Dihukum AS karena Beli S-400 Rusia, Begini Reaksi Turki
Selasa, 15 Desember 2020 - 07:52 WIB
ANKARA - Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS) memberlakukan sanksi atau hukuman terhadap empat pejabat Turki dan Kepresidenan Industri Pertahanan negara tersebut atas pembelian sistem pertahanan rudal S-400 Rusia oleh Ankara.
Pemerintah Ankara dengan cepat mengecam dan menolak keputusan Washington tersebut. Kementerian Luar Negeri setempat mengatakan Turki berhak untuk merespons sanksi Washngton, meski hal itu akan semakin memperburuk hubungan dua sekutu NATO tersebut. (Baca: AS Akhirnya Sanksi Turki karena Beli Sistem Rudal S-400 Rusia )
"Turki akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan karena mendapatkan keputusan ini, yang pasti akan berdampak negatif pada hubungan kami. Selain itu, Turki tidak akan menahan diri untuk mengambil tindakan yang dianggap perlu untuk memastikan keamanan nasionalnya," kata Kementerian Luar Negeri Turki dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Sputniknews, Selasa (15/12/2020) .
Kementerian itu tidak merinci tindakan apa yang mungkin dilakukan Ankara untuk merespons sanksi Washington.
Ankara juga menolak pembenaran AS untuk menjatuhkan sanksi sehubungan dengan ancaman S-400-nya terhadap sistem persenjataan. Bagi Ankara, klaim ancaman itu tidak memiliki dasar dalam kenyataan.
"Turki telah mengusulkan pembentukan kelompok kerja teknis dengan partisipasi NATO, dan telah berulang kali mengusulkan penyelesaian masalah ini secara objektif dan realistis, tanpa bias politik. Kami mengundang Amerika Serikat untuk mempertimbangkan kembali keputusan yang tidak adil ini," lanjut kementerian tersebut. (Baca juga: Rusia Operasikan S-500 'Si Pembunuh F-35' Tahun Depan )
Seperti diberitakan sebelumnya, saat mengumumkan sanksi baru terkait pembelian S-400 Rusia oleh Turki, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo meyakinkan Turki bahwa Ankara tetap menjadi sekutu penting bagi Washington, dan menyatakan harapan bahwa negara itu akan mengambil langkah-langkah untuk menyelesaikan perselisihan dengan menyingkirkan S-400-nya.
“Saya juga mendesak Turki untuk segera menyelesaikan masalah S-400 dengan berkoordinasi dengan Amerika Serikat. Turki adalah Sekutu yang berharga dan mitra keamanan regional yang penting bagi Amerika Serikat, dan kami berusaha untuk melanjutkan sejarah kerjasama sektor pertahanan produktif selama puluhan tahun dengan menghilangkan hambatan kepemilikan S-400 Turki sesegera mungkin," kata Pompeo dalam sebuah pernyataan.
"Turki telah berulang kali diperingatkan pada tingkat tertinggi bahwa pembelian sistem S-400 akan membahayakan keamanan teknologi dan personel militer AS dan memberikan dana besar untuk sektor pertahanan Rusia, serta akses Rusia ke angkatan bersenjata dan industri pertahanan Turki," ujar Pompeo.
Bekas direktur CIA itu menyatakan Turki nekat bergerak maju dengan pembelian dan pengujian S-400 meskipun tersedia alternatif, yakni sistem yang dapat dioperasikan NATO untuk memenuhi persyaratan pertahanannya. Keputusan ini, imbuh Pompeo, sebelumnya mendorong AS untuk mengeluarkan Turki dari program jet tempur siluman F-35.
Pemerintah Ankara dengan cepat mengecam dan menolak keputusan Washington tersebut. Kementerian Luar Negeri setempat mengatakan Turki berhak untuk merespons sanksi Washngton, meski hal itu akan semakin memperburuk hubungan dua sekutu NATO tersebut. (Baca: AS Akhirnya Sanksi Turki karena Beli Sistem Rudal S-400 Rusia )
"Turki akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan karena mendapatkan keputusan ini, yang pasti akan berdampak negatif pada hubungan kami. Selain itu, Turki tidak akan menahan diri untuk mengambil tindakan yang dianggap perlu untuk memastikan keamanan nasionalnya," kata Kementerian Luar Negeri Turki dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Sputniknews, Selasa (15/12/2020) .
Kementerian itu tidak merinci tindakan apa yang mungkin dilakukan Ankara untuk merespons sanksi Washington.
Ankara juga menolak pembenaran AS untuk menjatuhkan sanksi sehubungan dengan ancaman S-400-nya terhadap sistem persenjataan. Bagi Ankara, klaim ancaman itu tidak memiliki dasar dalam kenyataan.
"Turki telah mengusulkan pembentukan kelompok kerja teknis dengan partisipasi NATO, dan telah berulang kali mengusulkan penyelesaian masalah ini secara objektif dan realistis, tanpa bias politik. Kami mengundang Amerika Serikat untuk mempertimbangkan kembali keputusan yang tidak adil ini," lanjut kementerian tersebut. (Baca juga: Rusia Operasikan S-500 'Si Pembunuh F-35' Tahun Depan )
Seperti diberitakan sebelumnya, saat mengumumkan sanksi baru terkait pembelian S-400 Rusia oleh Turki, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo meyakinkan Turki bahwa Ankara tetap menjadi sekutu penting bagi Washington, dan menyatakan harapan bahwa negara itu akan mengambil langkah-langkah untuk menyelesaikan perselisihan dengan menyingkirkan S-400-nya.
“Saya juga mendesak Turki untuk segera menyelesaikan masalah S-400 dengan berkoordinasi dengan Amerika Serikat. Turki adalah Sekutu yang berharga dan mitra keamanan regional yang penting bagi Amerika Serikat, dan kami berusaha untuk melanjutkan sejarah kerjasama sektor pertahanan produktif selama puluhan tahun dengan menghilangkan hambatan kepemilikan S-400 Turki sesegera mungkin," kata Pompeo dalam sebuah pernyataan.
"Turki telah berulang kali diperingatkan pada tingkat tertinggi bahwa pembelian sistem S-400 akan membahayakan keamanan teknologi dan personel militer AS dan memberikan dana besar untuk sektor pertahanan Rusia, serta akses Rusia ke angkatan bersenjata dan industri pertahanan Turki," ujar Pompeo.
Bekas direktur CIA itu menyatakan Turki nekat bergerak maju dengan pembelian dan pengujian S-400 meskipun tersedia alternatif, yakni sistem yang dapat dioperasikan NATO untuk memenuhi persyaratan pertahanannya. Keputusan ini, imbuh Pompeo, sebelumnya mendorong AS untuk mengeluarkan Turki dari program jet tempur siluman F-35.
(min)
tulis komentar anda