Selama Vaksinasi Sputnik, Warga Diminta Setop Minum Alkohol 2 Bulan
Kamis, 10 Desember 2020 - 15:35 WIB
MOSKOW - Pejabat kesehatan Rusia memperingatkan siapa pun yang disuntik vaksin Sputnik V harus berhenti minum alkohol selama hampir dua bulan.
Himbauan ini pun memicu kritik dari beberapa warga Rusia yang menganggap hal itu tidak masuk akal.
Kepala pengawas kesehatan konsumen Anna Popova mengatakan pada stasiun radio Komsomolskaya Pravda bahwa orang harus berhenti minum alkohol setidaknya dua pekan sebelum mendapatkan suntikan pertama vaksin. Setiap orang akan mendapatkan dua suntikan vaksin.
“Setelah itu, mereka harus terus berhenti minum alkohol selama 42 hari lagi,” ujar dia. (Baca Juga: Jepang Beli 10.500 Freezer untuk Vaksin Virus Corona)
Sputnik V diberikan kepada para dokter, tentara, guru, dan pekerja sosial untuk pertama kalinya dengan peluncuran skala besar secara nasional yang dimulai pekan ini. Ada 21 hari jarak antara dua suntikan vaksin Rusia. (Lihat Infografis: Pandemi Belum Reda, Tetap Prioritaskan Kepentingan Anak)
“Ini benar-benar menggangguku,” ujar Elena Kriven, warga Moskow. (Lihat Video: HRS Beri Pernyataan tentang Detik-Detik Penembakan Laskar FPI)
“Saya tidak mungkin tidak bisa minum alkohol selama 80 hari dan saya rasakan stres pada tubuh karena berhenti minum alkohol, terutama selama masa perayaan Kriven, akan lebih buruk daripada (efek samping) vaksin dan manfaatnya,” papar dia.
Kriven adalah masa libur Tahun Baru di Rusia. Banyak warga Rusia menghabiskan 10 hari pertama tahun 2021 bersantai di rumah atau di luar negeri, periode yang terkait penggunaan alkohol yang lebih tinggi.
Topik itu pun memicu diskusi yang meriah di media sosial. Muncul pro dan kontra terkait himbauan itu.
Orang Rusia termasuk di antara peminum alkohol terbanyak di dunia, meskipun konsumsinya telah turun tajam sejak 2003.
Popova memperingatkan alkohol akan mengurangi kemampuan tubuh membangun kekebalan terhadap Covid-19.
“Itu membebani tubuh. Jika kita ingin sehat dan memiliki daya tahan tubuh yang kuat, jangan minum alkohol,” papar dia.
Nasihatnya dibantah pengembang vaksin Alexander Gintsburg. Saluran Twitter Sputnik V pada Rabu menerbitkan saran yang sangat berbeda di atas gambar aktor Hollywood Leonardo DiCaprio yang sedang mengangkat segelas sampanye.
"Segelas sampanye tidak akan melukai siapa pun, bahkan sistem kekebalan Anda," ungkap Gintsburg.
Dia mengatakan akan lebih bijaksana mengurangi penggunaan alkohol dalam jumlah yang wajar sementara tubuh membangun kekebalan, tetapi tidak perlu berhenti sepenuhnya.
Namun sangat penting, katanya, untuk menahan diri dari alkohol tiga hari sebelum dan sesudah dua suntikan yang diperlukan.
Dia mengatakan nasihat seperti itu sama untuk siapa pun yang divaksinasi di seluruh dunia dan tidak khusus untuk vaksin Rusia atau Sputnik.
Himbauan ini pun memicu kritik dari beberapa warga Rusia yang menganggap hal itu tidak masuk akal.
Kepala pengawas kesehatan konsumen Anna Popova mengatakan pada stasiun radio Komsomolskaya Pravda bahwa orang harus berhenti minum alkohol setidaknya dua pekan sebelum mendapatkan suntikan pertama vaksin. Setiap orang akan mendapatkan dua suntikan vaksin.
“Setelah itu, mereka harus terus berhenti minum alkohol selama 42 hari lagi,” ujar dia. (Baca Juga: Jepang Beli 10.500 Freezer untuk Vaksin Virus Corona)
Sputnik V diberikan kepada para dokter, tentara, guru, dan pekerja sosial untuk pertama kalinya dengan peluncuran skala besar secara nasional yang dimulai pekan ini. Ada 21 hari jarak antara dua suntikan vaksin Rusia. (Lihat Infografis: Pandemi Belum Reda, Tetap Prioritaskan Kepentingan Anak)
“Ini benar-benar menggangguku,” ujar Elena Kriven, warga Moskow. (Lihat Video: HRS Beri Pernyataan tentang Detik-Detik Penembakan Laskar FPI)
“Saya tidak mungkin tidak bisa minum alkohol selama 80 hari dan saya rasakan stres pada tubuh karena berhenti minum alkohol, terutama selama masa perayaan Kriven, akan lebih buruk daripada (efek samping) vaksin dan manfaatnya,” papar dia.
Kriven adalah masa libur Tahun Baru di Rusia. Banyak warga Rusia menghabiskan 10 hari pertama tahun 2021 bersantai di rumah atau di luar negeri, periode yang terkait penggunaan alkohol yang lebih tinggi.
Topik itu pun memicu diskusi yang meriah di media sosial. Muncul pro dan kontra terkait himbauan itu.
Orang Rusia termasuk di antara peminum alkohol terbanyak di dunia, meskipun konsumsinya telah turun tajam sejak 2003.
Popova memperingatkan alkohol akan mengurangi kemampuan tubuh membangun kekebalan terhadap Covid-19.
“Itu membebani tubuh. Jika kita ingin sehat dan memiliki daya tahan tubuh yang kuat, jangan minum alkohol,” papar dia.
Nasihatnya dibantah pengembang vaksin Alexander Gintsburg. Saluran Twitter Sputnik V pada Rabu menerbitkan saran yang sangat berbeda di atas gambar aktor Hollywood Leonardo DiCaprio yang sedang mengangkat segelas sampanye.
"Segelas sampanye tidak akan melukai siapa pun, bahkan sistem kekebalan Anda," ungkap Gintsburg.
Dia mengatakan akan lebih bijaksana mengurangi penggunaan alkohol dalam jumlah yang wajar sementara tubuh membangun kekebalan, tetapi tidak perlu berhenti sepenuhnya.
Namun sangat penting, katanya, untuk menahan diri dari alkohol tiga hari sebelum dan sesudah dua suntikan yang diperlukan.
Dia mengatakan nasihat seperti itu sama untuk siapa pun yang divaksinasi di seluruh dunia dan tidak khusus untuk vaksin Rusia atau Sputnik.
(sya)
tulis komentar anda