Berencana Caplok Wilayah Palestina, Israel Tutup Pintu Damai

Senin, 11 Mei 2020 - 04:00 WIB
Abbas Zaki, anggota komite pusat Fatah, mengatakan bahwa dalam menghadapi langkah-langkah Israel yang bermusuhan, konflik dengan pendudukan berada pada babak baru.

"Semua opsi terbuka. Pemerintah Israel yang brutal dan ekstremis ini menghilangkan peluang atau harapan untuk perdamaian di kawasan itu, dan pendekatannya mendapat dukungan dari pemerintahan Donald Trump," ungkap Zaki.

Zaki menolak untuk mengesampingkan pemberontakan rakyat besar-besaran terhadap pendudukan. "Kami akan membuka jalan bagi orang-orang kami untuk mengekspresikan kemarahan mereka. Ketika bahaya mengguncang Anda, Anda menggunakan semua alat Anda, dan mungkin ada opsi yang tidak diperhitungkan sekarang," ungkapnya.

Namun, Hani Al-Masri, Direktur Pusat Penelitian dan Studi Masarat di Ramallah, mengatakan bahwa kepemimpinan Palestina terbatas ketika datang pada pilihan yang kuat dan berpengaruh dalam hal ini.

"Kepemimpinan mampu dan memiliki pilihan. Pada tahun 2000, Israel bertempur, tetapi itu adalah masa Yasser Arafat. Adapun kepemimpinan hari ini, apakah ia memiliki kemauan dan kemauan untuk melakukan itu? Kemungkinan besar tidak," tuturnya.

Dia mengatakan bahwa skema aneksasi mengembalikan konflik Palestina-Israel ke babak pertama, berdasarkan pada pendudukan, penyelesaian, kekuatan dan memaksakan realitas di lapangan.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(esn)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More