Dewan Cendekiawan Senior Arab Saudi: Ikhwanul Muslimin Adalah Kelompok Teroris
loading...
A
A
A
RIYADH - Dewan Cendekiawan Senior Arab Saudi menyatakan Ikhwanul Muslimin adalah kelompok teroris. Menurut dewan tersebut, kelompok itu hanya memanfaatkan agama Islam sebagai topeng.
“Kelompok Ikhwanul Muslimin adalah kelompok teroris dan (tidak) mewakili metode Islam, melainkan secara membabi buta mengikuti tujuan partisannya yang bertentangan dengan tuntunan agama kita yang anggun, sambil menggunakan agama sebagai topeng untuk menyamarkan tujuannya guna mempraktikkan yang sebaliknya seperti menghasut, mendatangkan malapetaka, melakukan kekerasan dan terorisme," kata dewan itu dalam sebuah pernyataan sebagaimana dikutip dari Saudi Press Agency (SPA), Rabu (11/11/2020).
Pada 2014, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab secara resmi menetapkan kelompok tersebut sebagai organisasi teroris untuk mencegah hasutan. Bahrain dan Mesir kemudian menyusul. (Baca: Trump Kalah Pilpres AS, Istri Pertama Menyebutnya Pecundang Buruk )
Negara-negara tersebut telah mendesak publik untuk menjauh dari Ikhwanul Muslimin dan tidak bersimpati dengan tindakannya.
"Misi Ikhwanul Muslimin adalah menyerukan pemberontakan melawan para penguasa, mendatangkan malapetaka di negara, (dan) mengacaukan koeksistensi di negara ini," imbuh Dewan Cendekiawan Senior Arab Saudi.
"Satu-satunya tujuan kelompok ini adalah untuk merebut kendali kekuasaan daripada menunjukkan kepedulian terhadap akidah Islam." (Baca juga: Telan Viagara dan Pakai Krim Ereksi, Sopir Taksi Tewas saat Pesta Seks )
“Kelompok Ikhwanul Muslimin adalah kelompok teroris dan (tidak) mewakili metode Islam, melainkan secara membabi buta mengikuti tujuan partisannya yang bertentangan dengan tuntunan agama kita yang anggun, sambil menggunakan agama sebagai topeng untuk menyamarkan tujuannya guna mempraktikkan yang sebaliknya seperti menghasut, mendatangkan malapetaka, melakukan kekerasan dan terorisme," kata dewan itu dalam sebuah pernyataan sebagaimana dikutip dari Saudi Press Agency (SPA), Rabu (11/11/2020).
Pada 2014, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab secara resmi menetapkan kelompok tersebut sebagai organisasi teroris untuk mencegah hasutan. Bahrain dan Mesir kemudian menyusul. (Baca: Trump Kalah Pilpres AS, Istri Pertama Menyebutnya Pecundang Buruk )
Negara-negara tersebut telah mendesak publik untuk menjauh dari Ikhwanul Muslimin dan tidak bersimpati dengan tindakannya.
"Misi Ikhwanul Muslimin adalah menyerukan pemberontakan melawan para penguasa, mendatangkan malapetaka di negara, (dan) mengacaukan koeksistensi di negara ini," imbuh Dewan Cendekiawan Senior Arab Saudi.
"Satu-satunya tujuan kelompok ini adalah untuk merebut kendali kekuasaan daripada menunjukkan kepedulian terhadap akidah Islam." (Baca juga: Telan Viagara dan Pakai Krim Ereksi, Sopir Taksi Tewas saat Pesta Seks )
(min)