Gagal Bayar Utang Akibat Covid-19, Maskapai Tertua Kedua di Dunia Bangkrut

Selasa, 12 Mei 2020 - 12:03 WIB
Menjawab kritikan, Branson mengatakan hartanya diinvestasikan dan dia tidak memiliki dana segar, "yang ada di akun bank dan siap untuk ditarik." Branson juga menjawab kritik bahwa dirinya tinggal di tempat berpajak rendah dan tidak berhak mendapatkan bantuan karena tidak tinggal di Inggris dan tidak membayar pajak selama 14 tahun. “Joan dan saya meninggalkan Inggris bukan karena pajak, tetapi karena kami mencintai Kepulauan Virgin Britania Raya (di Karibia) British Virgin Islands dan terutama Pulau Necker, yang saya beli saat berumur 29 tahun," katanya. (Baca: Viral Seorang Wanita Melakukan Masturbasi di Toko IKEA China)

Sebelumnya, pendapatan maskapai penerbangan dunia diperkirakan akan anjlok sebesar USD314 miliar pada 2020. Hal itu disebabkan lockdown dan larangan bepergian setelah mewabahnya virus corona (Covid-19) di seluruh dunia sejak awal tahun ini.

Asosiasi Transportasi Udara Internasional (ATUI) mengatakan, pasar penerbangan kian memburuk. Sebagian maskapai bahkan terancam bangkrut jika wabah Covid-19 terus berlangsung sampai beberapa bulan ke depan.

"Kami pernah mengeluarkan estimasi serupa lima pekan yang lalu dan kini melihat situasinya tiga kali lebih buruk dibandingkan estimasi sebelumnya," ungkap ATUI. Lalu lintas penerbangan dunia telah menurun hingga 95% pada bulan lalu. (Baca juga: Tunisia Gagalkan Serangan Teroris yang Targetkan Militer)

Estimasi terbaru ATUI menunjukkan pendapatan maskapai penerbangan dunia turun 55% dibandingkan setahun yang lalu. ATUI juga menganalisis perpanjangan larangan bepergian, resesi, dan perseberan Covid-19 ke Amerika Latin dan Afrika.

Direktur Jenderal (Dirjen) ATUI Alexandre de Juniac mengatakan, prospek industri penerbangan kian hari kian gelap. "Skala krisis kesehatan menyebabkan dunia penerbangan terpukul keras. Tapi realistisnya, semuanya dapat pulih secara bertahap," katanya.

Juniac menambahkan, sekitar 25 karyawan yang berhubungan dengan dunia penerbangan terancam kehilangan pekerjaan. Tanpa adanya dana bantuan dan kebijakan pemerintah, sebagian maskapai penerbangan tidak akan mampu bertahan hidup. (Muh Shamil)
(ysw)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More