Kanada Yakin Pengiriman Vaksin Lancar Meski AS Larang Ekspor
Jum'at, 11 Desember 2020 - 20:07 WIB
OTTAWA - Kanada yakin tidak akan ada gangguan pasokan vaksin COVID-19 bahkan meski Amerika Serikat (AS) menghalangi ekspor vaksin itu karena vaksin diproduksi di beberapa negara.
Presiden AS Donald Trump mengeluarkan perintah eksekutif yang menjamin warga AS akan menjadi yang pertama mendapatkan vaksin virus corona yang diproduksi di dalam negeri.
Hal itu menimbulkan berbagai pertanyaan tentang ketersediaan vaksin yang dikembangkan bersama Pfizer Inc dan mitra Jerman BionNTech SE, yang pertama dalam antrean untuk persetujuan regulasi di Kanada.
Menteri Urusan Antarpemerintah Dominic LeBlanc mengatakan Kanada yakin Pfizer dan perusahaan-perusahaan lain yang wajib mengirimkan vaksin ke Kanada akan memenuhi kewajiban tersebut. (Baca Juga: Jepang Perpanjang Misi Pertahanan Timur Tengah selama Setahun)
Dia mengatakan pembelian vaksin oleh Kanada tidak terikat dengan satu lokasi manufaktur. Dia mencatat manufaktur Pfizer di Eropa serta Amerika Serikat (AS). (Lihat Infografis: Pertama dalam Sejarah AS, Kapal Induk Nuklir Dipimpin Perempuan)
Juru bicara Pfizer Kanada Christina Antoniou mengatakan perusahaan itu berkomitmen menghormati perjanjian dengan Kanada. “Kami adalah perusahaan global yang memprioritaskan pasien di penjuru dunia,” ujar dia, menanggapi pertanyaan tentang perintah eksekutif Trump. (Lihat Video: Akan Diperiksa, Kuasa Hukum: Kemungkinan Rizieq Belum Bisa Datang)
Kanada diperkirakan menerima hingga 249.000 dosis suntikan vaksin Pfizer bulan ini.
Quebec berencana mulai menyuntik warganya dan staf pemerintah pekan depan di dua fasilitas perawatan jangka panjang seperti panti jompo.
Penghuni fasilitas perawatan jangka panjang itu mencakup sebagian besar kematian di Quebec selama gelombang pertama pandemi.
Maimonides, salah satu dari dua rumah perawatan itu telah memasang freezer dan mengharapkan dua kotak dosis vaksin, menurut Francine Dupuis, kepala eksekutif asosiasi jaringan kesehatan terintegrasi yang melayani West-Central Montreal.
“Kami telah berlatih, kami telah bekerja selama beberapa hari untuk bersiap-siap, untuk memiliki semua logistik tersedia,” papar Dupuis.
Kanada telah melaporkan 423.000 infeksi virus corona dan hampir 13.000 kematian akibat pandemi, saat gelombang kedua mencatat kasus tertinggi musim dingin ini.
Presiden AS Donald Trump mengeluarkan perintah eksekutif yang menjamin warga AS akan menjadi yang pertama mendapatkan vaksin virus corona yang diproduksi di dalam negeri.
Hal itu menimbulkan berbagai pertanyaan tentang ketersediaan vaksin yang dikembangkan bersama Pfizer Inc dan mitra Jerman BionNTech SE, yang pertama dalam antrean untuk persetujuan regulasi di Kanada.
Menteri Urusan Antarpemerintah Dominic LeBlanc mengatakan Kanada yakin Pfizer dan perusahaan-perusahaan lain yang wajib mengirimkan vaksin ke Kanada akan memenuhi kewajiban tersebut. (Baca Juga: Jepang Perpanjang Misi Pertahanan Timur Tengah selama Setahun)
Dia mengatakan pembelian vaksin oleh Kanada tidak terikat dengan satu lokasi manufaktur. Dia mencatat manufaktur Pfizer di Eropa serta Amerika Serikat (AS). (Lihat Infografis: Pertama dalam Sejarah AS, Kapal Induk Nuklir Dipimpin Perempuan)
Juru bicara Pfizer Kanada Christina Antoniou mengatakan perusahaan itu berkomitmen menghormati perjanjian dengan Kanada. “Kami adalah perusahaan global yang memprioritaskan pasien di penjuru dunia,” ujar dia, menanggapi pertanyaan tentang perintah eksekutif Trump. (Lihat Video: Akan Diperiksa, Kuasa Hukum: Kemungkinan Rizieq Belum Bisa Datang)
Kanada diperkirakan menerima hingga 249.000 dosis suntikan vaksin Pfizer bulan ini.
Quebec berencana mulai menyuntik warganya dan staf pemerintah pekan depan di dua fasilitas perawatan jangka panjang seperti panti jompo.
Penghuni fasilitas perawatan jangka panjang itu mencakup sebagian besar kematian di Quebec selama gelombang pertama pandemi.
Maimonides, salah satu dari dua rumah perawatan itu telah memasang freezer dan mengharapkan dua kotak dosis vaksin, menurut Francine Dupuis, kepala eksekutif asosiasi jaringan kesehatan terintegrasi yang melayani West-Central Montreal.
“Kami telah berlatih, kami telah bekerja selama beberapa hari untuk bersiap-siap, untuk memiliki semua logistik tersedia,” papar Dupuis.
Kanada telah melaporkan 423.000 infeksi virus corona dan hampir 13.000 kematian akibat pandemi, saat gelombang kedua mencatat kasus tertinggi musim dingin ini.
(sya)
tulis komentar anda