Ethiopia: Perang Selesai, Sebagian Besar Pemimpin Tigray Tewas
Sabtu, 05 Desember 2020 - 02:02 WIB
ADDIS ABABA - Ethiopia menyatakan telah menangkap atau membunuh sebagian besar komandan pemberontak pasukan wilayah utara.
Meski demikian, pemilik lokal Tigray yang buron menyatakan warga sipil memprotes penjarahan oleh tentara pendudukan.
Tidak ada pihak yang memberikan bukti atas pernyataan mereka tentang perang selama sebulan di wilayah pegunungan yang berbatasan dengan Eritrea, dengan komunikasi telepon terputus dan aksesnya sangat dibatasi.
Pertempuran antara tentara federal Perdana Menteri (PM) Ethiopia Abiy Ahmed dan pasukan yang setia kepada bekas partai yang berkuasa di kawasan itu, Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF), meletus pada 4 November. (Baca Juga: Pemberontak Tigray: Perang Ethiopia Masih Belum Usai)
Ribuan orang diyakini tewas dan lebih dari 45.000 pengungsi menyeberang ke negara tetangga, Sudan. (Lihat Infografis: Begini Cara Kerja Vaksin yang Akan Melindungi Tubuh dari Covid-19)
Para pemimpin TPLF, yang menikmati dukungan rakyat yang kuat di Tigray, tampaknya telah melarikan diri ke pegunungan sekitarnya. Mereka tampaknya telah memulai perlawanan ala gerilya. (Lihat Video: Tips Menjaga Kebersihan Rumah dari Percikan Droplet dan Virus)
TPLF Nomor 1 Debretsion Gebremichael, salah satu orang yang paling dicari di Ethiopia, mengatakan kepada Reuters dalam pesan teks bahwa ada protes di Mekelle yang dihuni 500.000 orang karena penjarahan tentara Eritrea.
"Tentara Eritrea ada di mana-mana," ungkap dia mengulangi tuduhan bahwa Presiden Isaias Afwerki telah mengirim tentara ke perbatasan untuk mendukung Abiy melawan musuh bersama mereka.
Baik Ethiopia dan Eritrea telah membantah tuduhan itu.
Meski demikian, pemilik lokal Tigray yang buron menyatakan warga sipil memprotes penjarahan oleh tentara pendudukan.
Tidak ada pihak yang memberikan bukti atas pernyataan mereka tentang perang selama sebulan di wilayah pegunungan yang berbatasan dengan Eritrea, dengan komunikasi telepon terputus dan aksesnya sangat dibatasi.
Pertempuran antara tentara federal Perdana Menteri (PM) Ethiopia Abiy Ahmed dan pasukan yang setia kepada bekas partai yang berkuasa di kawasan itu, Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF), meletus pada 4 November. (Baca Juga: Pemberontak Tigray: Perang Ethiopia Masih Belum Usai)
Ribuan orang diyakini tewas dan lebih dari 45.000 pengungsi menyeberang ke negara tetangga, Sudan. (Lihat Infografis: Begini Cara Kerja Vaksin yang Akan Melindungi Tubuh dari Covid-19)
Para pemimpin TPLF, yang menikmati dukungan rakyat yang kuat di Tigray, tampaknya telah melarikan diri ke pegunungan sekitarnya. Mereka tampaknya telah memulai perlawanan ala gerilya. (Lihat Video: Tips Menjaga Kebersihan Rumah dari Percikan Droplet dan Virus)
TPLF Nomor 1 Debretsion Gebremichael, salah satu orang yang paling dicari di Ethiopia, mengatakan kepada Reuters dalam pesan teks bahwa ada protes di Mekelle yang dihuni 500.000 orang karena penjarahan tentara Eritrea.
"Tentara Eritrea ada di mana-mana," ungkap dia mengulangi tuduhan bahwa Presiden Isaias Afwerki telah mengirim tentara ke perbatasan untuk mendukung Abiy melawan musuh bersama mereka.
Baik Ethiopia dan Eritrea telah membantah tuduhan itu.
Lihat Juga :
tulis komentar anda