COVID-19 Landa Diamond Princess Pembawa 78 WNI Warnai Kaleidoskop KBRI Tokyo 2020

Selasa, 29 Desember 2020 - 19:20 WIB
Sejak awal merebaknya penularan COVID-19 pada bulan Februari 2020, KBRI Tokyo terus menjalin kerjasama dengan otoritas Jepang. Khususnya dalam pemantauan kondisi 78 WNI awak kapal pesiar Diamond Princess yang bersandar di Pelabuhan Yokohama. (Baca juga: Heboh Video Menghina Lagu Indonesia Raya, Ini Respons Malaysia )

Dalam perkembangan selanjutnya di awal Maret 2020 KBRI Tokyo bersama tim gabungan Kemenlu RI, Kemenkes RI dan TNI bekerjasama dengan otoritas Jepang, memulangkan 69 orang dari 78 WNI awak kapal Diamond Princess. Jumlah total penumpang dan awak yang dikarantina di atas kapal pesiar itu ada 3.700 orang. Dari 3.700 orang itu sebanyak 542 orang terinfeksi COVID-19.

KBRI Tokyo pada 17 Agustus 2020, menyalurkan bantuan keuangan dari berbagai pihak seperti MUFG dan AEON 1% Club. Bantuan itu diperuntukkan bagi mahasiswa Indonesia di Jepang yang terdampak pandemi, termasuk di antaranya kehilangan kesempatan kerja paruh waktu. MUFG memberikan bantuan keuangan sebesar JPY100 juta atau sekitar Rp13,9 miliar

Untuk memaksimalkan fungsi pelayanan, KBRI Tokyo melakukan pelayanan langsung kepada 50 WNI di Okinawa pada 7 November 2020. Okinawa diketahui merupakan kantong pemukiman WNI yang mencapai 1.000 orang yang sebagian besar adalah pemagang perikanan, ABK, mahasiswa ilmu kelautan dan Ibu rumah tangga.

2. Pemulihan Ekonomi di Tengah Pandemi COVID 19

KBRI Tokyo bekerja sama dengan berbagai pihak Jepang dalam pengembangan kerjasama Vaksin COVID-19. Pada 9 September 2020, KBRI Tokyo melakukan penjajakan kerjasama vaksin dengan Shionogi & Co., sebuah perusahaan yang bergerak di bidang riset, pengembangan dan produksi vaksin serta alat kesehatan. Selain dengan Shionogi & Co, penjajakan kerjasama terkait juga dilakukan dengan Research Institute for Microbial Diseases (RIMD) Universitas Osaka. Kerjasama serupa juga dilakukan KBRI Tokyo dengan Zoonosis Research Center Universitas Hokkaido.

Kegiatan ekspor komoditas dari Indonesia ke Jepang di tengah pandemi dilakukan pada 24 September 2020 melalui penerbangan kargo perdana Garuda Indonesia dari Manado yang untuk kali pertama mendarat di Bandara Narita. Penerbangan yang mengangkut ekspor ikan tuna dan rempah Indonesia ini diinisiasi oleh Pemerintah Daerah Sulawesi Utara, BUMN Garuda, dan didukung sepenuhnya oleh KBRI Tokyo.

Upaya promosi perdagangan dan investasi juga dilakukan melalui kegiatan webinar investasi pada 25 Agustus 2020 bertemakan; “Indonesia in the New World Economic Paradigm: Your Best Investment Destination”. Dalam acara ini, KBRI Tokyo bekerjasama dengan Japan Indonesia Association (JAPINDA) yang dihadiri Menko Kemaritiman dan Investasi serta Kepala BKPM. Dalam kesempatan itu disampaikan berbagai upaya Pemerintah Indonesia dalam memastikan ekonomi tetap tumbuh di tengah pandemi COVID-19.

Kegiatan serupa dilakukan KBRI Tokyo dalam peluncuran platform data kerjasama ekonomi bilateral terintegrasi atau “Japan Indonesia Partnership Lounge (JAIPONG)”, pada 14 Oktober 2020. JAIPONG ini merupakan inovasi diplomasi ekonomi yang dikembangkan oleh KBRI Tokyo bekerjasama dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia di Tokyo serta didukung oleh Kementerian Luar Negeri, Kementerian Perdagangan dan BKPM.

Sementara itu, pada 25 September 2020 KBRI Tokyo mewakili Pemerintah Indonesia menerima penghargaan Deal Watch Award dari kalangan bisnis di Jepang. Penghargaan untuk pertama kalinya kepada Indonesia ini diserahkan langsung oleh Hideo Tomita, Presiden dan CEO Refinitiv Jepang, dan Hiroko Yoneda, selaku Chief Editor Deal Watch. Penghargaan Deal Watch Award ini diberikan atas capaian penjualan obligasi Pemerintah RI pada Samurai Bond 2019.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More