Sebut IM Organisasi Teroris, Organisasi Islam Malaysia Kutuk Arab Saudi
Kamis, 03 Desember 2020 - 00:08 WIB
KUALA LUMPUR - Sebanyak 17 organisasi Islam di Malaysia mengutuk langkah Arab Saudi yang mendeklarasikan Ikhwanul Muslimin (IM) sebagai gerakan teroris.
Belasan organisasi itu mengatakan mereka menolak deklarasi para sarjana senior Arab Saudi yang menggambarkan Ikhwanul Muslimin sebagai gerakan teroris menyimpang yang tidak mewakili Islam yang sebenarnya.
Pernyataan bersama itu mengatakan bahwa langkah Saudi didasarkan pada tuduhan palsu dan penilaian tanpa bukti.
Mereka mengutuk tindakan terhadap Ikhwanul Muslimin, serta fatwa sebelumnya oleh Mufti Sheikh Abdulaziz bin Baz, yang dikatakan menyebabkan perpecahan lebih lanjut di antara Muslim, sejalan dengan entitas Zionis.
Belasan organisasi Islam ini juga merujuk pada laporan Komite Urusan Luar Negeri Inggris di House of Commons Inggris pada 2016 yang menyimpulkan Ikhwanul Muslimin adalah firewall dalam menghadapi terorisme dan telah menerima kritik dan serangan dari kelompok ekstremis seperti ISIS.
Organisasi Malaysia meminta Arab Saudi untuk membatalkan sikapnya terhadap Ikhwanul Muslimin, terutama di tengah meningkatnya jumlah perjanjian normalisasi antara negara-negara Arab dan Israel seperti dikutip dari Al Araby, Rabu (2/12/2020).
Arab Saudi awal tahun ini mengambil tindakan terhadap Ikhwanul Muslimin, yang didirikan di Mesir pada tahun 1928.
"Ikhwanul Muslimin adalah kelompok teroris yang kejam yang tidak mewakili Islam," kata Dewan Cendekiawan Senior Arab Saudi.(Baca juga: Dewan Cendekiawan Senior Arab Saudi: Ikhwanul Muslimin Adalah Kelompok Teroris )
Otoritas Saudi menuduh kelompok itu sebagai kelompok penyimpang yang menyerang penguasa, memicu perselisihan, dan menggunakan kedok agama untuk melakukan kekerasan dan terorisme, tanpa mengungkapkan rincian lebih lanjut.
Belasan organisasi itu mengatakan mereka menolak deklarasi para sarjana senior Arab Saudi yang menggambarkan Ikhwanul Muslimin sebagai gerakan teroris menyimpang yang tidak mewakili Islam yang sebenarnya.
Pernyataan bersama itu mengatakan bahwa langkah Saudi didasarkan pada tuduhan palsu dan penilaian tanpa bukti.
Mereka mengutuk tindakan terhadap Ikhwanul Muslimin, serta fatwa sebelumnya oleh Mufti Sheikh Abdulaziz bin Baz, yang dikatakan menyebabkan perpecahan lebih lanjut di antara Muslim, sejalan dengan entitas Zionis.
Belasan organisasi Islam ini juga merujuk pada laporan Komite Urusan Luar Negeri Inggris di House of Commons Inggris pada 2016 yang menyimpulkan Ikhwanul Muslimin adalah firewall dalam menghadapi terorisme dan telah menerima kritik dan serangan dari kelompok ekstremis seperti ISIS.
Organisasi Malaysia meminta Arab Saudi untuk membatalkan sikapnya terhadap Ikhwanul Muslimin, terutama di tengah meningkatnya jumlah perjanjian normalisasi antara negara-negara Arab dan Israel seperti dikutip dari Al Araby, Rabu (2/12/2020).
Arab Saudi awal tahun ini mengambil tindakan terhadap Ikhwanul Muslimin, yang didirikan di Mesir pada tahun 1928.
"Ikhwanul Muslimin adalah kelompok teroris yang kejam yang tidak mewakili Islam," kata Dewan Cendekiawan Senior Arab Saudi.(Baca juga: Dewan Cendekiawan Senior Arab Saudi: Ikhwanul Muslimin Adalah Kelompok Teroris )
Otoritas Saudi menuduh kelompok itu sebagai kelompok penyimpang yang menyerang penguasa, memicu perselisihan, dan menggunakan kedok agama untuk melakukan kekerasan dan terorisme, tanpa mengungkapkan rincian lebih lanjut.
tulis komentar anda