itu terjadi tepat ketika anggota kabinet baru Hadi tiba dari Arab Saudi.
Serangan kedua dilakukan di istana Maasheq, tempat mereka dibawa ke tempat aman.
Pernyataan koalisi mengatakan aliansi itu telah menjatuhkan drone Houthi yang sarat bahan peledak yang menargetkan istana.
"Serangan teroris putus asa yang menargetkan istana Maasheq menegaskan tanggung jawab teroris, milisi Houthi yang didukung Iran atas serangan di Bandara Internasional Aden," tegas pernyataan koalisi Saudi.
Tidak ada reaksi langsung dari Houthi, yang sebelumnya membantah bertanggung jawab atas serangan bandara tersebut.
Kelompok bantuan Medecins Sans Frontieres (MSF) mengatakan 19 orang dirawat karena luka di rumah sakitnya di Aden.
“Rudal itu menghantam gerbang terminal dan kami hanya beberapa meter jauhnya. Kami menarik orang-orang berteriak, lalu saya menyadari bahwa saya sendiri terluka,” ujar Nasser Mubarak, salah satu korban selamat.
(sya)
tulis komentar anda