Gara-gara Mutan Virus COVID-19, Satu Keluarga Terdampar di Afsel

Selasa, 22 Desember 2020 - 18:16 WIB
Marina Wessolowski bersama suami dan dua putrinya terdampar di Afsel setelah Jerman memberlakukan larangan perjalanan akibat kemunculan mutan virus COVID-19. Foto/US News
CAPE TOWN - Satu keluarga asal Jerman terpaksa harus melupakan mimpinya untuk menghabiskan Natal bersama keluarga dan teman di negara asalnya. Larangan perjalanan yang diberlakukan pemerintah Jerman akibat strain mutan virus COVID-19 membuatnya terdampar di Cape Town, Afrika Selatan (Afsel).

Marina Wessolowski bersama suami dan dua putrinya sangat menantikan sebelum terbang kembali ke Jerman awal bulan depan. Namun kini ia merasa tidak yakin kapan mereka akan dapat kembali ke rumah.

Kemunculan virus korona jenis baru yang menyebar cepat di Afsel membuat Jerman telah melarang wisatawan dari negara benua Afrika itu saat mereka menilai seberapa besar bahaya yang ditimbulkan varian baru tersebut.



"Kami mengetahui pagi ini bahwa kami tidak akan bisa pulang, jadi itu cukup mengejutkan kami," ujar Wessolowski, yang menjalankan perusahaan distribusi kosmetik di Berlin, di luar flat sewaannya yang menghadap ke kota seperti dikutip dari Reuters, Selasa (22/12/2020).

Hingga saat ini, menurut Wessolowski, belum ada pemberitahuan dari maskapai Lufthansa tentang penerbangan mereka ke Frankfurt pada 12 Januari.

“Kami belum mendengar dari siapa pun secara khusus tentang apa langkah selanjutnya, jadi kami menunggu,” katanya.

Setelah tidak dapat bertemu ibunya yang berusia 76 tahun selama setahun, Wessolowski - seorang warga Jerman kelahiran Afsel - mengatakan ketidakmampuan mereka untuk berinteraksi lebih karena pembatasan terkait COVID-19 telah menjadi bagian tersulit dari kunjungannya.(Baca juga: Pasca Kemunculan Mutasi Covid-19, Sejumlah Negara Eropa 'Tutup Diri' dari Inggris )

“Dia sangat kesepian tapi kami semua mengikuti aturan dan menjaga jarak dengannya. Sangat sulit untuk melihat ibumu setelah setahun dan kamu tidak bisa memeluknya," tambah Wessolowski sambil menangis.

Sementara itu di Bandara Internasional OR Tambo di Johannesburg pada hari Selasa, ada lebih sedikit penumpang dari biasanya, sebagian besar rute penerbangan domestik.

Departemen Pariwisata Afsel mengatakan tidak memiliki informasi tentang jumlah penerbangan yang dibatalkan atau dijadwalkan ulang karena larangan tersebut. Namun pihaknya bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri dan kedutaan asing untuk memfasilitasi kontak antara warga negara asing di Afsel dan pemerintah mereka.

Departemen Kesehatan Afsel pekan lalu mengatakan mutasi virus baru mungkin berada di balik lonjakan infeksi COVID-19 baru-baru ini. Varian virus Corona baru ini berbeda dari yang diidentifikasi di Inggris, meskipun keduanya membawa mutasi yang membuat mereka lebih cepat ditularkan daripada strain dominan yang beredar sebelumnya.(Baca juga: Inggris: Virus Covid-19 Jenis Baru Mungkin Sudah Menyebar ke Wilayah Lain )
(ber)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More