Eks Putra Mahkota Saudi yang Dilaporkan Ditahan Alami Serangan Jantung?

Senin, 11 Mei 2020 - 14:52 WIB
Sejumlah aktivis dan pengamat Arab Saudi mempertanyakan tanggapan dari Otoritas Penjara, dengan mengatakan bahwa jika akunnya diretas, mustahil memulihkannya dengan cepat.

Aktivis yang lain percaya bahwa akun itu mungkin diretas oleh orang-orang di dalam Otoritas Penjara yang merasa loyal kepada mantan putra mahkota Mohammed bin Nayef.

Aktivis Saudi, Omar Abdulaziz, mempertanyakan waktu dan isi tweet yang dihapus tersebut. "Saya ingin tahu apakah ada pelanggaran keamanan atau pendahuluan (untuk mengumumkan kematian mantan pangeran mahkota)."

Aktivis Saudi lainnya, yang menyebut dirinya Shalhoub Turki, mengajukan pertanyaan yang sama.

"Apakah ini membuka jalan untuk menyingkirkan (Mohammed) bin Nayef saat dalam tahanan," katanya di Twitter.

Mohammed bin Nayef dinobatkan sebagai putra mahkota pada bulan April 2015 tak lama setelah Raja Salman berkuasa. Namun, dia dicopot baik sebagai putra mahkota, wakil perdana menteri maupun menteri dalam negeri. Posisinya sebagai putra mahkota kemudian digantikan oleh putra Raja Salman, Mohammad bin Salman.

"Saya puas," katanya saat itu tentang promosi sepupunya Mohammad bin Salman sebagai penggantinya."Saya akan beristirahat sekarang. Semoga Tuhan membantu Anda."
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(min)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More