HRW Tuduh Arab Saudi Perlakukan Para Migran Tak Manusiawi
Kamis, 17 Desember 2020 - 05:03 WIB
RIYADH - Human Rights Watch (HRW) menuduh otoritas Arab Saudi menahan ratusan migran dalam kondisi tak manusiawi dan tanpa prosedur untuk melindungi mereka dari virus corona.
Menurut laporan yang dirilis HRW yang berbasis di AS, para migran ditahan di kamar kecil yang penuh sesak untuk waktu yang lama, serta banyak dari mereka menjadi sasaran penyiksaan dan pemukulan oleh para penjaga di pusat deportasi di Riyadh.
Mengomentari laporan tersebut, Nadia Hardman, peneliti hak-hak pengungsi dan migran di HRW, mengatakan, “Arab Saudi, salah satu negara terkaya di dunia, tidak memiliki alasan untuk menahan para pekerja migran dalam kondisi yang memprihatinkan, di tengah pandemi kesehatan, selama berbulan-bulan."
HRW mengatakan, para migran yang berbicara dengan HRW menyatakan tiga rekan mereka tewas dalam tahanan akibat penyiksaan pada Oktober dan November. (Baca Juga: Turki akan Bantu Irak Lenyapkan Semua Teroris PKK)
Namun, HRW mengatakan belum dapat memverifikasi tuduhan tersebut secara independen. (Lihat Infografis: Presiden Joko Widodo Urutan 12 Tokoh Muslim Berpengaruh 2021)
Laporan tersebut menambahkan, orang yang diwawancarai mengatakan kepada HRW bahwa para migran yang sebagian besar ditahan karena izin tinggal mereka habis, ditahan tanpa tindakan untuk melindungi mereka dari pandemi. (Lihat Video: Kebakaran Dahsyat Hanguskan Pabrik di Brisbane, Australia)
Laporan itu diakhiri dengan mendesak otoritas Saudi mengakhiri dugaan pelanggaran tersebut dan segera membebaskan para migran.
“Arab Saudi harus bertindak cepat untuk mengakhiri kondisi kejam di pusat deportasi Riyadh dan menahan potensi wabah COVID-19 yang menghancurkan,” ungkap Hardman, dilansir Anadolu.
Menurut laporan yang dirilis HRW yang berbasis di AS, para migran ditahan di kamar kecil yang penuh sesak untuk waktu yang lama, serta banyak dari mereka menjadi sasaran penyiksaan dan pemukulan oleh para penjaga di pusat deportasi di Riyadh.
Mengomentari laporan tersebut, Nadia Hardman, peneliti hak-hak pengungsi dan migran di HRW, mengatakan, “Arab Saudi, salah satu negara terkaya di dunia, tidak memiliki alasan untuk menahan para pekerja migran dalam kondisi yang memprihatinkan, di tengah pandemi kesehatan, selama berbulan-bulan."
HRW mengatakan, para migran yang berbicara dengan HRW menyatakan tiga rekan mereka tewas dalam tahanan akibat penyiksaan pada Oktober dan November. (Baca Juga: Turki akan Bantu Irak Lenyapkan Semua Teroris PKK)
Namun, HRW mengatakan belum dapat memverifikasi tuduhan tersebut secara independen. (Lihat Infografis: Presiden Joko Widodo Urutan 12 Tokoh Muslim Berpengaruh 2021)
Laporan tersebut menambahkan, orang yang diwawancarai mengatakan kepada HRW bahwa para migran yang sebagian besar ditahan karena izin tinggal mereka habis, ditahan tanpa tindakan untuk melindungi mereka dari pandemi. (Lihat Video: Kebakaran Dahsyat Hanguskan Pabrik di Brisbane, Australia)
Laporan itu diakhiri dengan mendesak otoritas Saudi mengakhiri dugaan pelanggaran tersebut dan segera membebaskan para migran.
“Arab Saudi harus bertindak cepat untuk mengakhiri kondisi kejam di pusat deportasi Riyadh dan menahan potensi wabah COVID-19 yang menghancurkan,” ungkap Hardman, dilansir Anadolu.
(sya)
tulis komentar anda