Prancis: Lebanon seperti Tenggelamnya Titanic Tanpa Musik
Senin, 14 Desember 2020 - 07:30 WIB
PARIS - Menteri Luar Negeri (Menlu) Prancis Jean-Yves Le Drian mengatakan keruntuhan politik dan ekonomi Lebanon seperti tenggelamnya Titanic, hanya saja tanpa iringan musik.
"Lebanon adalah Titanic tanpa orkestra," kata Le Drian kepada harian Le Figaro dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada hari Minggu, yang dilansir Reuters, Senin (14/12/2020). (Baca: Penembakan Hebohkan Pertunjukan Kidung Natal di Gereja AS )
"Orang Lebanon menyangkal sepenuhnya saat mereka tenggelam, dan bahkan tidak ada musiknya," kataya lagi.
Pernyataan Menlu Le Drian menjadi nada pesimistis sebelum Presiden Emmanuel Macron melakukan kunjungan ke Beirut beberapa hari ke depan. Kunjungan Macron ke Ibu Kota Lebanon itu akan menjadi yang ketiga sejak ledakan besar-besaran di pelabuhan menghancurkan sebagian kota dan menewaskan sekitar 200 orang pada bulan Agustus.
Macron kehilangan kesabaran dengan para politisi Lebanon karena para politisi yang bersaingan terperosok dalam "pertempuran wilayah", yang menghalangi reformasi besar-besaran. Reformasi itu, menurut para pendonor, sangat penting agar bantuan keuangan yang sangat dibutuhkan segera dicairkan. (Baca juga: Pria Ini Naik ke Sayap Pesawat saat Penerbangan Siap Lepas Landas )
Diyakini orkestra Titanic terus bermain selama mungkin saat kapal tersebut tenggelam di Samudra Atlantik pada tahun 1912. Orkestra itu mencoba membantu penumpang tetap tenang di tengah malapetaka yang akan datang. Ironisnya, semua musisi binasa.
"Lebanon adalah Titanic tanpa orkestra," kata Le Drian kepada harian Le Figaro dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada hari Minggu, yang dilansir Reuters, Senin (14/12/2020). (Baca: Penembakan Hebohkan Pertunjukan Kidung Natal di Gereja AS )
"Orang Lebanon menyangkal sepenuhnya saat mereka tenggelam, dan bahkan tidak ada musiknya," kataya lagi.
Pernyataan Menlu Le Drian menjadi nada pesimistis sebelum Presiden Emmanuel Macron melakukan kunjungan ke Beirut beberapa hari ke depan. Kunjungan Macron ke Ibu Kota Lebanon itu akan menjadi yang ketiga sejak ledakan besar-besaran di pelabuhan menghancurkan sebagian kota dan menewaskan sekitar 200 orang pada bulan Agustus.
Macron kehilangan kesabaran dengan para politisi Lebanon karena para politisi yang bersaingan terperosok dalam "pertempuran wilayah", yang menghalangi reformasi besar-besaran. Reformasi itu, menurut para pendonor, sangat penting agar bantuan keuangan yang sangat dibutuhkan segera dicairkan. (Baca juga: Pria Ini Naik ke Sayap Pesawat saat Penerbangan Siap Lepas Landas )
Diyakini orkestra Titanic terus bermain selama mungkin saat kapal tersebut tenggelam di Samudra Atlantik pada tahun 1912. Orkestra itu mencoba membantu penumpang tetap tenang di tengah malapetaka yang akan datang. Ironisnya, semua musisi binasa.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda