Tentara Australia Minum Bir dari Kaki Palsu Pejuang Taliban
Rabu, 02 Desember 2020 - 06:14 WIB
Desas-desus bahwa ada foto perwira tinggi yang minum dari kaki palsu telah lama beredar di komunitas pasukan khusus Australia. ABC dan media lain telah melaporkan keberadaan kaki tersebut dan tindakan meminum bir menggunakannya, meskipun gambar dari tindakan tersebut, hingga sekarang, belum dipublikasikan.
Bagian yang tidak dirubah dari laporan kejahatan perang tentara Australia tidak menyebutkan kaki tersebut atau apakah ada tentara yang sedang diselidiki karena mengambil piala perang, tetapi laporan tersebut menyebutkan bahwa Fat Lady’s Arms sebagai contoh bagaimana kepemimpinan etis dikompromikan.
Laporan tersebut mengatakan tentang bar yang tidak sah bahwa ini melibatkan toleransi, penerimaan dan partisipasi dalam pengabaian yang luas terhadap norma-norma perilaku: seperti minum saat operasi, Fat Lady’s Arms, dan standar pakaian yang longgar, kebersihan pribadi dan perilaku - serta tidak hanya pada operasi - yang tidak akan ditoleransi di tempat lain di Angkatan Darat.
"Berdasarkan pasal 268.81 dari hukum pidana persemakmuran, pengambilan properti tanpa persetujuan pemilik dapat diklasifikasikan sebagai kejahatan penjarahan perang, yang membawa hukuman penjara 20 tahun," kata mantan pengacara militer Glenn Kolomeitz.
Departemen Pertahanan Australia ditanya oleh Guardian apakah mengetahui keberadaan foto tersebut dan tindakan apa yang telah diambil. Seorang juru bicara merujuk pada laporan kejahtan perang dalam tanggapannya.(Baca juga: Selandia Baru Prihatin 'Foto Tentara Australia Pegang Pisau di Leher Anak Afghanistan' )
"Laporan tersebut telah disunting untuk menghapus nama dan rincian yang dapat mengidentifikasi individu yang menjadi sasaran Penyelidikan telah menemukan informasi yang dapat dipercaya untuk mendukung tuduhan pelanggaran kriminal atau pelanggaran lainnya," kata juru bicara itu.
“Jika ada informasi yang diberikan kepada Departemen Pertahanan yang tidak ditujukan sebagai bagian dari Penyelidikan Kejahatan Perang di Afghanistan, masalah ini akan diselidiki secara menyeluruh dan ditindaklanjuti," imbuhnya.
Juru bicara tersebut menambahkan: “Sangat penting bahwa semua masalah dipertimbangkan dengan hati-hati, dan tindakan apa pun yang dilakukan sesuai dengan proses ADF yang telah berlangsung lama dan mapan, memastikan hak-hak individu atas proses hukum dan pemeriksaan yang adil dilindungi."
"Karena Undang-Undang Privasi, Departemen Pertahanan tidak dapat memberikan informasi tentang anggota aktif atau lama tanpa persetujuan tertulis mereka."
Munculnya gambar angkatan bersenjata Australia yang minum bir dari kaki palsu orang mati muncul pada saat yang sangat menegangkan bagi pemerintah Australia.
Bagian yang tidak dirubah dari laporan kejahatan perang tentara Australia tidak menyebutkan kaki tersebut atau apakah ada tentara yang sedang diselidiki karena mengambil piala perang, tetapi laporan tersebut menyebutkan bahwa Fat Lady’s Arms sebagai contoh bagaimana kepemimpinan etis dikompromikan.
Laporan tersebut mengatakan tentang bar yang tidak sah bahwa ini melibatkan toleransi, penerimaan dan partisipasi dalam pengabaian yang luas terhadap norma-norma perilaku: seperti minum saat operasi, Fat Lady’s Arms, dan standar pakaian yang longgar, kebersihan pribadi dan perilaku - serta tidak hanya pada operasi - yang tidak akan ditoleransi di tempat lain di Angkatan Darat.
"Berdasarkan pasal 268.81 dari hukum pidana persemakmuran, pengambilan properti tanpa persetujuan pemilik dapat diklasifikasikan sebagai kejahatan penjarahan perang, yang membawa hukuman penjara 20 tahun," kata mantan pengacara militer Glenn Kolomeitz.
Departemen Pertahanan Australia ditanya oleh Guardian apakah mengetahui keberadaan foto tersebut dan tindakan apa yang telah diambil. Seorang juru bicara merujuk pada laporan kejahtan perang dalam tanggapannya.(Baca juga: Selandia Baru Prihatin 'Foto Tentara Australia Pegang Pisau di Leher Anak Afghanistan' )
"Laporan tersebut telah disunting untuk menghapus nama dan rincian yang dapat mengidentifikasi individu yang menjadi sasaran Penyelidikan telah menemukan informasi yang dapat dipercaya untuk mendukung tuduhan pelanggaran kriminal atau pelanggaran lainnya," kata juru bicara itu.
“Jika ada informasi yang diberikan kepada Departemen Pertahanan yang tidak ditujukan sebagai bagian dari Penyelidikan Kejahatan Perang di Afghanistan, masalah ini akan diselidiki secara menyeluruh dan ditindaklanjuti," imbuhnya.
Juru bicara tersebut menambahkan: “Sangat penting bahwa semua masalah dipertimbangkan dengan hati-hati, dan tindakan apa pun yang dilakukan sesuai dengan proses ADF yang telah berlangsung lama dan mapan, memastikan hak-hak individu atas proses hukum dan pemeriksaan yang adil dilindungi."
"Karena Undang-Undang Privasi, Departemen Pertahanan tidak dapat memberikan informasi tentang anggota aktif atau lama tanpa persetujuan tertulis mereka."
Munculnya gambar angkatan bersenjata Australia yang minum bir dari kaki palsu orang mati muncul pada saat yang sangat menegangkan bagi pemerintah Australia.
tulis komentar anda