Minta Muslim Pahami Al-Qur'an, Ulama Ini Dukung Normalisasi Pakistan-Israel
Selasa, 22 Desember 2020 - 15:47 WIB
Menanggapi laporan tentang tekanan pada Islamabad untuk mengakui Israel, dia berkata; “Nomor satu, tidak akan ada tekanan pada kami. Kedua, kami harus membuat keputusan dengan memperhatikan kepentingan Pakistan dan bukan karena tekanan apa pun. Kami memiliki kebijakan dan kami masih mematuhinya."
Perdana Menteri Imran Khan, lanjut dia, telah berkali-kali mengklarifikasi bahwa tidak ada tekanan pada Pakistan dalam hal ini.
Perdana Menteri Imran Khan telah menjadi berita utama bulan lalu ketika dia mengungkapkan bahwa Islamabad telah di bawah tekanan dari beberapa negara "sahabat" untuk mengakui negara Israel.
Meskipun dia berhenti menyebutkan nama negara yang menekan, banyak yang percaya Imran Khan merujuk ke Arab Saudi dan UEA.
UEA, Bahrain, dan Maroko baru-baru ini menjalin hubungan diplomatik dan ekonomi dengan Israel. Beberapa negara Teluk lainnya, termasuk Arab Saudi, juga mempertimbangkan opsi untuk menormalkan hubungan.
Dalam beberapa tahun terakhir, hubungan Pakistan dengan sekutu lama Teluk terpukul karena "netralitas" pada beberapa masalah, termasuk perang di Yaman dan blokade Qatar oleh aliansi Arab yang dipimpin Arab Saudi.
Riyadh juga tampaknya kesal dengan kritik dari Islamabad atas sikap hangatnya terhadap sengketa Kashmir yang sudah berlangsung lama.
Lihat Juga: Demonstran Anti-NATO dan Pro-Palestina Mengamuk di Kanada, Bakar Mobil hingga Obrak-abrik Toko
Perdana Menteri Imran Khan, lanjut dia, telah berkali-kali mengklarifikasi bahwa tidak ada tekanan pada Pakistan dalam hal ini.
Perdana Menteri Imran Khan telah menjadi berita utama bulan lalu ketika dia mengungkapkan bahwa Islamabad telah di bawah tekanan dari beberapa negara "sahabat" untuk mengakui negara Israel.
Meskipun dia berhenti menyebutkan nama negara yang menekan, banyak yang percaya Imran Khan merujuk ke Arab Saudi dan UEA.
UEA, Bahrain, dan Maroko baru-baru ini menjalin hubungan diplomatik dan ekonomi dengan Israel. Beberapa negara Teluk lainnya, termasuk Arab Saudi, juga mempertimbangkan opsi untuk menormalkan hubungan.
Dalam beberapa tahun terakhir, hubungan Pakistan dengan sekutu lama Teluk terpukul karena "netralitas" pada beberapa masalah, termasuk perang di Yaman dan blokade Qatar oleh aliansi Arab yang dipimpin Arab Saudi.
Riyadh juga tampaknya kesal dengan kritik dari Islamabad atas sikap hangatnya terhadap sengketa Kashmir yang sudah berlangsung lama.
Lihat Juga: Demonstran Anti-NATO dan Pro-Palestina Mengamuk di Kanada, Bakar Mobil hingga Obrak-abrik Toko
(min)
tulis komentar anda