China dan Nepal Revisi Ketinggian Gunung Everest
Selasa, 08 Desember 2020 - 18:28 WIB
Para surveyor China, menurut China Daily yang dikelola pemerintah, menggunakan Laut Kuning di provinsi timur Shandong sebagai pangkalan permukaan laut mereka.
China sebelumnya telah melakukan dua pengukuran ketinggian Gunung Everest - pertama pada tahun 1975 dan kemudian pada tahun 2005.
Surveyor dari kedua sisi juga menggunakan rumus trigonometri untuk menghitung ketinggian puncak. Rumus yang mereka gunakan menghitung tinggi segitiga dengan mengalikan alasnya dengan sudutnya.
Tetapi untuk semua pekerjaan tanah, seseorang masih perlu berada di puncak gunung. Surveyor Nepal naik ke puncak gunung tahun lalu, sementara surveyor China naik pada Mei, menjadi satu-satunya tim yang mencapai puncak pada tahun 2020, setelah Nepal menangguhkan semua ekspedisi selama pandemi virus Corona dan China melarang pelancong asing.(Baca juga: Khawatir Corona, Nepal Tutup Pendakian ke Gunung Everest )
Pejabat Nepal mengatakan mereka menggunakan 12 puncak bawah yang berbeda guna melihat ke puncak Everest untuk perhitungan trigonometri mereka, untuk mencapai hasil yang lebih tepat. Media China melaporkan bahwa surveyor China menggunakan metode yang sama.
"Setelah suar surveyor ditempatkan di puncak, surveyor di stasiun sekitar puncak mengukur jarak dari enam titik ke mercusuar, yang berarti setidaknya enam segitiga dapat dihitung untuk menentukan ketinggian gunung," terang Jiang Tao, dari asosiasi peneliti di akademi survei dan pemetaan China, kepada China Daily.
Kedua belah pihak juga menggunakan Sistem Satelit Navigasi Global untuk menerima data ketinggian dari berbagai penerima dalam perhitungan mereka.
Anggota tim survei kedua memasang perangkat GPS versi China di puncak, menurut Himalayan Database. Kali ini para surveyor China menggunakan sistem satelit navigasi BeiDou China, yang diyakini akan menyaingi Global Positioning System atau GPS milik AS.
"Dengan menggunakan sistem tersebut, kedalaman salju, cuaca dan kecepatan angin juga akan diukur untuk membantu pemantauan gletser dan untuk perlindungan ekologi," lapor kantor berita negara China Xinhua.
Surveyor Nepal juga menggunakan GPS untuk membuat penghitungan.
China sebelumnya telah melakukan dua pengukuran ketinggian Gunung Everest - pertama pada tahun 1975 dan kemudian pada tahun 2005.
Surveyor dari kedua sisi juga menggunakan rumus trigonometri untuk menghitung ketinggian puncak. Rumus yang mereka gunakan menghitung tinggi segitiga dengan mengalikan alasnya dengan sudutnya.
Tetapi untuk semua pekerjaan tanah, seseorang masih perlu berada di puncak gunung. Surveyor Nepal naik ke puncak gunung tahun lalu, sementara surveyor China naik pada Mei, menjadi satu-satunya tim yang mencapai puncak pada tahun 2020, setelah Nepal menangguhkan semua ekspedisi selama pandemi virus Corona dan China melarang pelancong asing.(Baca juga: Khawatir Corona, Nepal Tutup Pendakian ke Gunung Everest )
Pejabat Nepal mengatakan mereka menggunakan 12 puncak bawah yang berbeda guna melihat ke puncak Everest untuk perhitungan trigonometri mereka, untuk mencapai hasil yang lebih tepat. Media China melaporkan bahwa surveyor China menggunakan metode yang sama.
"Setelah suar surveyor ditempatkan di puncak, surveyor di stasiun sekitar puncak mengukur jarak dari enam titik ke mercusuar, yang berarti setidaknya enam segitiga dapat dihitung untuk menentukan ketinggian gunung," terang Jiang Tao, dari asosiasi peneliti di akademi survei dan pemetaan China, kepada China Daily.
Kedua belah pihak juga menggunakan Sistem Satelit Navigasi Global untuk menerima data ketinggian dari berbagai penerima dalam perhitungan mereka.
Anggota tim survei kedua memasang perangkat GPS versi China di puncak, menurut Himalayan Database. Kali ini para surveyor China menggunakan sistem satelit navigasi BeiDou China, yang diyakini akan menyaingi Global Positioning System atau GPS milik AS.
"Dengan menggunakan sistem tersebut, kedalaman salju, cuaca dan kecepatan angin juga akan diukur untuk membantu pemantauan gletser dan untuk perlindungan ekologi," lapor kantor berita negara China Xinhua.
Surveyor Nepal juga menggunakan GPS untuk membuat penghitungan.
Lihat Juga :
tulis komentar anda