AS Wajibkan Semua Penumpang dari Inggris Tes Negatif COVID-19
Jum'at, 25 Desember 2020 - 16:15 WIB
NEW YORK - Pemerintah Amerika Serikat (AS) akan mewajibkan semua penumpang maskapai yang tiba dari Inggris untuk dites negatif COVID-19 dalam 72 jam setelah keberangkatan mulai Senin mendatang.
Kebijakan ini diambil di tengah kekhawatiran tentang varian virus corona baru yang mungkin lebih mudah menular.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengatakan semua penumpang maskapai yang tiba dari Inggris harus dinyatakan negatif untuk terbang ke Amerika Serikat.
Keputusan itu berubah haluan setelah pemerintah mengatakan kepada maskapai penerbangan AS pada Selasa bahwa mereka tidak berencana memerlukan pengujian apa pun untuk penumpang Inggris yang tiba. (Baca Juga: Suster Asal Meksiko Jadi Orang Amerika Latin Pertama yang Divaksin COVID-19)
Keputusan itu menyusul munculnya varian baru virus corona yang sangat menular di Inggris, yang mendorong banyak negara menutup perbatasan mereka bagi para pelancong dari sana. (Lihat Infografis: Paku Diduga untuk Menyalib Yesus Ditemukan di Biara Ceko)
Kedutaan Besar (Kedubes) Inggris di Washington tidak segera menanggapi permintaan komentar pada Kamis malam. (Lihat Video: Sambut Natal dengan Nyalakan Seribu Lilin di Atambua, NTT)
Sebelumnya pada Kamis, United Airlines dan Delta Air Lines mengatakan mereka mewajibkan semua penumpang dalam penerbangan dari Inggris ke Amerika Serikat untuk menunjukkan tes COVID-19 negatif yang diambil dalam 72 jam dari keberangkatan.
CDC mengatakan penumpang harus dites negatif melalui tes PCR atau Antigen. "Virus terus berubah melalui mutasi, dan analisis awal di Inggris menunjukkan bahwa varian baru ini mungkin hingga 70% lebih dapat ditularkan daripada varian yang beredar sebelumnya," ungkap pernyataan CDC.
CDC mencatat pada Maret Presiden Donald Trump menangguhkan masuknya hampir semua warga negara asing yang mengunjungi Inggris dalam 14 hari terakhir, yang mengurangi perjalanan udara ke AS dari Inggris sekitar 90%.
“Dengan kebijakan baru, penumpang yang berangkat dari Inggris ke Amerika Serikat harus memberikan dokumentasi tertulis dari hasil tes laboratorium mereka (dalam bentuk cetak atau elektronik) kepada maskapai penerbangan,” papar CDC.
Maskapai harus mengonfirmasi hasil tes negatif untuk semua penumpang sebelum naik. Jika penumpang memilih untuk tidak mengikuti tes, maskapai penerbangan harus menolak boarding.
CDC mengatakan perintah itu akan ditandatangani pada Jumat (25/12) dan berlaku mulai Senin.
Kebijakan maskapai Delta, memperpanjang keputusannya pada Senin untuk mewajibkan pemeriksaan pada penerbangan Inggris ke Bandara JFK New York, berlaku mulai 24 Desember.
Adapun maskapai United menerapkan kebijakan itu mulai 28 Desember.
Pada Senin, tiga maskapai penerbangan yang terbang dari London ke JFK yakni Delta, British Airways dan Virgin Atlantic menyetujui permintaan dari Gubernur New York Andrew Cuomo agar mereka menyaring penumpang dari Inggris.
Maskapai penerbangan AS telah secara drastis mengurangi penerbangan ke Inggris Raya, serta seluruh Eropa akibat pandemi virus corona.
Kebijakan ini diambil di tengah kekhawatiran tentang varian virus corona baru yang mungkin lebih mudah menular.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengatakan semua penumpang maskapai yang tiba dari Inggris harus dinyatakan negatif untuk terbang ke Amerika Serikat.
Keputusan itu berubah haluan setelah pemerintah mengatakan kepada maskapai penerbangan AS pada Selasa bahwa mereka tidak berencana memerlukan pengujian apa pun untuk penumpang Inggris yang tiba. (Baca Juga: Suster Asal Meksiko Jadi Orang Amerika Latin Pertama yang Divaksin COVID-19)
Keputusan itu menyusul munculnya varian baru virus corona yang sangat menular di Inggris, yang mendorong banyak negara menutup perbatasan mereka bagi para pelancong dari sana. (Lihat Infografis: Paku Diduga untuk Menyalib Yesus Ditemukan di Biara Ceko)
Kedutaan Besar (Kedubes) Inggris di Washington tidak segera menanggapi permintaan komentar pada Kamis malam. (Lihat Video: Sambut Natal dengan Nyalakan Seribu Lilin di Atambua, NTT)
Sebelumnya pada Kamis, United Airlines dan Delta Air Lines mengatakan mereka mewajibkan semua penumpang dalam penerbangan dari Inggris ke Amerika Serikat untuk menunjukkan tes COVID-19 negatif yang diambil dalam 72 jam dari keberangkatan.
CDC mengatakan penumpang harus dites negatif melalui tes PCR atau Antigen. "Virus terus berubah melalui mutasi, dan analisis awal di Inggris menunjukkan bahwa varian baru ini mungkin hingga 70% lebih dapat ditularkan daripada varian yang beredar sebelumnya," ungkap pernyataan CDC.
CDC mencatat pada Maret Presiden Donald Trump menangguhkan masuknya hampir semua warga negara asing yang mengunjungi Inggris dalam 14 hari terakhir, yang mengurangi perjalanan udara ke AS dari Inggris sekitar 90%.
“Dengan kebijakan baru, penumpang yang berangkat dari Inggris ke Amerika Serikat harus memberikan dokumentasi tertulis dari hasil tes laboratorium mereka (dalam bentuk cetak atau elektronik) kepada maskapai penerbangan,” papar CDC.
Maskapai harus mengonfirmasi hasil tes negatif untuk semua penumpang sebelum naik. Jika penumpang memilih untuk tidak mengikuti tes, maskapai penerbangan harus menolak boarding.
CDC mengatakan perintah itu akan ditandatangani pada Jumat (25/12) dan berlaku mulai Senin.
Kebijakan maskapai Delta, memperpanjang keputusannya pada Senin untuk mewajibkan pemeriksaan pada penerbangan Inggris ke Bandara JFK New York, berlaku mulai 24 Desember.
Adapun maskapai United menerapkan kebijakan itu mulai 28 Desember.
Pada Senin, tiga maskapai penerbangan yang terbang dari London ke JFK yakni Delta, British Airways dan Virgin Atlantic menyetujui permintaan dari Gubernur New York Andrew Cuomo agar mereka menyaring penumpang dari Inggris.
Maskapai penerbangan AS telah secara drastis mengurangi penerbangan ke Inggris Raya, serta seluruh Eropa akibat pandemi virus corona.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda