Misteri China Menutup Darurat Laboratorium Wuhan pada Oktober 2019
Senin, 11 Mei 2020 - 15:55 WIB
WASHINGTON - Badan intelijen Amerika Serikat (AS) dan Inggris sedang menyelidiki data ponsel yang menunjukkan Institut Virologi Wuhan termasuk laboratoriumnya melakukan penutupan darurat pada Oktober tahun lalu. Virus corona baru penyebab COVID-19 terdeteksi di Wuhan pada Desember 2019.
NBC News memperoleh dokumen intelijen yang menunjukkan bahwa "peristiwa berbahaya" di National Biosafety Laboratory (Laboratorium Keamanan Hayati Nasional) dengan keamanan tertinggi di institut tersebut kemungkinan terjadi antara 6 hingga 11 Oktober.
Hal itu diduga menyebabkan penutupan laboratorium P4 Institut Virologi Wuhan dari 7 hingga 24 Oktober, di mana tidak ada aktivitas bergerak di sana. (Baca: Dituduh Biang Covid-19, China Rilis Video Laboratorium Virologi Wuhan )
Laboratorium, yang terletak tidak jauh dari pasar basah Wuhan—tempat yang diyakini pusat wabah virus corona baru, SARS-CoV-2, adalah fasilitas yang dipersalahkan oleh administrasi Donald Trump sebagai biang keladi pandemi COVID-19 .
Laporan intelijen, menurut NBC News, juga menyatakan ada penghalang jalan di sekitar laboratorium dibuat antara 14 hingga 19 Oktober.
Baik Presiden Donald Trump maupun Menteri Luar Negeri AS Michael Pompeo mendukung hipotesa bahwa ada kebocoran virus corona baru dari laboratorium di Wuhan.
Sedangkan Perdana Menteri Australia Scott Morrison mendukung hipotesa bahwa pasar basah di Wuhan sebagai sumber virus, sambil menyerukan penyelidikan ke asal-usul wabah yang sebenarnya.
Senator AS Marco Rubio, yang merupakan anggota Komite Intelijen Senat AS, meramaikan misteri penutupan Institut Virologi Wuhan pada Oktober tahun lalu.
"Akan menarik jika seseorang menganalisis data telemetri komersial di dan dekat lab Wuhan dari Oktober hingga Desember 2019," tulis Rubio di Twitter.
NBC News memperoleh dokumen intelijen yang menunjukkan bahwa "peristiwa berbahaya" di National Biosafety Laboratory (Laboratorium Keamanan Hayati Nasional) dengan keamanan tertinggi di institut tersebut kemungkinan terjadi antara 6 hingga 11 Oktober.
Hal itu diduga menyebabkan penutupan laboratorium P4 Institut Virologi Wuhan dari 7 hingga 24 Oktober, di mana tidak ada aktivitas bergerak di sana. (Baca: Dituduh Biang Covid-19, China Rilis Video Laboratorium Virologi Wuhan )
Laboratorium, yang terletak tidak jauh dari pasar basah Wuhan—tempat yang diyakini pusat wabah virus corona baru, SARS-CoV-2, adalah fasilitas yang dipersalahkan oleh administrasi Donald Trump sebagai biang keladi pandemi COVID-19 .
Laporan intelijen, menurut NBC News, juga menyatakan ada penghalang jalan di sekitar laboratorium dibuat antara 14 hingga 19 Oktober.
Baik Presiden Donald Trump maupun Menteri Luar Negeri AS Michael Pompeo mendukung hipotesa bahwa ada kebocoran virus corona baru dari laboratorium di Wuhan.
Sedangkan Perdana Menteri Australia Scott Morrison mendukung hipotesa bahwa pasar basah di Wuhan sebagai sumber virus, sambil menyerukan penyelidikan ke asal-usul wabah yang sebenarnya.
Senator AS Marco Rubio, yang merupakan anggota Komite Intelijen Senat AS, meramaikan misteri penutupan Institut Virologi Wuhan pada Oktober tahun lalu.
"Akan menarik jika seseorang menganalisis data telemetri komersial di dan dekat lab Wuhan dari Oktober hingga Desember 2019," tulis Rubio di Twitter.
Lihat Juga :
tulis komentar anda