Minggu Depan, Joe Biden Akan Divaksin Virus Corona
Kamis, 17 Desember 2020 - 10:06 WIB
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Joe Biden akan mendapatkan vaksin virus Corona secepatnya minggu depan. Hal itu diungkapkan pejabat transisi ketika otoritas AS mencoba membangun kepercayaan publik terhadap tindakan yang membatasi pandemi mematikan.
Namun tim transisi Biden tidak mengatakan kapan Wakil Presiden terpilih Kamala Harris akan mendapatkan vaksin.
Sedangkan Gedung Putih mengumumkan Wakil Presiden Mike Pence akan mendapatkan vaksin pada hari Jumat. Istri Pence, Karen, dan Ahli Bedah Umum Jerome Adams juga akan mendapatkan vaksin pada hari yang sama.
Kedua pria tersebut akan menerima suntikan di depan umum dalam upaya meningkatkan kepercayaan akan keamanan vaksin, yang akan tersedia secara luas untuk umum tahun depan.
"Saya tidak ingin menjadi yang terdepan, tetapi saya ingin memastikan bahwa kami menunjukkan kepada rakyat Amerika bahwa tindakan itu aman untuk dilakukan," kata Biden dalam sebuah acara pada Rabu pagi waktu setempat seperti dikutip dari The Independent, Kamis (17/12/2020).
Biden (78) berada dalam kategori berisiko tinggi untuk virus Corona karena usianya.(Baca juga: Fauci Sebut Trump dan Biden Harus Segera Terima Vaksin Covid-19 )
Biden telah berjanji untuk menjadikan perang melawan virus Corona sebagai prioritas utama ketika dia menjabat pada 20 Januari. Presiden Donald Trump, yang kalah dalam pemilihan 3 November dari Biden, sering meremehkan tingkat keparahan pandemi, yang sejauh ini telah menewaskan lebih dari 300.000 warga Amerika, dan berselisih dengan pejabat kesehatan masyarakatnya.
Trump sendiri akan mendapatkan vaksin itu segera setelah tim medisnya menentukan yang terbaik, Sekretaris Pers Gedung Putih Kayleigh McEnany mengatakan pada hari Selasa. Trump sempat dirawat di rumah sakit setelah dinyatakan positif Covid-19 pada bulan Oktober.
Dosis awal vaksin, yang tersedia di AS minggu ini, telah disisihkan untuk dokter, perawat dan pekerja medis garis depan lainnya, bersama dengan penghuni dan staf panti jompo dan beberapa pejabat pemerintah.
Pejabat AS menargetkan untuk mendapatkan 2,9 juta dosis vaksin, yang dikembangkan oleh Pfizer Inc dan mitranya dari Jerman BioNTech SE, pada akhir minggu ini.(Baca juga: Joe Biden Batuk Saat Berpidato, Netizen: Apakah Itu Covid? )
Seorang petugas kesehatan di Alaska mengalami reaksi alergi yang parah setelah menerima vaksin tersebut, kata para pejabat pada hari Rabu dalam apa yang diyakini sebagai satu-satunya reaksi merugikan sejauh ini di AS.
Sebagian besar masyarakat Amerika telah menunjukkan penghinaan terhadap rekomendasi kesehatan masyarakat dasar, seperti memakai masker, dan hanya 61 persen responden dalam jajak pendapat Reuters/Ipsos baru-baru ini mengatakan bahwa mereka terbuka untuk divaksinasi.
Para ilmuwan percaya bahwa "kekebalan kelompok" terhadap virus dapat dicapai setelah sekitar 70 persen populasi terpapar virus tersebut, baik melalui infeksi alami atau vaksin.
Sejauh ini, sekitar 16,7 juta orang Amerika telah terinfeksi, setara dengan sekitar 5 persen dari populasi.(Baca juga: Covid-19 Mengganas, Acara Pelantikan Joe Biden Dilakukan Virtual )
Namun tim transisi Biden tidak mengatakan kapan Wakil Presiden terpilih Kamala Harris akan mendapatkan vaksin.
Sedangkan Gedung Putih mengumumkan Wakil Presiden Mike Pence akan mendapatkan vaksin pada hari Jumat. Istri Pence, Karen, dan Ahli Bedah Umum Jerome Adams juga akan mendapatkan vaksin pada hari yang sama.
Kedua pria tersebut akan menerima suntikan di depan umum dalam upaya meningkatkan kepercayaan akan keamanan vaksin, yang akan tersedia secara luas untuk umum tahun depan.
"Saya tidak ingin menjadi yang terdepan, tetapi saya ingin memastikan bahwa kami menunjukkan kepada rakyat Amerika bahwa tindakan itu aman untuk dilakukan," kata Biden dalam sebuah acara pada Rabu pagi waktu setempat seperti dikutip dari The Independent, Kamis (17/12/2020).
Biden (78) berada dalam kategori berisiko tinggi untuk virus Corona karena usianya.(Baca juga: Fauci Sebut Trump dan Biden Harus Segera Terima Vaksin Covid-19 )
Biden telah berjanji untuk menjadikan perang melawan virus Corona sebagai prioritas utama ketika dia menjabat pada 20 Januari. Presiden Donald Trump, yang kalah dalam pemilihan 3 November dari Biden, sering meremehkan tingkat keparahan pandemi, yang sejauh ini telah menewaskan lebih dari 300.000 warga Amerika, dan berselisih dengan pejabat kesehatan masyarakatnya.
Trump sendiri akan mendapatkan vaksin itu segera setelah tim medisnya menentukan yang terbaik, Sekretaris Pers Gedung Putih Kayleigh McEnany mengatakan pada hari Selasa. Trump sempat dirawat di rumah sakit setelah dinyatakan positif Covid-19 pada bulan Oktober.
Dosis awal vaksin, yang tersedia di AS minggu ini, telah disisihkan untuk dokter, perawat dan pekerja medis garis depan lainnya, bersama dengan penghuni dan staf panti jompo dan beberapa pejabat pemerintah.
Pejabat AS menargetkan untuk mendapatkan 2,9 juta dosis vaksin, yang dikembangkan oleh Pfizer Inc dan mitranya dari Jerman BioNTech SE, pada akhir minggu ini.(Baca juga: Joe Biden Batuk Saat Berpidato, Netizen: Apakah Itu Covid? )
Seorang petugas kesehatan di Alaska mengalami reaksi alergi yang parah setelah menerima vaksin tersebut, kata para pejabat pada hari Rabu dalam apa yang diyakini sebagai satu-satunya reaksi merugikan sejauh ini di AS.
Sebagian besar masyarakat Amerika telah menunjukkan penghinaan terhadap rekomendasi kesehatan masyarakat dasar, seperti memakai masker, dan hanya 61 persen responden dalam jajak pendapat Reuters/Ipsos baru-baru ini mengatakan bahwa mereka terbuka untuk divaksinasi.
Para ilmuwan percaya bahwa "kekebalan kelompok" terhadap virus dapat dicapai setelah sekitar 70 persen populasi terpapar virus tersebut, baik melalui infeksi alami atau vaksin.
Sejauh ini, sekitar 16,7 juta orang Amerika telah terinfeksi, setara dengan sekitar 5 persen dari populasi.(Baca juga: Covid-19 Mengganas, Acara Pelantikan Joe Biden Dilakukan Virtual )
(ber)
tulis komentar anda