Bersitegang dengan China, Taiwan Minta Bantuan Australia

Selasa, 01 Desember 2020 - 23:57 WIB
Menteri luar negeri Taiwan mengatakan "sangat disayangkan" bahwa China telah memilih untuk mempersenjatai perdagangan melawan Australia, menekankan perlunya komunitas internasional untuk tetap bersatu dan mendukung Canberra.

"Kita lebih kuat (jika) bersama," cetus Wu.

"Jika Taiwan pernah mengakui prinsip 'satu-China' Beijing, atau memperdagangkan sistem politiknya saat ini untuk keuntungan ekonomi di bawah pemerintahan Partai Komunis China, itu akan berarti akhir otonomi Taiwan seperti yang terjadi di Hong Kong," tambahnya.

"Sebagai negara demokrasi, Taiwan tidak bisa dibiarkan gagal," tegas Wu.

Canberra dan Beijing telah terlibat dalam perang kata-kata sejak Senin kemarin setelah juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian membagikan tweet yang berisi gambar Photoshopped dari seorang tentara Australia yang membunuh seorang anak muda Afghanistan.

Perdana Menteri Morrison menggambarkan tweet itu sebagai "menjijikkan" dan menuntut permintaan maaf dari China. Tetapi Beijing menolak protes Australia dan telah menggandakan posisinya pada konferensi pers berturut-turut sejak itu, mengklaim gambar itu adalah penggambaran faktual dari dugaan kejahatan perang Australia di Afghanistan.(Baca juga: China Posting Foto Tentara Australia Pegang Pisau di Tenggorokan Anak Afghanistan )

Perselisihan terbaru membawa hubungan antara Australia dan China ke titik terendah baru, pada saat kepemimpinan China telah mempertimbangkan untuk memukul impor Australia dengan serangkaian hambatan hukuman, termasuk tarif 200 persen untuk anggurnya.
(ber)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More